Hana dan Yoongi berjalan beriringan menuju kelas mereka masing-masing, di koridor sekolah telah dihuni oleh beberapa siswa yang sedang berlalu lalang atau hanya sekedar bercengkrama dengan teman mereka.
Hana dan Yoongi hanya saling diam, tak ada genggaman tangan atau senyum cerah yang menunjukan mereka sebagai pasangan baru yang di mabuk cinta. Pasangan macam apa ini, Tuhan?
Mereka bersikap seperti biasa, kepribadian mereka terlalu mirip. Sama-sama dingin, sama-sama tak berpengalaman di bidang asmara dan sama-sama memiliki gengsi tinggi.
Jangankan orang-orang di sekolah, bahkan keluarga mereka tak akan pernah tau jika dua orang yang memiliki harga diri selangit ini menjalin hubungan. Dasar pasangan kulkas.
Setelah berjalan melewati beberapa kelas, Yoongi berhenti tepat di depan kelasnya. Kelas Hana berada di ujung koridor di lantai yang sama dengan Yoongi, melihat Yoongi berhenti Hana juga ikut memberhentikan langkahnya dan melirik ruang kelas Yoongi yang sudah ramai di huni beberapa siswa.
"Aku masuk dulu, nanti kita pulang bersama." ucap Yoongi
"Aku harus bekerja hari ini." ujar Hana yang mengingat kalau dia sudah mulai bekerja lagi.
Insiden kemarin membuatnya izin terlalu lama dan membebankan semua tugasnya pada Hye Mi dia merasa tidak enak melihat Hye Mi kelelahan karena dirinya.
Yoongi sedikit ragu, jujur dia tak rela gadisnya bekerja saat ini. Mengingat Jae Woo mungkin saja bertindak di luar batas dan membahayakan Hana.
"Aku akan mengantarmu." putus Yoongi, dia tak ingin menjadi kekasih yang posesif dan menganggu kenyamanan Hana.
"Tapi.. "
"Ini keputusan akhir, jangan membantah. Aku tak ingin gadisku kenapa-kenapa." potong Yoongi sebelum Hana menyelesaikan ucapananya.
"Aku masuk." lanjut Yoongi meninggalkan Hana di depan kelasnya.
Dapat Yoongi lihat Hana keheranan dengan kata yang di ucapkan Yoongi. Maklum saja mulut Min Yoongi kadang-kadang terlalu mulus seperti jalan yang baru di aspal dia tak memikirkan dampaknya bagi orang yang menerima ucapannya.
"Ahh jinjja, aku masih belum terbiasa. Min Yoongi tolong kondisikan mulutmu." gumam Hana yang berjalan menuju kelasnya.
.
.
.
.
"Yak gila! Kau benar-benar bersemangat ya mengacaukan hari ku." ucap seorang gadis pada pria tampan yang bersandar di gerbang depan sekolah.
Jungkook yang di teriaki oleh gadis yang ditunggunya hanya mengulas senyum miring. Jika bukan karena hyung-nya dia tak akan mau berurusan dengan gadis mulut pedas di depannya ini.
"Kau lama sekali, aku menunggu mu 15 menit disini." ujar Jungkook mengeluh.
"Untuk apa menunggu ku, jika meminta ganti rugi atau apapun. Jangan harap, karena aku tak pernah hutang budi padamu." ucap Hye Mi lancar.
"Aishh jeongmal. Yak! Kalau bukan karena Yoongi hyung aku tak akan mau berurusan dengan mu lagi. Membuang waktu ku kau tau." balas Jungkook dengan sarkas.
"Sudah terserah kau. Apa tujuan mu bilang saja. Aku tak punya banyak waktu." ucap Hye Mi
"Kau dengar baik-baik, Yoongi hyung..." Jungkook mengehentikan ucapannya dan menarik tangan Hye Mi seketika. Kejadiannya begitu cepat dengan tiba-tiba Hye Mi sudah ada di dekapan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love {m.y.g}
Fanfiction"Apa begini cara takdir mempertemukan kita. Aku membencimu tapi disisi lain aku mulai menyayangimu kembali." ~Kim Ha Na~ "Aku telah menyakitimu tanpa aku sadari, aku mengorbankanmu karena keegoisanku. Dapatkah kau memaafkan ku dan membebaskan ku. ~M...