- Operasi Nilam -

134 9 0
                                    



Sudah terhitung 2 bulan, sejak aku mendapatkan nomor hp Nilam, tapi belum ada kemajuan apa pun, tak ada sesuatu yang spesial di antara kami. Haaahh, mungkin memang aku yang payah terhadap wanita, tapi kalian harus tahu, mendekati wanita yang satu ini, susah, amat susah,

Bukan aku yang terlalu payah dengan wanita, tapi, wanita satu ini yang terlalu suliit untuk didekati,

Nilam, ia seperti sudah hafal, dan paham dengan semua modus- modus laki- laki, bayangkan, semua cara telah ku coba, namun hasilnya, nol besar, zero,

Tapi, itu semua bukanlah sebuah alasan untuk mundur begitu saja, aku masih punya semangat dan harapan. Aku tak akan menyerah pada Nilam, aku tak akan menyerah pada ramalanku sendiri,. Akan ku wujudkan ramalanku itu, ramalan untuk menjadi pacar Nilam, untuk mendapatkan Nilam.

Akhirnya, sebuah harapan datang,

Waktu itu, aku masih ingat betul, saat acara Pramuka,

aku yang sedang sibuk dengan persiapan Ujian, menyempatkan waktu untuk ikut acara itu, ikut membantu, dan lainnya. Lelah?? Pastinya, tapi ga papa, toh di sana juga ada Nilam, ada Nilam yang bisa menghilangkan rasa lelah ku. Rasanya semangat, kalau lagi kerja, trus Nilam lihat, hehe.

Acara akhirnya selesai,

Aku terlalu lelah malam itu, terlalu lelah pikiranku karna ujian, hingga aku terlalu lelah, untuk chatt dengan Nilam. Ku pikir, tak apa kalau satu hari ga chatt Nilam, toh kita belum dekat sedikitpun.

"cwit cwit, cwit cwit.."

Tiba- tiba terdengar suara, suara pesan masuk di hp ku. Aarrrgg, siapa juga yang chatt malem- malem gini??

Kalau sampai nanti isinya cuma iseng, ga mutu, atau cuma promosi, kujamin, yang ngirim pesan bakal menyesal udah ngirim pesan itu padaku malam itu.

Kubuka hp ku, dan kulihat, siapa yang mengirim pesan tadi,

" Nilam "

Nilam, itu Nilam,... serius, itu Nilam, iya, Nilam yang itu, Nilamku itu, si kertas polos itu,

Ku kira itu cuma mimpi, kuyakinkan lagi diriku, bahwa hari itu aku sedang tak bermimpi, mungkin aku terlalu lelah, tapi kuyakinkan sekali lagi, bahwa pesan itu dari Nilam, Nilam itu, hehe.

Kalian harus tau perasaanku saat itu, yang berbunga- bunga lah, yang spot jantung lah, yang bertanya- tanya lah, dan lainnya.

Lalu, aku segera membuka pesan itu,

Aku tak berharap banyak, karna aku tak mau terlalu kecewa. Aku rasa, Nilam hanya mau tanya tentang rohis atau yang lainnya, aku tak banyak berharap. Dia mau chatt lebih dulu aja, bagiku sudah keterlaluan. Hehe

Dan coba tebak, apa isinya,

"mas Fauzi, Nilam Cuma mau bilang, Nilam salut sama mas Fauzi,.."

Salut?? Tak perlu kuceritakan tentang perasaanku saat itu kan?? Di puji oleh wanita yang disukai, ahhh. Kalau kamu di posisiku, bagaimana??? Mungkin akan sama, hehe.

"salut kenapa dek?? hehe", langsung ku balas chatt itu.

"ya salut aja, kan mas Fauzi sibuk ujian, tapi tetep luangin waktu buat adek- adeknya, hehe", jawabnya.

Di kamar, malam itu, seorang anak bernama Fauzi, menatap hp nya, dan senyum- senyum sendiri.

Ahh, Tuhan, kau terbangkan aku hari ini, entah esok. Tapi, kalau Tuhan ingin jatuhkan aku esok, maka, biarkan aku hari ini terbang se tinggi mungkin, se bebas mungkin, karna, bagaimanapun aku terjatuh, Kau pasti akan bagkitkan aku lagi.

Found You --  Nilam, hanya NilamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang