Enjoy the story. Dont forget to comment.....
"Ada yang merindu~." Bisiknya sambil ber-smirk ria.
"Eommaaa!"
.
.
.
"Terimakasih hyung. Sudah mengantarku pulang." Ucapnya sembari membungkuk kecil menyamakan tinggi kaca mobil Jimin.
"Kalau kau tidak merengek minta pulang aku tak akan mengantarmu, dasar kelinci!"
"Yak hyung! Aku mencoba bersikap manis padamu kenapa kau tak terima heh?" Jungkook menyipitkan matanya, agar terlihat galak.
"Jangan membuatku mual kelinci! Cepat masuk dan kerjakan tugas akhirmu~." Belum juga Jungkook mencibir, mobil Jimin sudah melesat pergi. Menghilang di tikungan.
"Terserah.."
Kaki ramping itu berjalan masuk. Membuka pintu apartemennya yang minimalis, terdapat satu tempat tidur, satu kamar mandi, dapur kecil lengkap dengan pantry untuk makan, dan ruang tamu, tapi jauh dari kata tertata rapi.
Bukan karena perabot yang berantakan atau sampah. Tapi penuh dengan kertas yang bertebaran dimana-mana. Lembaran-lembaran hvs serta buku-buku supertebal yang terbuka dan bertumpuk di sekitar meja ruang tamu adalah pemandangan yang pertama kali menyapa.
Dengan lincah, kaki-kaki Jungkook melompati kertas juga buku-buku di sana, menuju kamarnya. Jungkook kembali bernafas setelah menahannya ketika melewati tumpukan materi tugas akhirnya saat dirinya sampai di depan pintu kamar.
Tangannya meraih knop pintu dan menyalakan lampu kamar. Kini semua terlihat lebih jelas. Kamar bernuansa biru navy dengan kasur yang tak terlalu besar, mungkin cukup untuk ukuran dua orang dewasa. Dan meja belajar di ujung lengkap dengan tumpukan buku yang tak kalah banyak dari ruang tamu.
"Aishh. Aku harus mengembalikan semua buku itu ke perpustakaan besok." Gerutu Jungkook sambil meletakkan tasnya. Walaupun jengkel dia tak mungkin melempar tas nya. Hell yeahh. Dia tak mau mengambil resiko untuk merusak laptopnya.
Dia merebahkan dirinya ditempat tidur. Menutupi matanya dengan lengan dan menghela nafas. Tubuhnya sudah sangat lelah dan yang dia inginkan hanya tidur. Tapi--
Kryuukkk
--perutnya tak setuju. Buktinya perut Jungkook sudah meminta jatah makan. Jungkook belum makan dari tadi. Karena terlalu panik menghadapi dosennya dan calon mer- apa yang kau pikirkan Jeon!?
Jungkook menggelengkan kepalanya pelan. Mengusir pikiran-pikiran tak jelas itu.
"Lebih baik aku memikirkanmu ya kan???" Gumam Jungkook sambil mengelus perutnya yang sedari tadi bersuara.
Jungkook bangkit dari tidurannya dan menuju dapur. Untung saja Jungkook tak perlu melewati halang rintang di ruang tamu lagi. Tak lupa dia membawa ponselnya juga.
Dibukanya pintu kulkas sambil mengamati bahan apa yang bisa dia olah. Sejauh mata memandang, dia hanya bisa menemukan sayuran yang sudah layu. Dan dua butir telur.
"Kenapa semuanya sudah jelek? Aku harus makan apa??" Panik Jungkook. "Ah.. freezer!"
Namja manis itu teringat kalau dia masih memiliki sosis. Dan dia memutuskan untuk menggoreng sosis dan membuat omelet.
Di tengah acaranya mengeluarkan sosis, ponsel miliknya berbunyi. Menandakan ada telepon masuk. Dia segera mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hiatus]Don't go! Don't leave me |VK|
غير روائي#16 dalam nonfiction {23072017} Kim Taehyung yang tiba-tiba bertemu seorang Jeon Jungkook yang mengingatkan pada masa lalunya, masa lalu paling kelam yang ingin dilupakannya, tapi justru terulang kembali dengan cara yang sama. Genre : romance, psiko...