"Bagi saya, hidup terlalu singkat untuk dilewatkan dengan biasa-biasa saja."
-Perahu Kertas, Dewi Lestari-Pamannya Harris yang bernama Charlie Effendy melirik jam dinding yang menunjukan pukul tujuh malam. Ini sudah malam tapi Harris belum kembali, pikirnya. Apakah sopan jika Charlie memulai makan duluan? Ah, yasudah deh. Makan saja, kayak Harris bakal peduli.
Charlie mengambil nasi dan ayam goreng yang tadi ia beli di warung. Charlie makan sendirian, satu-satunya anggota rumah ini yang satu lagi yaitu Harris, sedang tidak ada di rumah.
Aneh juga Harris bisa pulang malam begini, di tidak biasa keluar-luar. Kira-kira kemana ia pergi? Kalau memang Harris akan sering pergi begini, ia kesepian dong?
Cklek...
Terdengar kunci pintu dibuka, Charlie melirik Harris yang baru masuk dengan tubuh yang basah kuyup karena air hujan. Harris membuka sepatu dan menuangkan air yang masuk ke sepatunya ke luar.
Aduuh... harusnya tadi dia nggak usah mampir ke toko elektronik! Sekarang jadi hujan begini kan! Harris mengomel pada dirinya sendiri.
"Baru pulang Har?" Charlie bicara diantara kesibukan Harris berbenah diri. "Ia Paman, tadi aku beli buku itu lho Paman."
"Buku apa?"
"Itu lho, 'Magic of the seven seas' yang Paman cari-cari, aku nemuin ditoko buku tadi." Harris bicara sambil melepas jas hujan dan menaruhnya di tempat cucian.
"Wah, beneran ada?" Charlie antusias.
"Ia, aku pikir Paman akan senang kalau kubelikan, ughh.." Harris memeras bajunya yang basah kuyup di luar pintu.
"Ya ampun, kamu baik sekali!! Kalau kamu butuh apa-apa, nanti Paman bantu cari ya!" Charlie melihat ke dalam kantong belanjaan Harris. Dan memegang buku itu bagai harta yang berharga.
"Iya Paman."
"Eh, kamu mau kemana? Sini makan dulu."
"Paman makan duluan aja. Aku nyusul, mau mandi."
"Oiya ya, Paman lupa kamu basah kuyup gitu. Ha-ha-ha... Mandi sana, kamu bau!"
"Ya Paman." Hahahah.... Ternyata Harris care juga! Charlie berceletuk. Nggak papa jomblo abadi, asal punya orang-orang yang care disekitar kita. Eh, kata-kata itu bagus juga dijadiin quote! Nanti post di instagram ah...
Dalam hati Charlie tersenyum, ia tidak akan kesepian kok, Harris masih ada disini.
Seusai Harris mandi, ia berjalan menuju meja makan dan mendapatinya kosong. Ia melihat satu paha atas ayam goreng tersisa baginya. Harris makan dalam kesunyian. Harris pikir, pamannya yang gemuk itu sekarang pasti sedang ketiduran di kamarnya. Memang kebiasaan Charlie setelah makan itu tidur.
Harris bersiap-siap untuk tidur, ritual tidur yang sudah ia lakukan sejak kecil terulang lagi malam ini. Pertama sikat gigi, cuci muka, baca buku, main hp, pasang musik lalu tidur.
Ping!
Ada message masuk ke hp Harris. Dari Sarah. Sarah mengirim tanda-tanda dan simbol-simbol aneh.
♈♎♉♏♊♐♋♑♒♌♓♍⛎
'Ups, sori Har. Salah chat.'
'Hehe...''Iya, nggak papa.'
Tapi beberapa lama kemudian, Sarah mengirim simbol yang sama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pabrik Impian
Fantasy(EDITING)Kata orang, hidup adalah alfabet B-D. Born to death. Namun ditengah-tengah itu ada C, yang adalah Choice. Ikuti kisah Harris Effendi, dimana mimpi buruk semua orang menjadi nyata dan ia harus meyakinkan semua orang untuk berpihak padanya da...