Sudah satu minggu berlalu, sejak acara Tesis itu, namun aku tetap belum bisa mengalihkan pikiranku dari Nilam,
Bayangannya selalu hadir, datang, dan mengacaukan pikiranku. Bayangannya selalu ada tiap aku menutup mata sebelum tidur, bayangannya tak pernah mau pergi dari kepalaku. Ingin rasanya ku usir bayangan Nilam dari kepalaku, tapi mau gimana lagi?? Aku menyukai itu, aku menikmati itu, aku suka jika bayangannya selalu hadir,
Aku bagaikan tersihir oleh Nilam, entah itu baik buatku atau engga, yang penting aku suka.
Saat itu aku fikir aku telah mencintai seseorang, seseorang bernama Nilam,
Aku merasa seperti cinta pada pandangan pertama, yang datang dari mata, lalu turun ke hati, menginap di hati dan menetap di sana.
Aku memutuskan untuk serius dengan Nilam, menjadi pacar nya, terdengar sangat menyenangkan,
Melihatnya saja dapat membuatku senang, apalagi bisa bersamanya setiap hari, memandangnya sepuasnya, dan hanya aku yang bisa, dan hanya aku yang boleh, haha, terdengar begitu menyenangkan.
Selanjutnya apa??
Oh iya, aku berusaha mendapatkan nomor handphone Nilam,
Tapi bagaimana???
Suatu hari, aku melihat Nilam seusai acara Rohis, kalau ga salah itu acara sejenis out bond,
Kulihat dia sedang berdiri di satu lorong SMA,
Dan aku??
Aku sedang di masjid bersama pasukan rusuh versi rohis, kami semua sedang membicarakan Nilam saat itu,
" itu namanya siapa sih??", tanya Adi tiba- tiba. Sambil nunjuk kea rah Nilam,
" siapa??? Itu??? Si Nilam??", tanya Arif,
" itu, yang kerudung biru itu, baju pink,", kata Adi lagi,
" lha iyaa, namanya Nilam..!! ", jawabku, menyela pembicaraan mereka,
" ada yang punya nomer hp nya??", tanyaku lagi,
" Buat??", tanya Arif,
"ya Cuma pengen minta aja, hehe ", jawabku, mencoba menyembunyikan perasaanku saat itu,
" oh, kalau berani ya minta sendiri lah!!", kata Arif,
"Betul,", sahut Adi,
"kalau beneran cowok sih berani pasti,", tambahnya,
"minta langsung,?? ", tanyaku,
"iyaa!! ", sahut mereka berdua bersama,
"sekarang gitu??", tanyaku lagi,
" iyaa, berani ga??", tantang mereka,
" beranilah ", kataku pasti,
" Ayo Man!!! ", teriakku mengajak Maman, teman terbaikku, sahabat terhebat, yang setia setiap saat, resona kalik ah, setia setiap saat, hehe.
Lalu aku dan Maman menemui Nilam,
Untuk pertama kalinya, aku mengajaknya bicara, untuk pertama kalinya aku menemuinya,
Andai kalian tau bagaimana rasanya saat itu, sedikit gugup dan terlalu banyak kebingungan, bingung dengan kata pembuka yang pas, bingung dengan cara untu minta nomor nya, bingung ekspresi yang pas saat ngobrol dengannya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Found You -- Nilam, hanya Nilam
Romancehai, aku Fauzi, dan aku sudah mandi, hehe jadi ini adalah sebuah kisah, dimana aku sebagai pemeran utamanya, yaa, begitulah, ini adalah kisahku dulu, kisahku pada masa SMA, bagaimana aku merasakan cinta, bagaimana aku merasakan penyesala...