thirteen ;

1.8K 185 37
                                    

Selasa, 5 September



Jongdae resah dengan sms Suho yang memintanya untuk segera berbaikan dengan Sojung. karena setiap kali Suho membahas Jongdae──saat dia dan Sojung tengah pergi berdua, Sojung selalu marah.

Jongdae tidak peduli dengan masalah yang dihadapi Suho. dia tidak meminta temannya untuk membicarakan tentangnya dihadapan perempuan badak tersebut.

Selama di sekolah, Jongdae dan Sojung berhasil menunjukkan bahwa mereka saling tidak mengenal. mengingat bagaimana hubungan perteman yang mereka jalin, seperti tidak ada apa-apanya saat ini.

hubungan mereka seperti tidak pernah terjadi sama sekali.

Jongdae berniat menyapanya di koridor. namun tangannya sangat berat untuk melambai. alhasil tangannya yang terangkat ia alihkan menggaruk kepala yang tak gatal.

Sojung juga sama saja. menatap Jongdae susahnya minta ampun. Jongdae bagaikan makhluk gaib. tidak peduli apakah Jongdae ada dimana, tetap berjalan lurus tanpa mempedulikan sekitar.

anggap saja itu mottot hidup Sojung saat ini.

"dasar badak kekanakkan!" ledek Jongdae begitu Sojung melewatinya.

Sojung menendang tok sampah yang ada tak jauh darinya. Jongdae terkejut.

sialan dia masih bisa mendengar, batin Jongdae.





















Jongdae kembali mendapati rumahnya yang gelap. rumahnya tampak kosong. sepertinya Xiao belum juga kembali ke rumah.

Jongdae melepas sepatu dan kaus kakinya ditarik paksa──lalu ia buang ke sembarang arah.

ia menggelindingkan diri sampai ke ruang tengah. ia memejamkan mata sejenak merasakan dinginnya lantai.

lalu perlahan matanya membuka, mendapati seorang wanita──yang rambutnya menyentuh geli pipi Jongdae.

"HANTUUUUUUU!" pekik Jongdae berusaha kabur.

namun dahinya bertabrakan dengan dahi hantu yang ada diatasnya.

"Chen, ini aku," keluh Xiao memegangi dahinya.

Jongdae menatap Xiao tidak percaya. tangannya juga memegangi dahi seperti Xiao.

Jongdae merangkak mendekati Xiao. ia membulatkan mata. menatap Xiao amat dalam agar percaya yang ada dihadapannya adalah Xiao.

Xiao memasang wajah kesal karena risih dengan tatapan Jongdae.

"menyebalkan sekali. wajahku saja kau tidak ingat," kata Xiao.

"ternyata benar itu kau. kau sungguh Xiao? benar kau Xiao?" Jongdae bertanya tanpa jeda.

"iya aku Xiao. kenapa? kau rindu padaku ya?"

"tentu saja aku rindu!" balas Jongdae bersemangat.

Xiao terkejut. matanya membulat seperti akan keluar. Jongdae diam. dia menutup mulutnya lalu membalikkan badan memunggungi Xiao.

Xiao mengusap lengannya dan menundukkan kepala. sementara Jongdae berusaha mengatur detak jantungnya.

"apa jantungmu berdetak kencang?" tanya Xiao polos.

"tentu saja! kau pikir──" Jongdae kembali menutup mulutnya yang asal ceplos.

"aku rindu merasakan bagaimana jantungku berdetak."

bahu Jongdae melemas. Jongdae perlahan mendekati Xiao. kakinya ia tekuk── lalu ia peluk.

Xiao meletakkan telapak tangannya tepat didepan dada. ia tersenyum tipis.

ghost contract ─ chen × xiao ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang