Aku sulit tidur lagi, Febri belum pulang katanya,
aneh,
aku lebih cemas pada orang lain(Febri), ketimbang pada pacarku sendiri,
Febri belum pulang,
di mana??
bagaimana keadaannya?
tapi, pada akhirnya nanti aku pasti bisa tidur,
ketika aku menyadari bahwa aku telah salah bila mengkhawatirkannya,
karna dia salah satu manusia terkuat yang pernah ku temui,
kalau dulu,
ku usir rasa khawatir dengan bertanya pada Nilam itu,
tapi sekarang, mungkin percuma,
--------------------------------------------------------
yang diatas itu Febri, Fauzi juga, Abang juga, Bram juga, banyak namanya,
" kamu itu siapa sih?? Febri, Fauzi, atau Bram??? ", omelku saat aku bingung akan namanya, buanyak banget sih,
" tergantung.... ", jawaban jutek, keluar lagi, sambil meminum soda kalengan kesukaannya,
" tergantung apa?? ", heranku,
dia berhenti minum, udah abis mungkin....
dia remat remat kalengnya, lalu dia lempar ke arah tempat sampah...
" Tergantung.... tergantung hari ini kamu mengenal aku sebagai siapa, bebas, silahkan pilih ", jawabnya sambil menggodaku,
aku hanya membalas dengan tawaan, tak ada yang bisa kulakukan lag selain itu,
dia humoris, lucu, konyol, kocak,
apapun ia lakukan untuk melihat orang yang ia sayang bahagia, tersenyum, tertawa terbahak-bahak,
haha,
tapi dunia tak selalu adil,
dia hanya bisa menghibur orang-orang yang ia sayang, tak jarang dengan cara mengambil kesedihan orang itu dan menjadikan bagian dari kesedihannya, bagian baru dalam beban hidupnya,
dia lakukan itu,
tapi tak berfikir, siapa yang nanti akan dijadikan tempat untuk membagi bebannya,
ia lebih suka membawanya sendiri,
aku aja kadang ketipu,
sifat konyol, idiot, dan humorisnya itu sudah sangat menutupi beban berat yang ia pikul selama ini,
hingga aku sadar, bahwa sebenarnya ia adalah orang yang paling kesepian di dunia ini.....bagiku,
kasih sayang yang ia bagikan, kebahagiaan yang ia berikan percuma, seakan tak akan pernah habis,
andai orang- orang tau, beban apa saja yang ia pikul,
apakah ia akan tetap kesepian seperti ini??
apakah orang- orang masih tega untuk memandangnya sebagai Fauzi sang idiot, konyol, badut, yang mustahil bisa sakit hati, yang bebas untuk dijatuhkan, diinjak,
tapi sayangnya, Febri larang aku untuk mengatakan itu semua,
" memikul beban seperti itu berat Feb, pasti sakit...", tak henti ku nasehati dia,
" justru karna berat itu, justru karna sakit itu, jangan sampai orang lain rasakan hal yang sama, karna aku yang sudah tau rasanya, ga enak, sakit, mana kuat orang- orang selain aku, hehehe", kalau kalian jadi aku, kalian mau apa??
ah, dia tetap sosok idolaku,
memang aku punya pacar, tapi, sepertinya dia akan selalu berkesan,
mungkin,
bukan hanya aku yang merasakannya,
mungkin ia telah meninggalkan kesan pada hati tiap orang, yang tak akan bisa diganti oleh apapun,
seperti ada sesuatu yang hilang, bagiku
kalian.. yang memaca ini, dan kenal betul Febri,
menurut kalian bagaimana???
bagaiman dia di mata kalian??
bii
KAMU SEDANG MEMBACA
Found You -- Nilam, hanya Nilam
Romanshai, aku Fauzi, dan aku sudah mandi, hehe jadi ini adalah sebuah kisah, dimana aku sebagai pemeran utamanya, yaa, begitulah, ini adalah kisahku dulu, kisahku pada masa SMA, bagaimana aku merasakan cinta, bagaimana aku merasakan penyesala...