Chapter 6 Pertemuan

16 2 0
                                    

Cartellia POV

Sial! Bagaimana ini? Ternyata dugaanku memang benar. Pantas saja banyak monster remi datang ke sini. Ugh, apa yang harus aku lakukan? Aaaarrgghh! Mengapa hal ini bisa terjadi?

Tapi kalau dipikir-pikir hal ini memang mungkin untuk terjadi di dunia  kartu ini. Cih, sepertinya aku harus segera turun tangan sekarang. Aku memang bisa melakukannya sendiri, tapi tetap saja aku perlu bantuan orang lain. Dengan begitu, masalah ini pun bisa cepat terselesaikan.

Aku akan meminta bantuan Hexolt dan Ares untuk membantuku. Aku sedikit ragu dengan Hexolt. Tapi apa boleh buat? Dia itu pemimpin dari Pasukan Deadvyteria Merah.

Sebenarnya aku membentuk pasukan itu karena sekarang keadaan sedang sangat darurat. Omong-omong Deadvyteria itu bisa digolongkan menjadi tiga.

Pertama, Deadvyteria Merah. Pasukan yang semua anggotanya merupakan parasenior yang sudah profesional. Kedua, Deavyteria Hijau. Berisikan anggota-anggota yang cukup mahir dan bisa diandalkan. Ketiga, Deadvyteria Kuning. Yap, di sinilah para junior berada.

Ketiga pasukan ini mempunyai misi utama yang sama, yaitu untuk melindungi warga dari para monster. Biasanya Pasukan Deadvyteria Kuning ditugaskan di daerah pemukiman, sedangkan dua pasukan lainnya ditugaskan di daerah yang lebih berbahaya lagi.

Oke, sudah cukup penjelasan tentang pasukan khusus ini. Kita kembali ke topik awal. Pagi hari ini aku sudah meminta Annabeth untuk mengumpulkan kedua orang itu, Hexolt dan Ares. Ares pasti akan datang, tapi kalau Hexolt.. aku meragukannya.

Entah kenapa aku selalu ragu padanya. Tapi karena aku adalah seorang ratu, mungkin ia akan datang. Kalau ia tidak datang maka aku yang akan datang padanya dan langsung menghukumnya di depan semua orang. Ya, lebih baik begitu saja.

Karena ini baru rencana, jadi kurasa sebaiknya aku membicarakan hal ini di ruang tertutup. Dan sepertinya ruangan yang cocok dengan hal itu adalah perpustakaan rahasiaku. Kurasa tak apa bila aku memberitahu mereka tentang ruangan itu.

Tapi pertama-tama aku akan menunggu mereka di ruang kerja. Lalu akan kuantar mereka menuju ruangan itu. Tapi bagaimana cara agar mereka bisa masuk ke ruangan itu? Hanya ada satu jalur menuju ruangan itu, yaitu dengan kursi itu. Ah! Aku ingat. Masih ada satu jalur lagi.

TOK! TOK! TOK!

Wah, rupanya mereka sudah datang. "Silahkan masuk," seruku.

Pintu dibuka dengan perlahan. Dua orang laki-laki dan seorang perempuan masuk dengan teratur. Hexolt dan Annabeth menyapaku dengan sopan. Tapi tidak dengan Ares. Ia malah mengupil tepat di hadapanku. Sangat tidak sopan dan jorok. Haah.. mau bagaimana lagi? Ia memang begitu, tidak pernah bisa membaca keadaan.

Aku melirik Hexolt dan Annabeth. Mereka sama-sama menatap Ares. Hanya saja.. ee.. Annabeth menatap tajam seakan ingin membunuhnya. Haaah.. kenapa juga aku bisa menjadi sahabat orang yang bodoh lagi jorok ini?

"Ehm! Annabeth, mungkin sekarang kau boleh pergi." Annabeth terlihat sedikit terkejut mendengar hal itu.

"T-ta-tapi-"

"Kenapa? Kau ingin ikut bersama kami? Begitu?" ucapku memotong kalimatnya. Ia terlihat gugup lalu mengangguk kecil.

Aku menghela napas. "Baiklah, kau boleh ikut," ucapku terpaksa. "Omong-omong, aku akan memberitahu kalian sesuatu, tapi tidak di sini." Semua wajah terlihat heran.

"Ra-"

"Eeiittss, jangan banyak komentar dulu," ucapku memotong kalimat asistenku itu.

Aku menunjukan cengiranku. Tanganku meraba dinding yang ada di sampingku. Lalu aku menekannya. Suara bising muncul dari dinding yang terbuka. Terbuka sepenuhnya hingga memperlihatkan tangga rahasia yang berada di baliknya.

ENDLESS CARD WORLD : FIGHTING IN THE DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang