IV

3.6K 362 19
                                    

'[Breaking News]
Mark NCT dan Arin Oh My Girl berkencan!'

Benar seperti dugaan Mark. Setelah kemarin terlihat salah satu wartawan sedang memotret keduanya, hari ini berita tentang Mark dan Arin berkencan pun sudah meluncur.

Sontak saja, reaksi terkejut hingga bingung memenuhi dorm NCT maupun Oh My Girl.

"Mark?! Gila, sejak kapan?!" Ucap salah satu kakaknya, Jaehyun yang kebetulan sedang berkunjung ke dorm NCT Dream.

Mark terlihat bingung menjawab pertanyaan Jaehyun. "Ah, baru-baru ini, hyung."

"Tapi, berani ya kalian pacaran di depan publik seperti itu."

---

"ARIN?!"

Semua mata pun tertuju pada sang maknae sembari menatap tak percaya pada adik kecil mereka yang baru saja ada di berita pagi ini.

"Gila, sejak kapan kalian berkencan?!"

Sama seperti Mark, Arin juga terlihat bingung untuk menjawab pertanyaan dari salah satu kakak terdekatnya, Jiho.

"Baru-baru ini, eon. Ya sudah, aku ke kantor dulu ya, sajangnim memanggilku."

Gadis itupun segera merapikan barangnya dan keluar dari dormnya menuju gedung WM.

Kakak-kakaknya pun saling bertukar pandang.

"Sebenarnya aku sudah merasakan hubungan mereka sejak lama." Ucap Binnie yang diikuti oleh anggukan member lain.

Tentu saja, mereka tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya pada sang adik.

---

"Kerja bagus. Aku tidak menyangka kau bisa berakting seperti itu."

Arin hanya tersenyum kecut mendengar pujian dari sang CEO.

Bayangan mengerikan yang akan ia hadapi sudah di depan.
Esok hari, adalah hari di mana ia harus mengakui sebuah kebohongan besar.

"Persiapkan untuk besok. Hari ini kau bebas, silahkan bertemu dengan Mark."

"Terima kasih, sajangnim."

---

Seorang gadis menenggelamkan wajah cantiknya pada kedua tangan yang ia lipat di atas meja.

Raut wajah frustasi terlihat jelas dari wajahnya yang tertutup oleh masker hitam serta kacamata hitamnya.

Bahkan saking frustasinya gadis itu, kehadiran seorang pria pun tak ia pedulikan, lebih tepatnya ia tidak menyadarinya.

"Selamat untuk kita, Rin."

"Haish!"

Arin pun melihat kearah sumber suara.
Benar saja, pria itu yang datang. Sudah ia duga sebelumnya.

Keduanya pun saling beradu tatap, dan detik berikutnya helaan nafas pasrah terdengar dari dua remaja itu.

"Permainan dimulai. Dan akan menakutkan."

"Tapi, fansku mendukung kok."

"Ya! Mereka mendukung, sasaeng mu? Hhh, mengerikan." Ucap Arin sembari menggidikkan bahunya seram.

"Kau lebih banyak tahu dariku."

"Hal itu sudah biasa. Tidak usah memuji."

"Aku tidak memujimu, aku hanya mengatakan kau lebih banyak tahu dariku, bukan berarti aku memujimu. Jangan kege'eran."

"Sialan!"

Oke, mereka lupa kalau permainan agensi sudah dimulai. Dengan begitu, akting mesra mereka tentu saja seharusnya sudah dimulai.

Tapi, lihat lah sekarang. Mereka layaknya kucing dan anjing yang saling membenci.
Bertukar pandangan layaknya ingin menghabisi lawan saat ini juga.

"Jika, kau kalah dalam permainan ini. Traktir aku es krim."

"Ya! Bukan kah kita sudah bersepakat untuk tidak menganggap pacar saat sedang berdua seperti ini!"

"Apakah mentraktir merupakan salah satu adab berpacaran? Kan tidak!"

"Ish, baiklah."

Arin pun membuka kacamata hitamnya dan mulai menatap manik mata Mark.

Iya, keduanya memainkan adu mata hanya untuk sekedar membayar semua pesanan yang mereka pesan.

1 detik..

2 detik..

3 detik..

....

1 menit

Mark tidak sengaja mengedip karena ada sesuatu yang masuk ke matanya.

"Yeay! Menang! Traktir yaa."

"Aish! Pikiranmu makan saja! Tiupin dulu nih!"

"Iya rese."

Arin pun mulai mendekati bibirnya ke depan mata Mark untuk meniup mata pria itu.

Tiupan halus dan lembut pun mengenai permukaan netra pria itu.
Sungguh jarak mereka kini sangat lah dekat. Hingga membuat keduanya terlihat salah tingkah.

"Jangan terlalu banyak menatapku. Menjauh lah, kau bisa memberiku setengah dari gajimu nanti."

Sontak saja gadis bersurai hitam itu menjauhkan badannya dari pria itu.

"Brengsek, tentu tidak! Ya sudah aku akan memesan makanan. Kau mau?"

"Sudah kenyang!"

"Haish, ketus sekali. Santai saja lah, pakai uangmu ini kan."

"Sialan!"

---

Setelah menikmati waktu siang mereka. Kini keduanya memutuskan untuk jalan terlebih dahulu.
Entah apa yang keduanya pikirkan.

"Siap untuk besok?"

"Entahlah."

"Aku akan di sisimu, percayalah."

"Tumben peduli."

"Aku hanya mengikuti perjanjian."

"Sialan, tapi tidak apalah, yang penting wajahku tidak rusak akibat sasaeng mu, walaupun itu mustahil."

Arin pun menghela nafas rendah. Suasana hari semakin gelap, dan berarti waktu saat ini menuju esok hari semakin dekat.

"Aku takut reaksi satu sekolah saat kita mengkonfirmasi besok."

"Mina, Kangmin akan menelfon kita pastinya."

Mark pun menatap Arin, ia baru teringat pada Mina dan Kangmin. Kenapa kedua Kangmin itu tidak menghubungi mereka saat ini.

"Tapi, kenapa hari ini mereka tidak menghubungi kita?"

"Mereka masih sibuk dengan persiapan comeback, dan pastinya besok mereka akan heboh. Mengetahui bahwa kedua sahabatnya 'berkencan'."

Mark pun hanya mengangguk dalam diam.
Hingga mereka rasa cukup untuk hari ini dan memutuskan untuk kembali ke dorm masing-masing, menunggu conferensi pers esok hari.

T
B
C

Gimana? Makin gaje yaa eheheh :v maafkan ide saya yaa eheheh :v

Oh iya, aku mungkin ga bakal update dlu nyampe 2 minggu k dpn, soalnya mo ada UTS eheheh :v

Tp sebagai gantinya, aku bakal update 2 chapter hari ini :)

Buat 99 liner sma jg nasibnya, cmn gatau klo tangan lg gatel ehehhe :v

Yaa, segitu aja yaa eheh :)

Jangan lupa vomentnya yaa :)

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang