18

4.3K 289 86
                                    

Hai..... 🙌🙌











🐒🐒









Enjoy the story. Dont forget to comment.....




"Hik.. menyebalkan!!??? Hik." Jungkook yang sudah mabuk berat karena mengkonsumsi soju berlebihan itu mulai melantur. Dia menggoyang-goyangkan botol soju di tangannya.

"Kim Tae--hik--hyung menyebalkan!! Kenapa dia tidak mengejarku tadi?! Hik."

Kembali dia menuangkan soju tadi ke gelas bening kecil di hadapannya dan meminumnya sekali teguk.

"Hueee... Aku kan hanya benar-benar menyukainya! Padahal aku mau menjawab iya tadi. Tapi--tapi.. hik." Cegukan Jungkook tidak kunjung berhenti. Bahkan dia sekarang menangis bak anak kecil yang hilang di keramaian.

"Apa dia tidak sungguh-sungguh? Harusnya dia ada disini sekarang~.. hik." Ngelanturnya lagi. Jungkook terlalu sibuk bergumam sampai-sampai dia tidak sadar seseorang sudah duduk di hadapannya.

Jungkook mengalihkan pandangan buramnya dan melihat seseorang duduk di depannya, tapi dia yakin melihat rambut warna biru kehijauan milik seseorang yang duduk di depannya.

"Hey.. apa kau tidak melihat kalau disini sudah ada orang? Hik." Omel Jungkook sambil menunjuk-nunjuk dengan gelas di tangannya.

"Ck. Terserahmu bocah." Cibir Yoongi yang duduk di depan Jungkook. Dia malah merebut gelas dari tangan Jungkook dan menuangkan soju ke dalamnya. Tangannya pun meraih gelas itu lagi untuk meneguk cairan bening yang pasti akan membakar tenggorokannya.

"Yak!! Sudah kubilang tidak boleh minum soju! Kau harus minum obatmu, hyung." Secepat kilat Jimin mengambil gelas kecil di tangan Yoongi. Membuang isinya dan kembali mengomel. Membuat Yoongi hanya memutar matanya malas.

"Jimin hyung?" Heran Jungkook. Merasa ragu karena matanya buram sedangkan telinganya menangkap suara-suara cempreng dari hyung bantetnya itu.

"Wae?! Dan kau! Sejak kapan kau doyan minum, hah? Baru saja kemarin kau legal dan sekarang seenaknya minum-minum disini! Kalau aku tidak kemari tadi bagaimana?! Bisa habis diculik nanti! Bisakah kau tidak membuatku tambah repot!? Satu orang saja sudah membuatku pusing! Apalagi kalau---"

"Hiks.." Jimin langsung menutup mulutnya saat mendengar isakan kecil dari Jungkook. Wajahnya langsung pucat. Ini tidak baik. Jungkook yang menangis adalah mimpi buruk.

"Huwaaaa...... Jimin memarahiku... hiks. Hiks. Menyebalkan!!! Kau sama saja dengan Taehyung sialan itu!!! Huwaaa..... Kalian semua menyebalkan!!" Teriaknya sambil beruraian air mata. Sontak semua pengunjung langsung mengarahkan matanya ke meja tempat Jimin, Yoongi, dan Jungkook duduk.

Jimin reflek membungkukkan badannya ke arah tamu-tamu lain sambil meminta maaf. Sialan dia malu sekali!

"Oke! Aku tidak akan marah. Astaga! Jadi kau seperti ini karena Taehyung? Dia harus bertanggung jawab sendiri atas ulahnya!" Jimin langsung mengambil ponselnya dan mencari kontak Taehyung. Dia juga kenal Taehyung karena appa mereka bersahabat. Jimin segera bangkit dari mejanya dan menelpon si biang masalah agar dia mengurus Jungkook.

"Sudah diam. Jangan menangis seperti bocah! Bahkan kau sudah cukup umur untuk minum tapi tingkahmu tidak cocok sama sekali." Kini gantian Yoongi yang telinganya sakit karena tangisan Jungkook.

"Tapi Jimin memarahiku. Hiks.. dia marah-marah tadi. Hiks. Aku kan tidak suka~!." Adu Jungkook yang dibalas gelengan kepala oleh Yoongi.

"Iya. Iya. Nanti aku yang akan memarahinya karena sudah marah-marah padamu. Sekarang diam!." Dingin Yoongi. Dan akhirnya Jungkook berhenti, menyisakan isakan-isakan kecil saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Hiatus]Don't go! Don't leave me |VK|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang