eleven ;

1.1K 167 18
                                    

Rabu 30 Agustus

Hari ini Xiao berniat pergi ke sekolah menemui salah satu murid Jongdae yang dapat melihat hantu. Xiao berjalan diantara orang banyak mengenakan pakaian serba hitam, kecuali rambutnya yang berwarna coklat. Ia memakai kacamata hitam supaya matanya tidak berkontak langsung dengan orang lain. Karena hal itu dapat membuat seseorang bermimpi buruk-setelah seseorang berkontak mata dengannya. Ini sudah pernah terjadi kecuali Jongdae yang terikat kontrak dengannya.

Ketika akan menyeberang Xiao cukup bingung. Lampu lalu lintas berwarna merah-untuk pejalan kaki. Tadinya Xiao hendak menyeberang ketika mobil masih ramai melaju. Namun Xiao dengan cepat mundur selangkah. Semua orang yang ada disekitarnya menatapnya dengan kebingungan. Tangan Xiao terus memainkan saku jaketnya. Keringat dingin keluar dari telapak tangannya. Malu.

Setelah lampu lalu lintas berwarna hijau, Xiao berjalan dengan langkah yang panjang. Berharap segera tiba di sekolah sebelum tenaganya habis dan akan aneh bila orang-orang melihat Xiao tiba-tiba menghilang di jalan.

Selama perjalanan Xiao menengok kanan-kiri. Berharap ia mengingat barisan toko-toko disamping yang pernah ia lalui. Ingatan perjalanan ke sekolah cukup samar-samar. Ya ia hanya sekali mampir bersama Suho.

Xiao melihat seorang wanita yang pernah ia temui sebelumnya. Wanita dengan badan kurus dan garis wajahnya itu. Xiao bisa mengingat bagaimana rupa Sojung.

Sojung keluar dari supermarket dengan sekantong plastik berisi mie instan. Xiao membuntutinya dari belakang, supaya tidak salah alamat menuju sekolah.

Semoga dia tidak sadar dengan kebereradaanku dibelakang, batin Xiao. Kacamatanya ia turunkan sedikit. Lumayan gelap dan sedikit tidak nyaman juga terus-terusan memakai kacamata hitam.

"Jika anda mengikuti saya terus, saya akan melapor pada polisi."

Xiao menghentikkan langkahnya begitu Sojung berucap. Sojung membalikkan badan. Wajahnya sangat galak dengan tatapan matanya yang tajam. Xiao menaikkan kacamatanya. Ia berdehem dengan suara keras. Ia menyisir rambut panjangnya dengan jari-jarinya.

"Ah, maaf apabila saya membuat anda tidak nyaman," balas Xiao seformal mungkin.

"Kalau kau ingin bertanya alamat tanyakan saja. Aku bisa mengantarmu sampai tujuan, kebetulan aku tidak ada jam mengajar sampai pulang nanti. Bicara non-formal saja," Sojung berjalan mendului Xiao.

Xiao berlari kecil menyusul Sojung. Kini mereka berjalan beriringan. Sojung sangat tenang. Memang dia tidak takut jikalau mengajak atau menawarkan sesuatu pada orang asing-yang bisa saja orang tersebut berniat jahat. Karena menurutnya saat ini orang paling jahat selama ia hidup adalah Jongdae.

"Beritahu aku alamat yang kau cari. Dengan senang hati aku akan membantu," ujar Sojung-matanya fokus ke depan menghadap jalan.

"Mmm ... aku sendiri tidak tahu alamatnya," jawab Xiao ragu. Ia takut Sojung tidak menerima jawabannya.

"Baiklah. Tempat seperti apa yang kau cari? Rumah? Toko?" Sojung kembali bertanya.

"Sebenarnya aku mencari SD disekitar sini. Apa ada?" Xiao balik bertanya.

"Kebetulan sekali aku bekerja disana," jawab Sojung tersenyum pada Xiao. Pipi Xiao memerah melihat senyuman manis itu.

"Kau tidak takut kalau aku ini orang jahat?" tanya Xiao.

"Dengan berjalan bersamamu dan melihat dirimu aku sudah tahu kau ini orang yang baik. Lagipula masih banyak orang jahat di luar sana," jawab Sojung. Ia memperlambat langkahnya. Membuat Xiao menikmati saat-saat berjalan dengan Sojung.

Xiao terdiam tidak dapat membalas setiap perkataan Sojung. Ia hanya mendengarkan sambil menikmati langkah kakinya. Semua pikiran Xiao tentang hubungan Jongdae dan Sojung tidak membebani pikirannya lagi.

"Karena laki-laki yang kukenal, lebih tepatnya laki-laki yang kusuka. Secara tidak sengaja beberapa hari lalu aku melihatnya sedang bersama wanita lain," senyuman tipis Sojung terlukis di wajahnya.

"Aku tidak menyangka. Dulu ia menolakku karena alasan ia tidak ingin memiliki hubungan dengan wanita sebelum ia kembali ke rumah ibunya. Tapi apa yang ku lihat semua bertolak belakang dengan perkataannya dulu. Aku merasa hubungannya dengan wanita itu sangatlah tidak biasa. Seperti ada yang berbeda, tidak seperti hubunganku dengannya."

Xiao menelan ludah. Ia kembali menyisir rambut dengan jemarinya. Gadis yang dimaksud Sojung adalah dirinya sendiri. Sekarang Xiao merasa semakin bersalah atas hubungan Jongdae dan Sojung yang merenggang.

"Maaf aku berbicara terlalu banyak. Aku merasa cukup nyaman ketika mengobrol denganmu seperti ini," Sojung mengusap air mata yang membasahi pipinya.

"Ah, tidak apa-apa. Kau jangan menangis, sungguh aku tidak keberatan jika kau menceritakan keluhanmu. Ah, maaf aku berbicara seolah-olah aku dekat denganmu," Xiao mengakatannya dengan sangat cepat karena panik.

"Tidak apa-apa," Sojung merangkul pundak Xiao sambil mengusapnya sebentar.

Mata Xiao mendilik. Barusan Sojung menyentuh pundaknya. Ini sangat tidak biasa. Meskipun Xiao menampakkan dirinya dihadapan banyak orang, semua orang tidak bisa menyentuhnya kecuali orang yang terikat kontrak dengannya. Baru kali ini ada orang yang menyentuh Xiao seperti saat Jongdae menyentuh tangannya. Terasa nyata.

Mungkin karena semua orang yang memiliki hubungan dengan orang yang terikat kontrak denganku dapat melihatku bahkan menyentuhku? Tapi ini masih belum jelas mengingat Suho tidak pernah menyentuh tangan atau pundakku, pikir Xiao.

Sojung mulai diam, begitu juga Xiao. Keduanya berjalan menikmati angin sepoi. Perjalan menuju sekolah bisa dibilang cukup lama. Lihat saja mereka berdua berjalan sangat pelan seperti lansia yang berjalan di waktu subuh untuk menghirup udara pagi.

Sampai tiba di sekolah pun mereka tidak sadar mereka sudah berjalan cukup lama.

"Baiklah kita sudah sampai. Aku pikir kita bisa jadi teman ..."

Sojung memutar tubuhnya mencari sosok orang yang tadi berjalan bersamanya. Ia tengok kesana-kemari mencari Xiao. Hasilnya nihil karena Xiao sudah kehabisan tenaga untuk menampakkan tubuhnya.

























Update tiap Minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Update tiap Minggu

ghost contract ─ chen × xiao ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang