Kim Ha Na Pov
"Ayo pergi dari sini. Bersamaku. "
Satu hal yang aku pikirkan saat ini. Dia gila. Bagaimana bisa dia mengajak seorang gadis pergi begitu saja.
Hey, ingat kami tak sedekat itu. Apa karena menginap di rumahnya selama dua hari itu, membuatnya salah paham sampai tahap seperti ini.
Tapi bodohnya aku masih diam disini tanpa melakukan apapun. Seharusnya aku mengabaikannya saja dan pergi dari sana.
Yang dapat aku lakukan hanya menarik nafas dalam sebelum melontarkan sesuatu pada pria di depanku ini.
"Kau gila?" tanyaku sembari menatapnya.
Bagus Ha Na. Kau memang seharusnya melakukan hal itu tadi.
"Tak ada alasan untukku pergi dari sini. Jika kau ingin, pergilah." jawabku mantap dan melepaskan genggamannya.
Aku sedikit merasa kosong saat genggaman tangannya terlepas begitu saja. Tapi itu tak menyurutkan ketidaksukaanku dengan omong kosongnya beberapa saat yang lalu.
"Kau tak aman disini." ujarnya lirih tetap menatapku.
"Bukankah aku sudah katakan kalau aku bisa menjaga diriku sendiri." ujarku.
Aku sedikit menarik nafas dan menatap matanya.
"Jadi, kau tak perlu lagi mengkhawatirkanku." sambungku.
Aku berniat melangkahkan kakiku lagi untuk keluar dari rooftop yang menyesakkan ini. Tapi aku mengingat satu hal yang belum aku sampaikan padanya. Dan kembali menatapnya.
"Aku mungkin seharusnya mengatakan ini padamu. Karena sudah membantuku dua hari lalu."
"Terimakasih Yoongi-ssi." ujarku dan berlalu pergi dari hadapannya.
Aku sudah tak mampu lagi berada disana apalagi menatap dirinya semua dalam diriku seakan berontak jika aku masih tinggal di sekitarnya.
'Siapa kau, dan ada apa dengan tatapan itu?'
Author Pov
Sudah 30 menit Ha Na meninggalkan rooftop akan tetapi pria tersebut, Min Yoongi tidak beranjak sedikit pun dari tempatnya, pandangannya masih tertuju pada pintu yang tertutup di depan matanya.
Banyak hal yang melayang dalam pikirannya, mengingat segala hal yang akan terjadi kedepannya.
Sedikit helaan nafas yang dia keluarkan berharap dapat sedikit meringangkan bebannya, seiring dengan helaan nafasnya dia mulai berbalik menuju pembatas rooftop di belakang tubuhnya.
Dan mulai berdiam diri di pinggir pembatas, menyaksikan seluruh sekolah dari atas gedung. Melihat segala aktivitas yang sedang terjadi di area sekolahnya.
Akan tetapi bukan itu yang menjadi pusat perhatiannya, pusat perhatiannya tertuju pada seseorang yang sedang berjalan di pinggir lapangan.
Pria yang akhir-akhir ini harus dia awasi segala gerak geriknya, mengingat bagaimana kegilaan yang akan dilakukannya.
Hembusan nafas panjang Yoongi keluarkan sembari memejamkan matanya.
"Hyung, bisakah kau berhenti saja, aku sangat lelah." lirihnya lelah.
"Aku hanya ingin Ha Na mendapatkan ingatannya dari masa lalu." sambungnya.
"Jika itu sudah terjadi, maka kita akan lenyap. Tidak hanya aku, kau pun juga Hyung." ucapnya sembari melihat kearah mobil yang mulai meninggalkan area sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love {m.y.g}
Fanfiction"Apa begini cara takdir mempertemukan kita. Aku membencimu tapi disisi lain aku mulai menyayangimu kembali." ~Kim Ha Na~ "Aku telah menyakitimu tanpa aku sadari, aku mengorbankanmu karena keegoisanku. Dapatkah kau memaafkan ku dan membebaskan ku. ~M...