- Ruang Kosong -

95 4 1
                                    



Hari mulai berubah menjadi minggu, dan minggu berubah menjadi bulan,

Kubiasakan diriku tanpa adanya Nilam,

Mencari apapun yang bisa menggantikan Nilam di pikiranku,


Hah,


Lalu aku sadar, aku tak akan pernah terbiasa,

Sesuatu yang telah hilang tak akan pernah bisa digantikan, oleh apapun juga.

Ruang di hatiku, yang dulunya ada Nilam yang tinggal di sana, kini kosong,


Dan ruang itu selalu kosong,


Entah dengan apa harus ku isi ruang kosong itu, tapi sampai saat itu, ruang itu tetaplah menjadi ruang kosong,


Andai Nilam tau saat itu,

Setiap waktu, kusempatkan beberapa menit,

Untuk membuka handphone ku, berharap ada satu pesan masuk, dari Nilam,

Entah menanyakan kabar atau apapun itu,


Mungkin dia lupa,

Mungkin ia lebih menyukai dunianya yang sekarang,


Mungkin ia tak lagi butuh,


Sudah biasa bagi sebuah baju, bila harus dipakai dan digantungkan di lemari lagi,


Sendiri,

Sendiri itu sepi,


Kehilangan,

Kehilangan itu sakit,


" kok bisa yaa mas?? ", tanya Ninda, adikku di SMA,


" bisa apanya?? ", kataku,


" kok bisa si Nilam sama mas Tangguh, bukannya si Nilam deketnya sama banyak orang, tapi kok mas Tangguh?? ", kata Ninda,


" Ga tau aku, tanya si Nilam lah, kamu kan temennya,", jelasku, jujur aku sangat malas kalau di suruh bahas hubungan mereka,


" menurut mas Fauzi aja, gimana menurutmu mas?? ", tanya dia lagi,


" haah... gini lho Nin, adakalanya kita terus berpindah tempat, tapi suatu saat kita bakalan lelah juga, akhirnya kita memutuskan buat menetap di satu tempat,", jelasku,


" dan tempat itu adalah mas Tangguh?? ", tanya dia lagi,


" mungkin bagi Nilam, iya, " , jawabku,


" menurut ku ga bakal awet mas, kan si Nilam itu...", belum sempat ia melanjutkan ceritanya, aku menyela tiba- tiba,


" ga boleh kayak gitu Nin, temen itu harusnya do'a in yang baik- baik, nanti kalau mereka putus beneran, gimana?? Si Tangguh mah ga bakal ada masalah, udah kenal betul aku, tapi si Nilam gimana?? Kalau nangis, gagal move on, nanti yang ngehibur siapa?? ",


" ya mas fauzi lah, mas Fauzi kan kakak nya ", jawab Ninda tiba- tiba,


Dan jawaban itu yang membuatku terdiam, membuatku tersadar dari kebutaan, buta karna benci,

Dan sejak hari itu, aku putuskan,


1 bulan, 2 bulan, bahkan 1 tahun atau 2 tahun, jika perasaan yang kurasakan tak berubah, maka tak akan kutinggalakan selangkah pun tempat ku untuk menunggu Nilam,


Tapi, menunggu itu membosankan,

Found You --  Nilam, hanya NilamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang