"Jangan berani menyentuhnya!" Ujarnya tegas dan dingin.
Author Pov
Semenjak kepergian Min Jae Woo 30 menit lalu. Min Yoongi tidak beranjak sedikit pun dari kamarnya dia bahkan menghiraukan temannya di luar kamarnya. Dia tidak ingin meninggalkan gadisnya saat ini.
Lelaki itu mengambil tempat di sebelah ranjang tempat berbaring Ha Na. Memerhatikan seluruh permukaan wajah Ha Na yang terlelap. Dia masih khawatir dengan kedatangan Jae Woo ke apartemennya bahkan sampai masuk ke kamarnya.
Dia tidak akan melepaskan belahan jiwanya kali ini. Meskipun itu harus melibatkan nyawanya. Menurutnya Ha Na sudah cukup menderita karena ulahnya yang egois.
Tangan Yoongi terulur untuk mengelus pipi Ha Na menyalurkan rasa rindu, cinta dan bersalahnya lewat sentuhan yang ia berikan. Dengan mata yang masih fokus dengan setiap detail wajah Ha Na.
"Cantik." Satu kata itu yang keluar dari bibir tipisnya.
Ia mulai bergerak menekan jarak antara mereka mendekatkan wajahnya pada wajah Ha Na hingga hanya berjarak satu centi sampai suara pintu menginterupsinya dan membuatnya memundurkan wajahnya dan memandang ambang pintu yang terbuka.
Dapat Yoongi lihat orang yang masih terpatung di ambang pintu sedikit tersentak dengan apa yang ia lihat barusan.
"Ekhm." Yoongi berdehem mencairkan suasana.
"Kau Hye Mi?" Lanjutnya setenang mungkin. Seolah tidak terjadi apa-apa.
"N-ne. Jung Hye Mi imida." Jawabnya gugup.
"Masuklah. Temanku yang mengabarimu barusan." Ucap Yoongi tenang.
"N-ne. Apa yang terjadi dengannya em-" ucapnya terhenti saat melihat pria di hadapannya berdiri.
Dia cukup tampan.
"Yoongi. Min Yoongi. Kuarasa dia kelelahan." Seraya berdiri dan memperkenalkan diri.
"Ah." Jawab Hye Mi menganggukan kepalanya.
Dalam hatinya dia sudah mengutuk gadis yang terbaring lemah di depannya. Bagaimana dia bisa memperlakukan badannya seperti ini.
Hye Mi mengambil tempat di samping Yoongi sesekali memerhatikan pria di sampingnya lewat sudut matanya. Seolah merasa akrab dengan wajah di sampingnya.
'Dimana aku melihatnya?' Batin Hye Mi.
Kim Ha Na Pov
Aku merasa ada di sebuah tempat yang dipenuhi bunga padahal salju mulai turun. Yang herannya mengapa bunga-bunga ini masih bermekaran. Aku berjalan melewati setiap bunga dan ilalang yang ada di hadapanku sambil melihat sekeliling.
Asing.
Ya. Tempat ini terasa asing di mataku tapi tidak dengan perasaanku.
Apa aku di surga? Tapi bagaimana bisa? Aku hanya sakit kepala saja. Apa penyakit sakit kepala sekarang bisa membuatmu pergi ke surga?
'Penyakit zaman sekarang mengerikan.' Bergumam dalam hati
Aku masih menyusuri jalan di depanku. Entah ini akan membawaku kemana. Aku hanya hanya berjalan sesuai instingku saja.
Disini hanya ada padang ilalang tidak ada tanda-tanda manusia disini.
Aku kembali melanjutkan jalanku sampai pada sebuah gubuk tua, tanpa menunggu aku menuju gubuk itu berharap ada orang yang bisa aku tanyai.
Aku setengah berlari menuju gubuk itu. Aku melihat sekitar gubuk apakah ada orang. Sepi. Hanya itu yang menyambangiku.
Aku memutuskan untuk masuk. Membuka perlahan pintu gubuk itu tidak ada siapapun tapi sangat aneh jika gubuk ini tidak berpenghuni karena di dalam sini rapi
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love {m.y.g}
Fanfiction"Apa begini cara takdir mempertemukan kita. Aku membencimu tapi disisi lain aku mulai menyayangimu kembali." ~Kim Ha Na~ "Aku telah menyakitimu tanpa aku sadari, aku mengorbankanmu karena keegoisanku. Dapatkah kau memaafkan ku dan membebaskan ku. ~M...