[Part 21] Tergantung?

2.6K 142 7
                                    

"Cinta yang tulus itu adalah cinta dari hati. Bukan cinta dari nafsu belaka" - Change My Mind

★✩★

     "Nav?" Panggil Naura. Lalu Navis menaikan sebelah alisnya pertanda 'ada apa'.

"Gue boleh nanya?" Tanya Naura.

"Boleh kalok buat lo" jawab Navis sambil tersenyum miring. Naura memutar bola matanya malas.

"Gue serius Nav."

"Boleh sayang" jawab Navis. Membuat pipi Naura memanas. Ia benar benar malu. Tapi ia juga senang mendengar Navis memanggilnya dengan kata 'sayang'.

"Bener lo ikut balapan?" Tanya Naura.

Navis pun menjadi kaget karena pertanyaan Naura. Sama seperti keempat teman Navis. Navis pun terlihat sangat kaget. Ia tidak tahu darimana Naura mengetahui tentang balapannya. Tetapi Navis harus jujur pada orang yang ia sayangi.

"Iya" Navis tidak mau merahasiakan ini pada Naura. Ia sangat menyayangi gadis ini.

"Kenapa lo ikut balapan kayak gini? Gue nggak suka lo ikut kayak ginian Nav" Navis tertegun mendengar Naura berbicara seperti itu padanya. Sebegitu pedulinyakah Naura padanya?

"Gue nggak punya siapa siapa. Orang tua gue sekarang selalu sibuk sama kerjaan mereka. Terus siapa yang peduli sama gue Ra? Nggak ada yang peduli" Lirih Navis.

"Gue peduli sama elo Nav! Jadi jangan pernah ngebahayain diri lo sendiri" Naura benar benar baru pertama kali melihat Navis seperti ini. Ia tidak tahu jika Navis menjadi sosok seperti ini karena ia kurang perhatian dari orang tuanya. Sehingga tak sadar ia mengeluarkan kalimat itu dari mulutnya. Dan air matanya lagi lagi mengalir.

"Elo? Peduli sama gue?" Lagi lagi Navis tak percaya. Benarkah Naura membalas perasaannya? Ia benar benar berharap. Navis langsung menghapus air mata Naura.

"Sekarang lebih baik kalok lo sembuh dulu. Inget kita harus siap siap buat kolaborasi" ucap Naura.

"Kok lo malah mikirin tentang kolaborasi kita?" Navis mengerucutkan bibirnya. Membuat Naura tertawa kecil.

"Gimana Nav?" Tiba tiba Kevan dan yang lainnya masuk keruangan. Sehingga membuat ruangan menjadi tidak sepi lagi.

"Perusak suasana, hm" Navis memutar bola matanya kesal.

"Masih untung kita mau kesini. Dasar ogeb" ucap Andre.

"Gue biasa aja" jawab Navis.

"Sok biasa aja lo. Gue denger kalok lo ngejerit tadi" Ucap Yuda.

Ups, Ketahuan jika Navis tadi sempat menjerit saat tangannya yang baru dioprasi malah di hantam oleh Naura.

"Naura mukul tangan gue" ucap Navis. Lalu Naura membelakakan matanya tak terima. 'Bukannya tadi dia ya yang nyari gara gara duluan?' Batin Naura.

"Bukan guue, Dia yang mulai duluan" bantah Naura. Dia harus membela dirinya yang tak salah ini.

"Kalian berdua itu cocok" tiba tiba Angel dan Albert masuk. Naura membulatkan matanya atas perkataan mamanya yang tidak mengenal tempat.

Change My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang