[Part 5] Navis Or Ravael?

4.6K 228 10
                                    

Jangan lupa untuk vote sebelum membaca dan komentar setelah membaca ya:)

"Tidak tahu mengapa berada didekatnya membuat jantungku berdetak lebih cepat dibandingkan biasanya. Ini yang pertama kalinya untukku. Dan aku merasa sangat nyaman berada didekatnya" -Change My Mind

●●●


"Jadi gini, gue tu kemarin di chat sama Angga. Dia nyruh gue deketin Naura sama Navis" Jesica berbisik untuk memberi tahu apa rencananya dengan Angga. Naura melirik kearah mereka dengan tatapan menyelidik.

"Oke gue bakalan ngasi tau Kesya. Abisitu kita bantu lo" ucap Viola sambil mengedipkan satu matanya. Lalu ia kembali ke tempat duduknya.

"Kalian abis ngapain?" Tanya Naura pada Viola dan Jesica. Naura masih penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh Jesica dan Viola. Bahkan Kesya tidak tahu.

"Nggak ngapain kok" jawab Jesica sambil menyengir kuda.

"Pulang sekarang" Navis berkata dengan singkat. Membuat Naura heran dengan orang ini. Mengapa semua menyukai cowok yang cuek seperti Navis.

"Ini kan masih jam olahraga" Naura menjawab perkataan Navis dengan kesal. Ia benar benar harus sabar akan ucapan yang diberikan oleh Navis. Karena Navis itu adalah pembuat emosi. Sungguh saat awal ia melihat Navis ia sempat menyukainya. Dan sekarang? Ia malah bingung dengan perasaannya. Naura terus saja menceloteh tanpa berhenti.

"Nggak usah bawel" ucap Navis setelah itu ia langsung menggendong Naura.

"Eh lo apa apaan sih. Turunin gue nggak!" Umpat Naura sambil memukul mukul dada Navis. Tapi Navis sama sekali tidak peduli dengan pukulan yang diberikan oleh Naura. Karena pukulannya seperti digigit semut menurut Navis. Naura tak henti hentinya menyuruh Navis untuk menurunkannya, namun hasialnya nihil.

Viola, Kesya, dan Jesica tertawa melihat Naura yang seperti itu. Ia yakin akan terjadi sesuatu nanti.

Setelah sampai di dalam mobil Naura hanya bisa diam saja. Sambil menggerak gerakan lehernya yang sakit. Namun saat ia menoleh kekanan tatapannya beradu dengan tatapan mata Navis. Jantung Naura berdegup dengan sangat kencang begitu juga dengan Navis. Ini pertama kalinya lagi untuk Navis. Ia tidak pernah merasakan jantungnya berdetak sangat kencang seperti ini. Navis juga senang memandangi Naura. Apapun yang dilakukan Naura ia sangat senang. Tiba tiba lamunannya terbuyar karena ketukan di kaca pintu mobil. Setelah itu Navis menurunkan kaca mobilnya.

"Kok kalian belum pulang si?" Tanya Viola pada Naura dan Navis.

"Eh Viola, Gatau ni Navis" jawab Naura sok cuek, padahal ia ingin tersenyum saat Navis memandanginya. Tidak tahu apa yang membuat Naura ingin tersenyum.

"Gue berangkat" kata Navis langsung menutup kaca mobilnya dan mobilnya pun melesat keluar dari halaman parkir sekolahnya.

"Nggak usah bohong sama gue. Gue tau kalian ada perasaan yang terpendam" Viola tersenyum melihat mobil Navis yang sudah melesat pergi dari area sekolah.

"Gimana La?" Kesya dan Jesica langsung menghampiri Viola yang menatap kearah pagar.

"Seperti yang kalian sama Angga bilang. Gue juga ngerasa kalok mereka itu punya perasaan yang didiemin. Gue sempet nangkep basah mereka lagi tatap tatapan di dalem mobil" Ucap Viola mengingat yang tadi ia lihat.

"Kalok gitu kita bakal jalanin misi kita" kata Jesica.

Selama diperjalanan tidak ada yang membuka mulut untuk memulai percakapan. Setelah itu Naura baru sadar jika mobil yang ia dan Navis kendarai bukan berhenti di rumahnya. Tapi di restoran dekat sekolah.

Change My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang