Entah kenapa, senja hari itu begitu terasa hangat, terasa begitu nikmat,
Sebatang rokok djarum super yang kubeli tadi, ditemani secangkir kopi hitam panas, ikut menyempurnakan senja hari di masjid SMA itu,
Nilam,
Bagaikan senja hari itu,
Terasa indah, menghangatkan, nyaman, dan aku suka,
Nilam,
Bagaikan kopi hitamku waktu itu,
Pahit, yang berujung manis,
Membuat ku terjaga,
Nilam,
Dia adik ku,
Kurasa, aku mulai terbiasa dan menikmati peranku sebagai seorang kakak,
Aku mulai terbiasa dengan itu,
Di saat Nilam cerita tentang ke galau an nya,
Di saat Nilam tertawa terbahak- bahak,
Di saat Nilam menangis,
Dan di saat aku harus menanggung kebodohannya,
Aku mulai terbiasa,
Nilam,
Adik ku yang dulu ingin kujadikan pacar, huhu, kisah yang membingungkan,
Aku sendiri tak tau, seperti apa ending dari kisahku dengan Nilam, terlalu aneh hubungan kami, hmm
Nilam,
Adik ku yang polos, kalau dulu aku bilangnya kayak kertas polos, hehe,
Kertas polos yang akan selalu polos, mungkin
Yang tak mungkin akan berubah hanya karna si Arif ataupun si Tangguh, hehe
Kalau di pikir- pikir, sampai saat itu aku tak pernah menggunakan prinsip hidup orang lain,
Aku ya aku, fauzi ya fauzi, bukan orang lain,
Tapi,
Sejak aku mendengar prinsip Nilam itu,
Mungkin itu satu- satunya prinsip hidup orang lain yang ku pakai, kujadikan prinsip hidupku,
Terkadang aku juga takut,
Aku masih takut,
Takut jika harus melihat Nilam bersama laki- laki lain,
Tapi itulah yang menyadarkanku,
bahwa rasa ingin memiliki itu yang nantinya akan menjatuhkan ku semakin dalam,
jadi, ku usahakan untuk menimbunnya dalam- dalam,
kembali lagi ke awal,
kewajiban seorang kakak, yang harus selalu mendukung, dan percaya 1000% pada adik nya, hoho
so, aku mencoba terus percaya pada prinsip adikku itu, aku yakin, tak akan ada satupun lelaki yang bisa meraihnya,
tak satupun,
dan aku benci,
benci ketika keyakinanku, kepercayaanku, seketika hancur begitu saja,
bohong, dusta, dan persetan apalah itu,
saat itu, kabar tersebar begitu saja, layaknya virus inflluenza pada abad 18,
awalnya, bagiku kabar itu tak lebih dari sekadar hoax, isu, dan lainnya,
dan sekali lagi aku benci,
saat aku harus terpaksa percaya, atas apa yang ku lihat dengan mata kepalaku sendiri,
saat aku harus menerima suatu kenyataan itu, yang tak bisa kusangkal lagi, sebagai penghibur dan peredam lara,
kabar tentang hubungan Nilam dan Tangguh,
yang awalnya ku yakin tak akan pernah ada,
tapi, ga tau kenapa,
tiba-tiba muncul hubungan itu, seperti hantu, ehe
setelah kuselidiki, hehe, ternyata benar,
Tangguh sudah berhasil mendapatkan Nilam, adikku,
Buktinya ??
Banyak,
Pertama, panggilan sayang Tangguh ke Nilam,
Kedua, ah, yang pertama tadi udah lebih dari cukup,
Aku marah,
Bukan karna aku tak ikhlas atas hubungan mereka,
Bukan karna aku cemburu,
Aku senang, akhirnya adikku menemukan laki- laki yang ia mau, walau bukan aku,
Tapi aku marah, karna prinsip yang ia langgar,
Nilam,
Ia sendiri yang membuatt prinsip itu, memaksa untuk berjanji di depanku,
Dia juga yang menghancurkan prinsipnya itu,
But, i know one thing,
Itu adalah keputusan Nilam,
Itu adalah pilihan yang diambil olehnya,
Karna,
Semua orang ber hak memilihjalan mereka sendiri,
Semua orang berhak,
Termasuk melupakan,
Nilam juga berhak melupakanku, yang mungkin telah dianggap hilang,
Tapi, ada satu hal yang menarik,
Saat kita berbeda jalan, ada dua pilihan,
Bertemu kembali, atau tak akan pernah,
Semenjak aku tau hubungan mereka itu, kuputuskan ga akan mengganggu mereka,
Yang dulunya chatt Nilam duluan, jadi ga pernah
Mungkin sekitar 3 bulan, lost contact sama Nilam,
Rindu ??
Jelas,
Gengsi??
Bukan,
Tapi aku lebih baik begitu, salah satu ujian terberat dalam hidupku,
Dimana harus merasakan marah, kecewa, sedih, rindu, dan lainnya bercampur menjadi satu,
One question from some one,
Does Nilam still be your sister, after all that she gives to you??
And i will say,
Yes, of course, she is my sister, and i will keep like that, until i can get married with her, :v lol
Emm, Nilam,
Sampai jumpa,
Sampai jumpa di air mata berikutnya :)
3
KAMU SEDANG MEMBACA
Found You -- Nilam, hanya Nilam
Romancehai, aku Fauzi, dan aku sudah mandi, hehe jadi ini adalah sebuah kisah, dimana aku sebagai pemeran utamanya, yaa, begitulah, ini adalah kisahku dulu, kisahku pada masa SMA, bagaimana aku merasakan cinta, bagaimana aku merasakan penyesala...