three ;

1.4K 227 25
                                    

Kamis, 10 Agustus
SD Hwasong.

"Jongdae, Jongdae..." Sojung melambaikan tangannya didepan wajah Jongdae. Sedari tadi Jongdae melamun sambil memainkan pensil. Wajahnya menunjukkan dia sedang dalam masalah.

"Jongdae, apa kau sakit?" tanya Sojung berjongkok didepan Jongdae. tidak ada jawaban. Sojung sangatlah sabar menghadapi Jongdae yang sudah seperti ini.

"Aku bisa menggantikanmu mengajar hari ini. Ya, hanya sampai jam pelajaran ke-5. Aku baru mengajar pada jam ke-6 jadi kau tak usah khawatir. Aku siap menggantikanmu, oke?" tawar Sojung sambil mengacungkan jempol.

"Aku baik-baik saja, Jung." Akhirnya jawaban keluar dari mulut Jongdae.

"Tapi dari tadi ku perhatikan kau diam saja. Kau kenapa? Ada masalah dengan kekasihmu si Suho itu?" tanya Sojung yang tidak membantu sama sekali.

"Bodoh. Jangan libatkan si manusia kaya itu," bantah Jongdae dengan wajah malas.

Sojung meniup poninya tanda kesal. Jongdae susah sekali untuk diminta menceritakan masalahnya.

"Kau tahu kan? Aku selalu siap mendengar keluh kesahmu. Aku tahu kau tidak menyukaiku, tapi perasaan sukaku padamu sangatlah tulus." Alur pembicaraan Sojung sudah membelok. Sojung mengungkapkan perasaannya pada Jongdae.

Ya-ya tentu kau menyukaiku karena aku ini tampan, batin Jongdae percaya diri.

Jongdae mengangkat kepalanya, memandang Sojung dengan tatapan tidak percaya. Mudah sekali bagi Sojung untuk mengungkapkan perasaannya pada laki-laki.

"Sojung..." Jongdae tidak mampu mengungkapkan kata-kata karena ia mengumpat tawanya.

"Sudahlah aku yakin kau tidak akan menyawabnya sama seperti dulu. Selalu saja begitu tapi aku tidak akan pernah menyerah, kau tahu itu kan?" Sojung menatap mata jongdae amat dalam. Sojung tidak main-main.

"Aku akan menggantikanmu, kau disini saja. Tiga menit lagi bel masuk berbunyi. Aku harus masuk ke kelas ajaranmu dulu."

Sojung meninggalkan Jongdae sendirian di ruang guru. Sebenarnya hari ini Jongdae tidak sakit. Dia hanya sedikit mengalami beban pikiran. Apalagi kalau bukan masalah Xiao si gadis hantu yang sedang ada di rumahnya.

Bagaimana jika Xiao membuntuti Jongdae ke sekolah. Dan bagaimana jika Xiao mengajak ngobrol muridnya yang dapat melihat makhluk gaib. Membayangkannya saja Jongdae sudah pusing sepuluh keliling.

Sebenarnya tadi pagi ...

"Xiao, aku berangkat."

Jongdae berpamitan sambil memakai sepatunya. Xiao keluar dari dapur menuju tempat Jongdae. Kaki Xiao masih tidak napak di lantai.

"Hati-hati di jalan, Chen." Xiao tersenyum.

"Kau tidak akan mengikutiku kan?"

"Aku lebih nyaman disini. Aku akan menjaga rumahmu supaya tetap aman."

"Yakin?"

"Tentu saja."

"Jadi kau tidak bisa pergi keluar rumah kan? Artinya kau tidak bisa ke tempat kerjaku."

"Tentu saja bisa kalau aku mau."

Demi kerang ajaib spongebob, Jongdae sudah pusing sampai rambutnya acak-acakan. Mengurus murid di sekolah saja susah, ditambah Xiao yang mampir ke sekolah jadi makin susah. Lama-kelamaan profesi Jongdae berubah menjadi baby sitter.

***

Xiao tengah duduk di teras sambil memandang keluar pagar (pantatnya tidak menyentuh kursi).

ghost contract ─ chen × xiao ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang