[Part 18] Navis in the hospital?

3.1K 163 19
                                    

Now playing music in mulmed

"Ku ingin hatimu, yang tulus ada disetiap detikku. Jadikan hidupku berwarna dengan cintamu kasihmu"


※※※

Navis sedari tadi memandang sunset dari balkon kamarnya. Ia memang sering melakukan ini untuk menghilangkan beban pikirannya.

Navis mengambil bungkusan rokok yang kini hanya tersisa satu buah rokok. Ia menyelipkan rokok tersebut dibibirnya, lalu ia menyalakan pematik. Ini saja yang ia lakukan jika ia merasa bosan.

Sekejap bebannya terbuang bersamaan dengan hembusan rokoknya. Ia tinggal dirumah ini hanya sendiri. Kedua orang tuanya sekarang sedang sibuk berbisnis. Pembantu? Ya Navis mempunyai pembantu, namun saat ini pembantunya yang bernama bi sumi sedang pulang kampung. Jadi tinggalah dia deorang diri dirumah yang sebesar ini.

Ponselnya berbunyi menandakan ada telepon masuk.

"Hallo nav?"

"Kenapa?"

"Inget ntar malem giliran lo"

"Oke gue kesana jam sepuluh"

"Oke"

Lalu Navis memutuskan sambungan telepon sepihak. Beginilah Navis untuk menghibur dirinya. Selain teman temannya, ia juga sering mengikuti balapan liar.

Sejenak Navis memikirkan tentang Naura. Sejak hari pertamanya bertemu dengan Naura ia sudah mulai tertarik pada Naura. Naura memang memiliki daya tarik yang sangat kuat. Hingga seorang Navis pun bisa menyukai dan jatuh cinta padanya.

Ini membuatnya ingin segera memiliki Naura. Namun tiba tiba Ravael mengganggu pikirannya. Ia tidak mengerti mengapa Ravael selalu mencari masalah padanya. Sejak saat itu. Sejak saat Ravael memulainya, ia dan Ravael menjadi musuh. Musuh yang mungkin sangat berbahaya. Ia sangat benci pada Ravael.

Sudah beberapa jam Navis mrmandang keluar. Tak terasa langit sudah sangat menggelap, dan kini sudah jam 10 malam. Ia langsung bergegas masuk kekamarnya dan mengganti baju. Navis menggunakan sweter berwarna coklat gelap, celana jins berwarna hitam, dan menggunakan snikers berwarna senada dengan sweternya. Itu membuat Navis terlihat sangat tampan. Tidak akan ada yang bisa menolak untuk melihat Navis.

Navis langsung mengambil kunci mobilnya dan turun dari kamarnya. Sejenak ia mendesah. Lalu agar pikirannya lebih tenang ia mengambil dua kaleng minuman bersoda dari dalam kulkas, dan yang satunya ia minum dan yang satunya lagi untuk nanti saat selesai balapan. Ia berfikir apakah ia harus mengikuti balapan malam ini atau tidak.
Setelah berfikir fikir, ia memutuskan untuk mengikuti balapan malam ini.

○◎○

Naura merasa sangat gelisah sejak tadi. Tidak tahu apa yang membuatnya segelisah ini. Ia memutuskan untuk berkumpul dengan Albert dan Angel di ruang keluarga. Naura keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga satu persatu. Lalu dilihatnya ayah dan mamanya yang sudah ada di sofa duduk bersantai seperti anak muda yang sedang jatuh cinta. Naura memang menginginkan hubungan yang seperti itu saat ia menikah kelak.

Melihat Naura yang baru datang, Angel memanggilnya.

"Naura sayang, ngapain disana berdiri?" Tanya Angel pada Naura yang masih berdiri ditangga paling bawah sambil memegangi pegangan tangga tersebut.

"Naura boleh ikut duduk?" Tanya Naura. Ia takut jika ia mengganggu ayah dan mamanya yang sedang berdua. Karena kalian tau kan Albert jarang berada dirumah. Dan pasti mereka jarang mengabiskan waktu bersama. Maka dari itu saat Albert sedang ada dirumah, mereka selalu menghabiskan waktu untuk bersama.

Change My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang