Author Pov
Suatu hal yang dipikirkan seseorang jika melupakan masa lalunya hanya terdapat dua pilihan antara 'Melupakan' atau 'Mengingat'.
Dua pilihan yang mudah untuk dipilih, tapi sulit jika sudah dijalani. Jika kau 'melupakan' kau tak akan tau apa yang terjadi dan memori seperti apa yang kau hilangkan.
Jika kau memilih 'mengingat' kau akan melihat segala kenangan dirimu bahkan sampai kenangan yang tak ingin kau ingat sekalipun, semua akan tampak jelas.
Dan dilema akan muncul pada saat itu. Iblis dan malaikat akan berlomba dengan wacananya untukmu. Mereka akan membisikan pilihan padamu dan menyakinkanmu pilihan itu adalah pilihan yang tepat.
Dan yang muncul di pikiranmu, bukanlah pilihan yang dipilih tapi malah pertanyaan.
'Apakah aku dapat memilih dengan benar?'
Hanya satu kalimat itu yang muncul saat kau ingin menentukan pilihanmu. Berharap pilihan itu akan menguntungkan bagimu.
Jawabannya tentu saja pilihanmu adalah pilihan yang tepat kau memilih dengan baik, akan tetapi pilihan yang tidak kau pilih pun merupakan pilihan yang tepat.
Lalu kenapa harus dipilih?
Kenapa? Aku yakin jawabannya ada pada dirimu, kenapa kau harus memilihnya.
Disini sang pemberi pilihan tidak akan bisa berbuat apa-apa selain menyaksikan si pemilih menjalankan hidupnya sesuai dengan apa yang ia pilih.
Berdoa saja bahwa pilihannya tepat baginya.
Kim Ha Na Pov
Aku masih disini, ditempat ini. Tidak berbuat apa pun membiarkan diriku di perintah.
Hei ini bukan diriku. Siapapun tidak bisa memerintah diriku, aku bergerak sesuai dengan apa yang aku inginkan tapi kenapa dia bisa membuatku menurut.
Ya. Pria di hadapanku berhasil melakukan itu dan kenapa aku tidak bisa menolaknya, kekuatan apa yang dia gunakan atau dia sebenarnya bukan manusia.
Aku memerhatikannya dengan seksama mencari keanehannya, tapi nihil dia terlalu bersih semua perilakunya mengatakan normal hanya sedikit sulit di prediksi.
Aku merasa sangat gerah dengan perilakunya. Aku sudah menurutinya untuk tidak sekolah hari ini bahkan aku menurutinya untuk tinggal disini. Sampai Hye Mi atau Hye Joo menjemput.
Dan sekarang apa, dia disini di dalam kamar denganku mengawasiku seperti buronan karena pembunuhan yang kulakukan. Bayangkan dari pagi dia tetap disini bahkan tidak beranjak sedikit pun.
Aku menghela nafas gusar, sikapnya yang terlalu protectif sangat menggangguku. Bahkan buku tebal yang dia baca sangat menganggu mataku.
"Kau tidak ada kerjaan ya?"
".."
"Kenapa kau tidak pergi sekolah, yang sakit kan aku?"
".."
"Kau mendengarkanku?"
".."
"Yoongi-ssi?"
".."
"Ada apa dengan orang ini, apa dia tidur atau jangan-jangan--"
Aku beranjak dari kasur tempatku berbaring, mengiring langkahku mendekat ke pria yang masih memegang buku di depan wajahnya itu.
"Apa dia pingsan?" Gumamku, sembari sedikit menunduk dan mengulurkan tangan untuk menurunkan bukunya.
"Kau perlu sesuatu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love {m.y.g}
Fanfiction"Apa begini cara takdir mempertemukan kita. Aku membencimu tapi disisi lain aku mulai menyayangimu kembali." ~Kim Ha Na~ "Aku telah menyakitimu tanpa aku sadari, aku mengorbankanmu karena keegoisanku. Dapatkah kau memaafkan ku dan membebaskan ku. ~M...