7

3.2K 369 57
                                    

Enjoy the story. Dont forget to comment.....

"PERGI! JANGAN MENDEKATIKU!"

.

.

.

Jungkook mundur beberapa langkah. Mata bulatnya semakin membulat mendengar bentakan Taehyung padanya.

"Hyung.. kau kenapa?"

"Hyung."

Suara-suara Seon terus menggema di telinga Taehyung. Tubuhnya semakin bergetar.

Obsidiannya menatap Jungkook dengan tatapan yang sulit diartikan. Bahkan Jungkook yang sudah tingkat akhir di jurusan psikologi pun tak bisa menjabarkan semuanya.

Taehyung mengambil pecahan gelas yang cukup besar. Digenggamnya erat dan diarahkan pada Jungkook.

"Pergi! Seon-aa.. kumohon pergi!" Suara Taehyung tercekat. Air mata mengalir mulus dari kedua obsidian kembarnya. Dia benar-benar ketakutan.

Jungkook hendak menuruti perkataan Taehyung untuk keluar. Tapi dia urungkan. Dia harus tau reaksi lebih lanjut dari Taehyung jika dia mendekatinya. Dan memikirkan langkah selanjutnya.

"Hyung. Jangan begini. Kumohon!" Ucap Jungkook lembut. Meyakinkan Taehyung bahwa dirinya tak berniat jahat pada Taehyung.

Taehyung melemparkan pecahan kaca yang digenggamnya ke arah Jungkook yang semakin mendekatinya.

"Kubilang pergi! Seon! Pergi!" Teriak Taehyung yang semakin merapatkan tubuhnya ke dinding.

Jungkook meringis saat merasakan goresan kaca pada pipi kirinya. Lukanya mengeluarkan darah walau tak banyak. Goresan di wajahnya tak berapa sakit dibanding hatinya yang tercabik melihat keadaan Taehyung.

Onyxnya menangkap tangan Taehyung yang kembali mencari pecahan kaca yang bisa dia gapai.

Jungkook langsung berlari kearah Taehyung. Tangan kirinya menahan telapak tangan yang mendapat pecahan kaca yang lain. Tak sadar Jungkook ikut menggenggam pecahan kaca tadi hingga tangannya berdarah.

Tapi tangan Taehyung lebih parah. Darah sudah mengalir deras dari telapak tangan yang lebih besar dari miliknya itu.

Sedangkan tangan kanannya merengkuh tubuh Taehyung yang meringkuk ketakutan.

"Sshhh.. tenanglah hyung. Aku tak kesini untuk menyakitimu."

Taehyung menangis sejadi-jadinya. Tak bisa disangkal jika dirinya merasakan kembali pelukan yang begitu hangat. Menyeruak menenangkan hatinya.

Tapi rasa bersalah pada Seon membuat tangisnya tak bisa ia bendung. Hatinya kalut dan kacau ketika melihat 'Seon' berada di depannya.

"JUNGKOOK!!" Pintu kamar Taehyung terbuka kasar. Menampakkan tiga sosok paruh baya yang tadinya mengawasi di ruang pantau.

Wajah mereka begitu panik dan pucat. Mereka bertiga bergegas berlari keluar begitu melihat Taehyung melempar pecahan kaca tadi.

Tiga orang tadi melangkah cepat mendekati Jungkook yang memeluk Taehyung. Jungkook berlutut dengan kaki kanannya sebagai tumpuan.

Genggaman tangan kanan Taehyung pada pecahan kaca perlahan terlepas. Dan perlahan tangannya yang gemetar membalas pelukan Jungkook.

Jungkook mengeratkan pelukannya pada Taehyung.

"Ssh.. tak apa. Jangan takut hyung." Jungkook mengelus surai Taehyung pelan. Dan Taehyung menyembunyikan kepalanya di perpotongan leher Jungkook. Mencium aroma stroberi yang menyegarkan.

[Hiatus]Don't go! Don't leave me |VK|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang