Pencarian Arka

38 1 0
                                    

********

" Fabiayyi'alaa irobbikuma tukadjjibaan "

Seorang gadis yang masih setia dengan mukenah putihnya baru saja selesai melantunkan ayat suci
Al-Qur'an, surah yang dibaca tadi adalah salah satu surah Favoritnya Ar-Rohman.

Drrrrtttt ..... Drrrrttt...
Suara ponsel bergetar, diraihnya benda tipis berbentuk persegi itu. Kemudian ia tersenyum melihat nama umminya terpampang di layar handphone, dengan cepat dia menjawab telpon tersebut.

"Assalamu'alaikum ummi"
"Wa'alaikumussalam sayang"
balas umminya..

" Ummi kok tau aja kalo anaknya sedang rindu"

" Iya dong ummi gituloh" canda ummi

Ia lagi-lagi tersenyum mendengar candaan umminya.

"Oh ya sayang gimana keadaan kamu disana ? Sehat kan? Kuliah nya gimana ? Lancar ? Terus cuaca disana gimana ? Kamu jaga kesehatan ya sayang, ummi tidak mau kamu sakit."

Pertanyaan bertubi-tubi keluar dari mulut ummi membuat tawa gadis ini pecah.

" ummi, nanyanya satu-satu dong heheh umi kok nanya kayak orang mau balapan aja " canda Astrid.

" Loh ummi kan khawatir sayang, kamu kuliah jauh-jauh di Turki gimana ummi tidak khawatir coba" nada suara ummi berubah menjadi sedih.

" Ummi aku baik-baik aja kok, Alhamdulillah kuliahnya lancar, disini lagi musim dingin Tapi Astrid selalu jaga kesehatan kok, ummi ga usah khawatir ya" jawab Astrid menenangkan umminya.

" Iya sayang Alhamdulillah kalo kamu sehat dan semuanya lancar disana, ummi dan Abi selalu mendo'akan kamu ndo"

" Oh ya keadaan ummi sendiri sama Abi gimana ? Paman sama bibi juga sehat kan mii?

" Alhamdulillah kami semua disini sehat sayang, cuma rindu aja sama anak kesayangan ummi dan Abi. Kamu kapan pulang ndoo ? Tanya ummi.

Gadis itu menghela napas panjang dan membuangnya kasar. Ini adalah pertanyaan sederhana yang paling berat untuk dijawab nya.

" sabar yaa ummi, aku lagi ikhtiar biar bisa cepat kelar kuliah dan bisa pulang ketemu ummi dan Abi" jawabnya pelan.

" Iya to ndoo, semoga Allah mudahkan kamu sayang".

" Aamiin"...

" Ya udah ummi tutup dulu ya nak, jangan lupa pesan ummi ya selalu jaga kesehatan" titah ummi

" Siap ummi" jawab Astrid bersemangat.

"Assalamu'alaikum"...

"Wa'alaikumussalam".

*Flashback*

Saat di larikan ke Singapura, Astrid langsung di tangani oleh para Dokter Ahli disana.

Dan Astrid pun terbaring koma selama berbulan-bulan lamanya

Mama dan papanya hanya bisa berdo'a untuk kesembuhannya.

Setelah tersadar dari komanya tubuh Astrid lumpuh total dan membutuhkan terapi khusus untuk mengembalikan keadaannya seperti semula lagi.

pengobatan Astrid membutuhkan biaya yang besar, sehingga orang tua Astrid menjual harta benda yang mereka punya termasuk rumah dan isinya
Orang tua Astrid memutuskan membawanya ke Jogja di Pesantren milik keluarga Ayahnya. mereka akan tinggal dan menetap di sana.

Setelah Astrid pulih dia pun menimba 'ilmu di pesantren milik keluarga itu, banyak perubahan yang terjadi setelah kecelakaan itu terjadi, Astrid yang berhasil selamat dari maut merasa bahwa mendapat teguran dari sang pencipta dan sangat bersyukur masih diberi kesempatan hidup, dan ia pun memutuskan untuk memperdalam 'ilmu Agama.
Astrid benar-benar serius belajar Agama sehingga ia mendapat beasiswa kuliah di Turki berkat hafalan Qur'an dan bahasa Arab yang telah dikuasai.

Skenario TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang