Part 14

23 4 1
                                    

Author Pov

Apakah sebuah permohonan dapat terwujud? Apakah keinginan dapat berubah menjadi nyata? Dan apakah setiap kenangan dapat terus diingat selamanya?

Jika setiap hal yang kita inginkan dan kita cita-citakan terjadi, tentu kita selalu bahagia di kehidupan ini. Dan tak ingin meninggalkannya sampai kapanpun.

Tetapi, kita tak akan pernah tau apa yang dinamakan perjalanan atau proses. Layaknya sayur tanpa garam. Hambar.

Karena kehidupan adalah suatu hal yang berwarna dan di seeting untuk menghadapi segala pahit manisnya rintangan yang di berikan oleh-Nya.

Jika kau ingin lulus di kehidupan ini, jalanilah segala ujian yang datang, dari ujian yang sulit hingga membuatmu putus asa sampai ujian yang gampang kau kerjakan bahkan dengan menutup mata.

Dan saat kelulusanmu tiba, ceritakan pada semua orang bahwa kau telah berhasil melawan kehidupanmu sendiri. Sehingga kau bisa lulus dengan gelar istimewa.

Yaitu....

Bahagia.

Kim Ha Na Pov

Ini hari pertamaku sekolah, setelah dua hari meninggalkan tempat ini. Dan sekarang aku kembali kemari dengan banyak perubahan.

Bagaimana tidak, dari awal aku memasuki gerbang sekolah setiap anak membicarakanku meskipun hanya dalam pikiran dan hati mereka.

Percuma kalian berbicara di belakangku toh aku mendengar semuanya. Bisa aku rata-rata pembicaraan mereka berisi umpatan dan kebencian entah apa yang mereka benci.

Aku tak peduli dengan mereka dan masih tetap terus berjalan menuju kelasku. Sampai di kelas aku lamgsung duduk di tempatku dengan seluruh tatapan yang menuju padaku.

"Eoh. Kau sudah sekolah?"

Sebuah suara menarik atensiku menghadap belakang karena sumbernya dari pintu belakang. Dapat ku lihat gadis manis yang selama ini menemaniku.

"Hm. Aku sudah sehat. "
Jawabku singkat dan kembali menhadap depan.

"Syukurlah, aku sangat kesepian saat kau tak ada. " ujarnya sambil memanyunkan bibirnya dan duduk di sampingku.

"Kau harusnya senang, karena tak ada yang mengganggu kau tidur lagi saat pelajaran berlangsung Hye Joo-ya." ujarku terkekeh dengan sikapnya.

"Yak! Aku tak pernah tidur di kelas, ya meskipun satu atau dua pelajaran pernah. Tapi tetap saja, itu tak benar. " ujarnya tak terima.

"Baiklah, aku mengalah. Aku tak ingin telingaku sakit pagi-pagi begini." jawabku sambil tekekeh geli. Menggodanya sangat menyenangkan.

"Aishh.. Neo!" dengusnya kesal.

"Maafkan aku. Aku hanya bercanda, apa aku bisa melihat catatan pelajaranmu selama aku tak sekolah?" tanyaku.

"Arraseo. Chankaman.." ucapnya pasrah.

"Tadi pagi kau berangkat dengan Min Yoongi?" lanjutnya bertanya.

Aku mendongakkan wajahku melihatnya. Sedikit terkesiap dengan pertanyaannya.

"Ani. Aku berangkat sendiri." jawabku seadanya.

"Jalan kaki?" tanyanya sambil menyerahkan buku catatannya.

"Hm. Aku berangkat lebih awal tadi." jawabku.

"Apa dia tak mencarimu nanti?" tanyanya penasaran.

"Entahlah." jawabku singkat dan mulai menulis.

Dan setelahnya aku mendengarnya menggumam tak jelas. Aku hanya menyunggingkan senyum tipis di sela-sela kegiatanku menulis.

True Love {m.y.g}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang