Anak itu(8)

13 3 2
                                    

Harris menukar gem kuningnya dengan satu dua gem hijau kepunyaan Andrew. Ia memasukan tangannya kedalam Kribol. Ketika tangannya masuk, rasanya dingin sekali seperti ketika dilorong biru-biru waktu awal-awal.

Harris menutup matanya. Ia melihat seorang anak permpuan, umurnya sekitar 10/11 tahun. Hari pertama si anak menghabiskan waktunya di sekolah, Harris dapat melihat pengalamannya dari prespektif dan mata si anak.

Dimulai ketika si anak bangun pagi lalu dintar ayahnya pakai motor. Si anak sepertinya sama sekali tidak memiliki teman, pada saat jam istirahat, ia makan sendirian di pojok bangku taman. Ketika masuk kelas lagi, ia belajar dengan baik. Tidak ada satu pun yang berbicara padanya dari tadi kecuali guru dan orangtuanya. Anak itu sangat, sangat, sangat pendiam.

Hari berikutnya, guru mandarinnya memberikan tugas kepada murid-muridnya untuk membuat karya tentang sahabat terbaiknya dalam bahasa mandarin. Si anak maju kepada gurunya dan dengan polosnya bertanya: "Laoshi, kalo nggak punya temen gimana?"

"Tidak mungkin." Katanya.

Hari berikutnya berjalan sama seperti sebelum-sebelumnya. Lalu Harris sepertinya mendapatkan kilasan-kilasan si anak dari hari-hari sebelumnya, sepertinya si anak ini takut pada kebutaan. Tidak, anak itu sepertinya tidak takut gelap. Ia hanya takut pada kebutan. Dan anak ini pernah menangis karena takut melahirkan.

Harris mengeluarkan tangannya dari Kribol karena ia merasa ia sudah mendapatan info yang cukup. Ia memikirkan satu skenario lalu mengarahkan tangannya kepada ketiga slud itu.

"Mari kita lihat kemampuanmu nak, seenggaknya oe harus melihat satu elemen negatif."

Kribol mulai menampakan gambar. Si anak berada pada ruangan yang gelap sampai lamaaa sekali hingga ia berpikir kalau ia sudah buta, lalu saat ia keluar dari semacam lemari ia mendapati seluruh keluarganya ketakutan karena dikejar semacam nenek sihir yang berpakaian serba hitam dan menguarkan aura hitam seperti pada Kribol.

Harris berpikir kalau anak itu akan lari ketakutan, tapi meleset!

"Weh cuk!! Kenapa si anak malah ketawa dikejar setan!!???" Andrew membentak Harris.

"Mana kutahu!!?" Harris balas berteriak. Si anak sepertinya kegirangan berlarian dengan saudara-saudaranya dengan si nenek sihir mengejar.

Ketiga slud itu keluar karena mereka tahu mereka telah gagal dan menghasilkan elemen positif.

"Sini ah!" Kakek Andrew memasukan tangannya ke dalam Kribol, tangannya bergerak-gerak seperti mencari sesuatu.

"Harris!" Wow, ini pertama kalinya Andrew menyebut Harris dengan namanya. "Anak itu suka nonton kartun yang menegangkan!! Masa begini aja kamu ngggak tahu!? Kamu harus membuat tokoh yang sesuai PENGALAMAN si anak!! Bukan pengalaman mu!!!"

Harris tiba-tiba tersadar sesuatu, Andrew benar! Ia membuat skenario berdasarkan imajinasinya sendiri. Bahkan aura hitam yang Harris munculkan adalah berdasarkan pengalmannya melihat aura-aura Kribol!

"Maaf kek, kakek benar. Kayaknya aku sok tahu..."

"Emang sok tahu!!! Tangan kamu tadi cepet banget keluar dari Kribol!! Kamu pasti nggak menyerap info yang cukup! Sekarang modal kamu hilang. Belajar yang bener..." Setelah kemarahan Andrew mereda, ia melihat jam di hp-nya, "Oe harus balik ke dunia nyata 10 menit lagi. Kalau ada yang mau kamu tanyakan, tanyakan sekarang."

"Ngg.." Harris mengingat-ingat apa yanga mau ia tanyakan. "Kalo kita melanggar salah satu dari lima peraturan gimana kek?"

"Tergantung, Oe simpen Undang-undangnya di hp oe. Kalo kamu mau oe bisa kasih. Tapi kamu nggak boleh kasih tahu tentang dunia ini kepada orang biasa yang bukan workers, orang biasa juga sama sekali nggak boleh tahu tentang pil waktu. Kalau mereka tahu, saat itu juga jiwa kamu diambil oleh mereka."

"Mereka?"

"Para elites. Kalau kamu setuju bekerja disini, kamu akan menandatangani surat kontrak dan lehermu akan diberi tanda yang menunjukan bahwa kamu adalah workers disini. Dan itu juga dilakukan oleh para elites."

"Slud juga diberi tanda?"

"Iya, tapi tandanya berbeda dengan kita." Selesai mengucapkan itu, tubuh Andrew terhisap kedalam sepercik cahaya.

Haris salah. Bukan tubuh Andrew yang terhisap masuk, namun jiwanya.

Cahaya itu hilang menyisakan tubuh Andrew yang tidak bernyawa. Harris dengan susah payah mengangkat tubuh Andrew dan membaringkannya ke kasur.

Harris mengingat kalau ia memasang alaramnya jam tujuh. Ia masih punya banyak waktu.

Jadilah Harris berjalan-jalan keluar. Ketiga slud tadi ikut keluar ketika Harrus membuka pintu ruangan Andrew. Ia mengintip ruangan Darren, dan benar sesuai dugaannya, Daarren sedag tertidur lelap di kamarnya yang rapih!! Sangat rapih. Tidak ada satu barang pun yang dibiarkan sembarangan. Furnitur di kamar Darren sepertinya jauh lebih lengap dai pada kamar Andrew. Tapi yang berbeda adalah, Kribol Darren berwarna hijau! Apa ini memiliki arti tersendiri? Entalah.

Harris menutup pintu kamar Darren secara perlahan dan bermaksud berjalan-jalan ditaman. Lebih tepatnya ia ingin tidur-tiduan ditaman!!

"Harriss! Ris!!" Harris mendengar seseorang memaanggilnya namun ia tidak tahu dari mana suara itu berasal.

"Harr bangun!" Suara itu kini terdengar jelas dalam pikiran Harris. Ia merasa sangat pusing dan kehilangan keseimbangan lalu terjatuh. Jiwanya terasa tehisap dan percaya deh, prosesnya benar-benar menyakitkan.

Harris merasa seluruh tubuhnya tertekan lalu akhirnya ia tak sadarkan diri. Tubuhnya rebah di lantai marmer dan jiwanya sudah hilang.

.

.

.

Harris membuka mata

Pabrik ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang