Part 20

14 3 10
                                    

Yoongi baru keluar dari apartemen Hana saat Hye Mi datang. Jam saat ini menunjukan pukul 22.30 pm Yoongi menggerakam kakinya santai menuju basement tempat dia memarkirkan mobilnya. Situasi basement tentu sudah sangat lenggang mengingat ini sudah larut malam Yoongi berniat masuk ke dalam mobil tapi mengurungkannya dia berdiam diri di sisi mobil sambil menundukan kepalanya lelah.

"Apa yang ingin kau bicarakan hyung?" ujar Yoongi pada pria yang ada di belakangnya.

Meskipun Yoongi hanya berdiam diri dan bersikap tenang setelah memasuki basement dia merasa ada seseorang yang memperhatikannya dan tentu dia tau siapa itu.

Pria yang di panggil hyung oleh Yoongi tersebut tersenyum tipis dan menghampiri Yoongi di depannya sambil bersiul.

"Sampai kapan kau bermain-main Min Yoongi?" tanya Jae Woo sambil menyender di mobil Yoongi

Yoongi hanya melirik sekilas hyung-nya itu, hari ini dia malas menanggapi tingkahnya jadi dia lebih memilih diam dan memfokuskan matanya ke beberapa deretan mobil yang ada di depannya.

"Ingat, waktunya tidak banyak lagi. Dan perempuan itu juga sudah mengingat segalanya apa lagi yang kau tunggu?" ucap Jae Woo sambil memainkan kuku tangannya.

"Aku sudah muak menunggu, setelah kau menyelesaikan tugasmu dengan gadis itu, gadis itu harus ikut denganku." sambung Jae Woo menyandarkan kepalanya menatap langit-langit basement.

Kata-kata Jae Woo mampu menaikan emosi Yoongi terlihat dari seberapa keras rahang Yoongi menahan amarah. Yoongi tidak mentolerir siapa pun menyakiti gadisnya meskipun itu kakaknya sendiri.

Aura dingin dari dirinya mulai keluar dan menatap Jae Woo yang masih bersandar di mobilnya. "Jika kau menyentuh gadisku, aku tak akan mengampunimu. Kau tau bukan aku tak main-main dengan kata-kata ku." ujar Yoongi dengan datar dan penuh tekanan.

Yoongi mulai membuka mobilnya dan menghidupkan mesin. Sedangkan Jae Woo menyingkir dengan sedikit terkikik geli dengan ancaman adiknya. Mobil Yoongi mulai beranjak dan Jae Woo tetap memperhatikan mobil tersebut sampai menghilang di turunan.

"Gadis itu seluruh kuncinya Yoon dan aku memerlukan kunci ku." gumam Jae Woo dengan smirk tipis lalu beranjak pergi dari tempat itu.

.

.

.

Yoongi telah sampai di apartemennya dan mendapati seluruh temannya ada disana dan tentu jangan lewatkan panci ramyeon yang sudah kosong.

"Mwoya? Kenapa kalian semua disini, sana pulang." ucap Yoongi pada semua manusia yang bergelimpangan di sofa dan lantai setelah kekenyangan dengan ramyeon yang mereka makan.

"Eoh hyung, kau pulang." ucap Jungkook dengan melirik sekilas Yoongi dan kembali memejamkan matanya, dia sangat mengantuk karena pengaruh perutnya.

Yoongi hanya menghela nafas dan memilih untuk mengambil minum ke dapur, kalau bukan temannya Yoongi sudah membombardir mereka semua karena telah mengacaukan tempatnya.

"Kau belum makan?" tanya Seokjin yang menghampiri Yoongi ke dapur dan membuka kulkas mencari air dingin.

"Aku tak lapar." ucap Yoongi singkat berlalu menuju sofa dan mendudukan dirinya di sofa kosong sebelah Jimin.

"Kau kenapa pulang larut begini, kau dari tempat pacarmu?" ucap Seokjin ikut bergabung di ruang tamu.

"Hm.. " jawab Yoongi dengan gumaman.

"Yak, kau melakukan apa disana sampai selarut ini?" selidik Seokjin dia tak ingin temannya tersandung masalah.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Yoongi masih dengan posisi yang sama.

True Love {m.y.g}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang