🎵Onew - In Your Eyes🎵
Cast :
*Lee Jinki
*Song Qian F(x)Genre : Fluff
💞💞💞
Lebih special yang pertama atau terakhir? Kali ini Jinki lebih menyukai yang terakhir.
Karena orang itu adalah Song Qian. Wanita yang telah merebut hati Jinki sejak pertama kali mereka bertemu. Ini nyata, kalau Jinki telah jatuh cinta pada pandangan yang pertama.
"Nuna terima kasih, aku pikir kau tidak mengingat ulang tahunku."
"Aku terlalu sibuk untuk bekerja hingga tak sempat menemuimu. Lagi pula aku memang berniat untuk menjadi orang yang terakhir mengucapkan selamat ulang tahun padamu." Qian tersenyum manis. Senyum yang selalu membuat Jinki meleleh dan bahagia ketika tahu kalau senyum itu memang ditujukan padanya.
"Tapi kenapa kau tidak membawakanku sup rumput laut? Kau membuatkan itu ketika Minho berulang tahun kemarin."
"Aku yakin kalau kau sudah kenyang makan sup rumput laut seharian ini, jadi aku sengaja membawakan makanan yang lain. Atau jangan-jangan kau tidak suka dengan masakanku kali ini?"
Jinki menggeleng pelan. Ternyata itu alasannya, ia pikir Qian tidak ingin membuatkannya sup ramput laut. "Tidak nuna, aku selalu menyukai semua masakanmu. Kau ini benar-benar berbakat dan aku pikir seharusnya kau menjadi chef dari pada menjadi seorang guru tari."
Belum satu detik, Jinki kembali melanjutkan ucapannya. "Tapi kau juga terlihat cantik saat menari dan aku menyukainya. Kau memang selalu terlihat sempurna dalam segala hal."
Qian terkekeh pelan. Jinki selalu terlihat lucu jika sedang memujinya seperti itu. Dan walaupun pujiannya sedikit berlebihan, Qian tetap menyukainya. Ia selalu merasa diistimewakan saat bersama Jinki.
"Kau ini sangat berbakat dalam memuji orang," ujar Qian yang langsung mendapatkan cengiran khas seorang Lee Jinki.
"Kurasa hanya itu bakatku," kata Jinki polos.
"Tidak. Menurutku kau memiliki segudang bakat. Kau juga pandai bernyayi dan bermain piano. Sejujurnya aku sudah jatuh cinta pada suaramu."
"Hanya pada suaraku?"
"Eoh?"
"Ah tidak lupakan." Jinki tersenyum bodoh. Jantungnya berpacu lebih cepat. Ia memang berniat untuk mengutarakan perasaannya hari ini juga. Tepat di hari ulang tahunnya. Jawaban Qian akan menentukan apakah tahun ini akan menjadi ulang tahun terbaik atau terburuk untuk Jinki.
"Nuna!"
"Ehm?"
Jinki kembali menatap Qian ragu-ragu. "Aku ingin bertanya sesuatu padamu."
"Katakan saja. Aku akan menjawabnya jika aku tahu jawabannya."
Ragu-ragu Jinki menyeruakkan pertanyaannya. "Aku penasaran seperti apa aku ini di matamu?"
"Apa maksudmu?" Qian pura-pura tidak mengerti.
"Maksudku kau ini melihatku seperti apa selama ini? Sebagai adik laki-laki, sebagai teman atau..."
"Jika kau berniat untuk mengajakku berkencan, bicaralah yang jelas." Jinki terkejut mendengar ucapan Qian yang sejujurnya disesali wanita itu jika ternyata bukan itu yang ingin dikatakan Jinki.
"Aku tidak tahu kalau kau sepeka ini."
"Jadi kau memang ingin mengajakku berkencan?"
"Ya."
"Aku tidak keberatan, tapi apa kau yakin kalau kau ingin berkencan dengan wanita yang lebih tua darimu?"
"Usia kita hanya terpaut dua tahun. Lagipula wajahmu terlihat lebih muda dariku."
"Baiklah kalau begitu."
"Jadi...?"
"Apa?"
"Kau dan aku...?"
"Pacaran?"
"Deal." Jinki tersenyum puas. Tak menyangka jika Qian ternyata memiliki perasaan yang sama dengannya.
"Jadi seperti apa aku dimatamu sekarang?" Jinki kembali mengutarakan pertanyaan awalnya.
"Tentu saja kau terlihat seperti seorang lelaki."
Ya tentu saja Jinki terlihat seperti seorang lelaki. Lelaki dalam artian yang berbeda.
💞 END 💞
==================
14 Desember 2016
==================