Jonathan(12)

19 4 0
                                    

Darren memantau setiap orang. Ia dapat melihat siapa saja yang kenal siapa! Hey, ini menyenangkan. Sahutnya. Sabar ya Harr, gue bakal namuin elites yang baik hati... Anjirr, kayak nyariin calon istri!

.  .  .

Harris berjalan-jalan di lift dengan resah. Ia ingin elites itu cepat datang agar masalah cepat selesai, namun ia ingin menunda kedatangan elites itu karena 99% ia akan dihakimi.

*Pyashh*

Darren keluar dari dinding lift. Mendapati Harris dan Selena yang masih dalam bentuk slud.

Ia membawa satu orang lagi. Orang itu terlihat gagah dengan semacam seragam abu-abu dilapisi pelindung besi di setiap siku dan dengkulnya. Tinggi badannya bisa sampai 2 meter!

Rambutnya berwarna hitam pekat,  Tatapan mata tajamnya berwarna hitam menatap lekat Harris dan Selena. Tiba-tiba ekspresinya berubah, seakan-akan menyadari sesuatu. Lalu mimiknya kembali tenang, namun ia memperhatikan Harris dengan seksama. Harris menjadi risi.

"Nah, kawan-kawanku.. Gue baru dapat temen baru hari ini..."

"Stop basa-basinya! Sebenarnya ada apa disini?" tanya elites itu dengan tegas.

"Begini..." Harris menelan ludah seakan itu bisa menelan kegugupnnya, lalu ia menjelaskan semuanya. Bahwa ia tidak bermaksud membawa orang luar kesini. Mimik elites itu datar. Selena sama sekali tidak mengeluarkan suara.

"Jadi," elitas itu bicara tepat ketika Harris selesai menjelaskan. "kalian mau apa dariku?"

"Kami mau dibebaskan dari hukuman. Karena ini hanya salah paham." Harris menjawab.

"Hhhh..." elites itu mengusap-usap dagu, berpikir. "Gimana ini? Nanti elites-elites yang lain bakal menghakimiku. Kalian tidak bisa bebas hanya dengan akses satu elites sepertiku. Kalaupun aku membiarkan kalian pergi, elites yang lain masih bisa melacak lalu menangkap kalian dengan tuduhan workers ilegal."

Semuanya terdiam. Elites itu berpikir lagi. "Begini, aku akan membuat akses palsu pada Selena. Kalian nggak usah mikirin apa-apa lagi, aku akan urus semuanya. Nanti, kalau akses palsunya sudah dibuat, Selena akan dipulangkan lalu ingatannya akan dihapus. Karena akses palsu juga dapat dilacak elites-elites lain, setelah Selena pulang, akses akan segera dihancurkan. Akses palsu ini hanya supaya Selena dapat dipulangkan. Lalu selesai."

Harris tersenyum. Dan didalam hatinya, ia sudah bernyanyi-nyanyi bahagia"Terima kasih! Makasih banyak!" Harris membungkuk. Ia merasa sangat terberkati bertemu elites yang satu ini. Kalau bertemu yang lain, mungkin akan beda lagi ceritanya.

Elites itu memberikan kartu nama, isinya nama dan berbagai info lainnya.

Jonathan? Namanya familier.

.  .  .


Jonathan menatap Harris dengan kerinduan yang luar biasa. Bayi yang ia lindungi dulu telah bertumbuh hingga tubuhnya sudah setinggi pundaknya!

Jonathan berusaha mati-matian untuk berkonsentrasi ke cerita Harris. Ia melirik bola mata Harris, masih sama seperti dulu. Hitam pekat.


"Begini, aku akan membuat akses palsu pada Selena. Kalian nggak usah mikirin apa-apa lagi, aku akan urus semuanya. Nanti, kalau akses palsunya sudah dibuat, Selena akan dipulangkan lalu ingatannya akan dihapus. Karena akses palsu juga dapat dilacak elites-elites lain, setelah Selena pulang, akses akan segera dihancurkan. Akses palsu ini hanya supaya Selena dapat dipulangkan. Lalu selesai."

