Enjoy the story. Dont forget to comment.....
"Lalu... Kenapa pipimu memerah?"
"HYUNG!!!"
.
.
.
Jungkook kini selalu tinggal di rumah sakit. 3 hari, 3 hari sudah dia menginap. Alasannya karena 3 hari lalu Taehyung kembali terguncang. Dan Jungkook yang bertanggung jawab akan Taehyung tidak bisa meninggalkannya begitu saja.
.
#flashback on
"Kenapa? Apa kau malu didepanku sampai pipimu memerah seperti tadi?" Goda Taehyung lagi.
Saat ini Taehyung dan Jungkook sedang berjalan-jalan di lorong rumah sakit. Taehyung masih menggunakan pakaian rumah sakit. Karena Hoseok belum mengijinkannya pulang. Juga karena luka di tangannya.
"A-ani.. kapan pipiku memerah hyung?" Elak Jungkook. Kedua tangannya mengibas-ibas di depan. Wajahnya begitu gugup.
"Lihat! Pipimu memerah lagi."
Jungkook segera menangkup pipinya dengan telapak tangan. Matanya membulat.
"Bwuahaha.. kau percaya sekali." Tawa Taehyung menggema di lorong rumah sakit. Bahkan beberapa orang yang menjenguk, pasien, dan perawat yang berlalu lalang memperhatikan mereka.
Ada yang ikut terkekeh melihat pasangan yang menurut mereka serasi. Beberapa perawat bahkan memekik kegirangan, ada yang menjatuhkan kartel pemeriksaan pasien di tangannya seperti di drama-drama. Pasien yang berjalan tiba-tiba terjatuh dengan pandangannya yang tak lepas dari Taehyung. Tawa Taehyung begitu riang dan hangat.
Kali ini pipi Jungkook memerah karena malu. Dirinya memukul pelan lengan Taehyung random. Bahkan Jungkook menyiku perut Taehyung. Mencoba membuat Taehyung menghentikan tawanya tapi tak berhasil.
Akhirnya Jungkook berjalan cepat ke pintu kaca menuju taman rumah sakit. Kakinya menghentak-hentak kesal. Dalam hati mengumpat banyak kata.
Taehyung yang sadar Jungkook meninggalkannya akhirnya mengejar. Sambil memanggil-manggil nama Jungkook tapi tak dihiraukan oleh namja imut itu.
"Jungkook-ah.." Taehyung mengekori Jungkook yang duduk di salah satu kursi di taman. "Apa kau marah, hmm?" Tanyanya lirih.
"Cih.." Jungkook memanyunkan bibirnya dan melipat tangan di dada. Tidak menatap ke arah Taehyung.
'Jelas lah malu. Sudah tertawa di depan umum. Kuberi kode untuk diam tapi tak peka juga. Menyebalkan.' Batin Jungkook mencibir. Jungkook tidak pernah suka jadi bahan perhatian. Jadi melihat tatapan-tatapan yang ditujukan padanya tadi dia jadi emosi sendiri.
Dan Taehyung terkikik geli di belakang Jungkook. Sedangkan Jungkook mengerutkan alisnya tak suka.
"Kenapa hyung terus tertawa?" Sinisnya, membalikkan tubuhnya cepat menghadap Taehyung. Sontak Taehyung langsung terdiam.
"Ah.. maafkan aku. Aku hanya geli melihat wajahmu yang manyun seperti itu. Apalagi wajah meronamu.. menggemaskan~." Taehyung berucap sambil meremaskan tangannya seolah mencubit pipi Jungkook. Jangan lupakan cengiran bodohnya yang selalu melekat.
"Aku kan tidak suka hyung. Tadi banyak yang melihat kita. Ugh.. itu memalukan." Jelas Jungkook. Nada suaranya masih ketus. Bibirnya menantang.
Taehyung meneguk salivanya dalam. "Memang kenapa malu. Kau kan masih pakai baju?" Jawab Taehyung sekenanya. Membuat Jungkook semakin emosi.
"Yak hyung bukan begitu!! Tadi semuanya melihat kita. Aku tidak suka di perhatikan seperti itu!! Memangnya boleh malu hanya saat tak memakai baju??!!" Jungkook semakin menggebu-gebu. Tidak sadar kalau dirinya membuat Taehyung sedikit meringis mendengar teriakan Jungkook yang menggelegar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hiatus]Don't go! Don't leave me |VK|
Non-Fiction#16 dalam nonfiction {23072017} Kim Taehyung yang tiba-tiba bertemu seorang Jeon Jungkook yang mengingatkan pada masa lalunya, masa lalu paling kelam yang ingin dilupakannya, tapi justru terulang kembali dengan cara yang sama. Genre : romance, psiko...