Praktek(7)

10 3 4
                                    

Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi.
-Sang pemimpi-

“Nah, kita langsung mulai belajar… HOI!! Siapa disono!!? Dibilangin slud nggak boleh masuk!!!!” Andrew marah-marah kepada tiga slud yang bersembunyi di balik meja di ruangannya. Mereka menampakan diri secara perlahan-lahan.

“Sss..s..sori… Ada barang ketinggalan.”Slud-slud itu berbentuk tiga anak kecil, Harris tidak tahu bagaimana Andrew  mengenal kalau mereka itu slud.

“EH, nggak papa deh. Kalian disini aja, tapi jangan berubah jadi tanah, kalian tahu oe paling nggak suka ruangan oe kotor!”

“Pfft…. Uhuk!” Harris menyamarkan tawanya menjadi sebuah batukan.

“Apa? Kenapa ketawa?” Andrew menyadarinya. Harris nggak habis pikir! Kalau yang ‘ini’ belum disebut kotor, seperti apa kotor yang dimaksud Andrew?

.  .  .

“Yang pertama harus kamu ketahui, para slud ini yang menjadi ‘aktor’  dan kita yang menjadi ‘sutradara’ sekaligus ‘pembuat naskah’. Bola gede ini adalah pikiran manusia dan ‘google’ kita. Kita dapat melihat pikiran dan pengalaman pribadi seseorang disini, yang per…”

“Tunggu, tunggu kek! Tarik napas!”

“Jangan menyela oe!”

“Aku cuma pengin tanya, masa kita bisa melihat data pribadi orang lain? Kalau ada workers yang jahat bagaimana.”

“Oe kan bilang ‘pengalaman’ pribadi. Bukan ‘data’ pribadi. Tanggal lahir, pin, password, dan yang gitu-gitu nggak bisa kita liat! Kita cuma bisa melihat pengalaman. Dan kalo kamu membuat mimpi berdasarkan pengalaman, kamu akan dapet lebih banyak gem . Normalnya kita mendapat kira-kira dua kali lipat modal.”

Harris mengangguk. Jadi karena inilah banyak mimpi yang berdasarkan pengalaman seseorang.

“Nah, kalau kamu mau membuat mimpi buruk, energi negatif-nya harus banyak. Contohnya kayak ketakutan, kemarahan, penyesalan, kericuhan, rindu, dan energi-energi lain.

Energi-energi yang harus kamu hindari adalah energi-energi positif seperti, kebahagiaan, kasih, sukacita, damai, kesetiaan, dan energi-energi lain.

Oe langsung mulai praktek ya!” Andrew dengan semangat menggenggam satu gem hijau dalam telapak tangannya lalu memasukan tangannya ke dalam bola yang ditengah ruangan.

“Oiya, bola ini biasanya  kita sebut crystal ball. Tapi oe sama Darren sama beberapa orang lain menyebutnya Kirbol. Jadi panggilnya Kribol aja ya, biar singkat!”

Tangan Andrew seperti masuk ke dalam, lalu Harris dapat melihat wajah seorang anak beserta kilasan-kilasan pengalamannya hari itu dan hari-hari sebelumnya. Andrew menutup mata seakan sedang menyerap semua inforrmasi.

Gambar-gambar yang ada di kribol berputar makin cepat dan makin cepat dan kemudian berhenti lalu menghilang. “Nah, oe baru saja mendapat pengalaman anak itu selama tiga hari sebelumnya. Kribol memberikan kita informasi secara acak, kalau kau tidak ingin kasih mimpi keorang itu, kau tinggal mengeluarkan tanganmu.

Nah, dari info yang oe dapat, anak itu adalah korabn kekerasan rumah tangga dan sangat takut pada laba-laba. Oe akan buat ceritanya begini… SLUUD!!”

Andrew memanggil ketiga slud yang diam-diam masuk ke kamar Andrew tadi. Mereka bertiga dengan semangat mendatangi Andrew.

Dari tangan keriput Andrew, Harris melihat ada semacam energi biru seperti yang ada di Kribol mengoar-mengoar dan mengarah kepada ketiga slud itu. Sementara ketigaslud itu menutup mata, mereka sepertinya menerima informasi dari Andrew.

Tak lama kemudian, ketiga slud itu melompat masuk ke dalam Kribol. Dan di dalam Kribol ada tombol play seperti yang ada di You tube.

“Oe tinggal pencet ini dan  mimpi itu akan berjalan dalam kepela si anak.” Andrew memencet tombol play dan langsung ada gambar muncul dalam Kribol.

“Kita dapat melihat mimpi dari pandangan si anak.” Andrew menjelaskan dan ‘video’ itu pun mulai bergerak. Dari Kribol, Harris dapat melihat sosok wanita berdiri didepannya.

“Nah, itu ibu si anak!”

Wanita itu terus berlati memegang pisau dan mengarah pada si anak, wanita itu terlihat sangat menyeramkan dengan rambutnya yang acak-acakan dan berlumuran darah.

 ‘Ayo nakkk… Sini sama mami…’ Harris merinding mendengarnya. Suara itu bagai bisikan yang sangat pelan namun banyak maknanya. Anak itu sepertinya berusaha bergerak namun tidak bisa, tubuhnya membeku ditempat. Tiba-tiba tubuh wanita itu terpecah-pecah membentuk ratusan, bahkan ribuan laba-laba, seakan-akan tubuh wanita itu terbentuk dari laba-laba. Harris tiba-tiba teringat kalau anak itu sangat takut pada laba-laba.

Harris tidak dapat membayangkan bertapa ketakutannya kalau ia menjadi anak itu. Ditambah lagi anak itu mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Anak itu pasti tambah frustasi diberi mimpi seperti itu.

Harris kembali melihat kedalam Kribol. Pisau si wanita sudah terangkat mau mengujam si anak lalu kaki si wanita berubah menjadi kaki laba-laba yang berbulu.

Berhenti.

Ketiga slud itu keluar dari Kribo.

“Wah, si anak sudah bangun. Kalau ini hari kerja, oe pasti bisa bikin mimpi yang lebih kreatif. Ngomong-ngomong setiap orang akan mendapat minimal lima slud. Kita dapat membeli slud di pusat kota.”

“Kek, terus gem-nya kita dapet dari mana?”

“Oh, bentar lagi juga keluar.” Bertepatan sekali dengan kata-kata Andrew, dari Kribol keluar satu gem kuning. Disusul dengan satu gem kuning lagi.

“Artinya kakek mendapat 150 ribu Rupiah.”

“Heh, oe tinggal di Rusia cuk!”

“Oiya…”

“Sekarang kamu coba praktek!”

“Hah? Aku?”

“Emang ada siapa lagi disini!?”

“Sekarang?”

“Tahun depan!!”

Pabrik ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang