True Love {m.y.g}

Part 7

Author Pov

Banyak yang berlalu selama satu hari ini. Kesakitan yang terpendam selama bertahun-tahun sudah kembali menguar ke permukaan.

Satu demi satu adegan kembali terangkai. Setetes demi setetes air mata mulai mengalir bahkan tetes itu dibarengi tetes darah penuh luka yang teramat memilukan.

'Apa semua akan dapat dilalui kembali?'

'Apa semua itu dapat memutar arah takdir hidup mereka?'

'Apa air mata yang mengalir bak air hujan akan terbayar dengan senyum cerah bak matahari?'

Dari itu semua ada hal penting yang harus dinanti kata pengharapan satu sama lain.

'Apa cinta itu dapat terbentuk dengan utuh kembali?'

Kita hanya bisa melihat bagaimana jalan takdir berjalan yang pasti hanya ada dua pilihan.

Apa berakhir..

Bahagia

Atau

Menyedihkan

Jung Hye Mi Pov

Krieet~bamm~

Suara debuman pintu berhasil membangunkanku. Aku berusaha membuka mataku mebiasakan cahaya yang ada di sekitarku mengerjapkan mataku berapa kali.

Oh. Ternyata ada orang.

Aku memerhatikan orang yang ada di depanku. Aku tidak lihat wajahnya dia membelakangiku dengan tubuh bagian atasnya terpampang jelas.

Aku bergumam kecil sambil memperhatikan punggung polos di depanku.
"Dia sangat gagah."

Tunggu.

Gagah? Itu laki-laki?

Tapi ken-

Aku berusaha mencerna apa yang ada di depanku dan-

"ANDWEEEE..."

Min Yoongi Pov

Aku merasakan hawa dingin menembus punggungku. Ya aku tidur dengan posisi kurang nyaman, duduk di samping ranjang dengan kepala tenggelam di antara tanganku.

Berapa kali aku menstabilkan pengelihatanku mebiasakan sinar matahari pagi yang masuk ke kamar ini.

Setelahnya aku menegakan posisiku menjadi terduduk. Aku merenggakan badanku yang terasa kaku karena posisi kurang nyaman itu.

Aku mendapati tempat tidur di hadapanku kosong. Dimana penghuninya? Apa dia sudah bangun?
Sambil menegakan badanku aku melihat sekeliling mencari gadisku.

Aku menghentikan pencarianku saat  melihat pintu balkon apartemen terbuka. Menampakan siluet gadis dengan rambut yang tergerai sepinggang sedang berdiri disana sambil menopang tangan pada pagar pembatas.

Kedua sudut bibirku sedikit mengukir senyum manis. Melihat dia pagi ini perasaanku menghangat seiring aku menghampirinya.

Saat di sampingnya aku dapat melihatnya memandang lurus kedepan, entah apa yang dia pikirkan. Aku pun ikut menatap kedepan melihat sibuknya kota Seoul pagi ini.