Enjoy the story. Dont forget to comment.....
Deru mobil yang ditumpangi sepasang namja itu memasuki pekarangan rumah yang cukup megah. Kediaman keluarga Park.
Jimin yang sejak tadi menyetir langsung mematikan mesin saat tiba di teras rumahnya. Diliriknya kursi penumpang tempat Yoongi duduk dan dia hanya menghela nafas saat dilihatnya Yoong tertidur sambil menyandar kaca mobil.
"Ck. Bisakah dia sedikit lebih aktif? Kenapa dari tadi dia hanya tidur?"
Jimin keluar dari mobilnya sembari menenteng tas Yoongi. Membuka pintu rumahnya.
"Eomma!!" Panggil Jimin tak tahu malu.
"Yak!! Jangan teriak-teriak! Kau kira rumah ini hutan apa?!" Pekik eommanya dari arah dalam. Jimin sedikit mengeryitkan dahi saat melihat eommanya mengenakan pakaian rapi.
"Apa eomma akan pergi?" Tanya Jimin menyerahkan tas ditangannya.
"Iya. Kolega appa mengundang appamu makan malam dan kau tau dia tak bisa pergi tanpa eomma." Bangga eommanya tak tahu umur. Jimin menganggukkan kepalanya saja.
"Jadi kamarnya yang mana?" Jimin tadi sudah menelpon eommanya perihal Yoongi dan eommanya justru meminta Jimin membawa Yoongi menginap di rumah mereka saja.
"Kamar tamu samping kamarmu. Tadi sudah dibersihkan."
Jimin kembali ke mobilnya dan membuka pintu penumpang. Dilepasnya seatbelt yang mengunci tubuh kecil itu setelah menahan kepala Yoongi agar tidak terantuk. Setelahnya dia mengangkat tubuh Yoongi masuk.
"Wahh!! Dia imut sekali!!!!????" Jerit eommanya OOC. Biasanya eommanya jarang memekik seperti perawan.
"Daridulu eomma ingin anak perempuan tapi appamu menolak membuatkan adik untukmu. Katanya nanti terlalu ramai."
"Kyungsoo eommonim. Kau sudah punya dua anak pria yang luar biasa tamvan dan berkelas. Apakah kurang?" Ucap Jimin memelas ditengah perjalanannya ke kamar.
Kyungsoo, eomma Jimin hanya mempoutkan bibirnya. "Ck. Kalau punya anak perempuan kan asik. Tidak akan mesum seperti kalian. Bisa kuajak memasak, berbelanja, ngobrol. Tidak sepertimu dan Jihyun" Gerutu Kyungsoo mengekori Jimin dan membukakan pintu kamar tamu yang sudah ia siapkan untuk Yoongi. Jihyun adalah adik Jimin yang sekarang masih bersekolah di luar negeri.
"Kyungie! Kau dimana? Ayo berangkat!" Panggil appa Jimin yang masih membenarkan dasi yang ia kenakan. Jimin bisa saja ternganga melihat penampilan appanya yang terbilang muda. Bahkan bisa-bisa dia ileran. Tapi untung saja dia berada di posisi yang sama seperti appanya (seme).
"Hati-hati dengan anak orang Jim. Jaga dia yang benar." Titah appanya didepan pintu masuk kamar tamu. Kyungsoo sedang membenarkan dasi yang dipakai appa Jimin.
"Iya appa."
"Jangan mengambil kesempatan dikala memang ada kesempatan!" Appanya mengedipkan sebelah matanya. Mengirim sinyal kepada anaknya itu. Dan rasanya Jimin ingin menggetok otak mesum appanya.
"Tidak appa! Aku ini anak volos dan baik. Mana mungkin mengambil kesempatan begitu!" Gerutunya lagi.
Appa Jimin hanya tertawa mendengar jawaban Jimin yang 100% tidak bisa di percaya itu.
"Baiklah. Appa dan eomma pergi dulu. Nanti kami bisa terlambat." Appa Jimin langsung mengaitkan tangannya ke pinggang Kyungsoo hingga si empunya memekik malu dengan wajah memerah.
"Ya.. ya. Tapi tolong ingat usia. Aku tidak mau adik baru lagi. Cukup Jihyun saja!"
Dan hanya ledakan tawa yang terdengar sebelum keheningan setelah suara deru mobil appanya meninggalkan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hiatus]Don't go! Don't leave me |VK|
Non-Fiction#16 dalam nonfiction {23072017} Kim Taehyung yang tiba-tiba bertemu seorang Jeon Jungkook yang mengingatkan pada masa lalunya, masa lalu paling kelam yang ingin dilupakannya, tapi justru terulang kembali dengan cara yang sama. Genre : romance, psiko...