Harris tersenyum."Terima kasih! Makasih banyak!" Harris membungkuk. Jonathan belum mau melepaskannya. Memang, sebagai elites, ia punya semua datanya. Tapi itu belum cukup!

Maka ia memberikan kartu namanya. "Kalau kamu perlu apa-apa lagi, hubungi aku. Panggil aku Jonathan saja.

"Baik"

Jonathan menembus dinding lift. Sebagai elites, ia tidak usah merapalkan mantra apa-apa. "Tch.." Jonathan menjadi jijik dengan dirinya sendiri.

Ia telah melakukan kecurangan.

Bayangkan, kalau misalnya Harris adalah orang lain, ia pasti akan langsung menghadapkannya ke hakim.

Jonathan masuk melalui pusat kota. Di bagian Utara kota, ada daerah bersalju yang suhunya dibawah 0°

Dari luar, tempat itu seperti terkena badai salju walau sebenarnya tidak.

Jonathan merapalkan password yang hanya diketahui sesama elites. Begitu ia masuk, ia melayangkan mata kearah salju seakan-akan tak berujung. Ia berhenti sementara untuk merasakan udara membeku yang mungkin akan membunuh tubuh orang biasa.

Ia melompat. Tubuhnya yang lentur itu melambung tinggi dan jauh seakan-akan tidak ada gravitasi. Ia kembali mendarat lalu kembali lagi melompat dan melambung hingga mencapai tujuannya.

Tujuannya?

Gedung pusat elites. PETES(persatuan elites). Dimana para elites, baik dari Hyleem maupun Lirhio, mempunyai ruang kerjanya masing-masing.

Rencananya:
1) Berpura-pura ingin merekrut jiwa manusia baru agar diberi akses.

2) Mengambil jiwa orang yang sebentar lagi meninggal. Digunakan hanya untuk akses keluar masuk lift karena jiwa orang" yang akan meninggal itu akan dibawa malaikat kematian begitu jiwanya tertemukan.

3)Menghapus ingatan Selena dan melapor ke pusat bahwa jiwa itu tidak setuju untuk bekerja.

Uhh.. Sudah 3 tahun Jonatahan bekerja sebegai elites, namun ia masih gerah setiap kali memakai baju serba hitam selama ia bertugas.

Jonathan bertemu Clyd selama perjalanan. Mereka dibagi atas dua tim. Tim Alfa(56 anggota)dan tim beta(53 anggota).

Jonathan adalah wakil ketua tim Alfa yang diketuai oleh Kenzo Christopher Tobing. Sementara Clyd ada di tim beta.

Para elites terbiasa saling berkenalan satu dengan yang lain.

Mereka bersama-sama masuk ke dalam gedung PETES.

.  .  .

Harris tidak berpikir apa-apa lagi. Pikirannya kosong.

"Ehmm.. Harr? Lu ngutang gue lho.. Gue pake obat pengenal untuk nyari elites itu. Lu juga hoki karena elitesnya baik." Darren terus berceletuk tanpa dihiraukan Harris.

"Harr?" Selena membuka suara.

"Kenapa Sel?" jawab Harris.

"Ck, giliran Selena yang nanya, langsung dijawab! Blah blah blah..."

"Jadi," Selena terlihat agak ragu-ragu " kita sudah aman Harr?"

"Begitulah.." Harris diam sejenak. "Tergantung kalau Jonathan berhasil mendapat akses palsunya tidak."

"Jonatahan?" tanya Darren.

"Itu namanya. Dan membuat akses palsu itu tidak gampang. Dari tadi aku mencaoba mencerna apa yang sedang terjadi. Apa keuntungannya buat Jonathan kalau ia membantu kita? Kenapa seorang elites mau repot-repot mengurusi hal-hal beginian? Ada sesuatu yang mengganjal."

Semuanya memperhatikan Harris dengan seksama. Aura mereka terlihat sangat serius.

🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗

Pabrik ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang