Davina POV
Aku mengusap wajahku sebelum membuka pintu. Renzo masuk tanpa ku persilahkan.
"Ku lihat kamu keluar dari restaurant dengan kesal, what's wrong? Did Bill make you upset?"
Aku berjalan melewatinya setelah menutup pintu.
Duduk di atas sofa dan meringkuk.
Renzo mengikutiku duduk dan mengusap lututku.
"Aku datang pada waktu yang tidak tepat ya?"
Aku ingin mengangguk, tapi akan tidak sopan rasanya menyuruh salah satu orang penting di kantorku keluar dan memintanya untuk tidak mengganggu kehidupanku lagi.
I'm so tired.
I'm done.
Aku menghela nafas.
Renzo menarik tubuhku ke dalam pelukannya.
"You can cry if you want to"
Aku tidak bergeming di dalam pelukannya.
"Kenapa anda begitu baik? Kenapa anda begitu peduli kepada saya?" Tanyaku pelan.
"Because you are special mungil" Renzo mengecup puncak kepalaku.
Aku memejamkan mataku, menghirup wangi tubuh Renzo yang menguar.
I'm special, ulangku dalam hati.
"Dan kalau dugaanku benar..." Kalimat Renzo menggantung.
Aku mendongak menatapnya.
"Never mind" Renzo menggeleng.
Aku mengerutkan keningku.
"Apa?" Tanyaku.
"Nop, never mind" Ulang Renzo.
"Aku hanya tidak ingin mendesakmu lagi. Aku menunggu kamu yang mendatangiku dan tell all the story"
Lelah, itulah yang ku rasakan sekarang ini.
Menangis pun aku sudah tidak bisa.
"Can you leave me alone?" Pintaku.
Renzo menangkup wajahku dan mengangguk.
"You need rest, I will come back"
Aku tidak menjawab.
Renzo keluar dari kamarku, bisa ku lihat dirinya sedikit khawatir melihat diriku yang hanya terdiam.
•••
Bill POV
Aku membuatnya kesal, itu sudah pasti.
Aku hanya bisa memandang kepergiannya tanpa berusaha mengejarnya untuk meminta maaf. Untuk apa?
Sudah pasti dia bermalam di kamar Renzo.
Mengingat hal itu kepalan tanganku mengerat.
Perempuan murahan. Sama saja seperti yang lain, yang hanya menginginkan pengalaman sex.
Aku mendengus.
Ku rasa Renzo juga tertarik pada Davina, bisa kulihat bagaimana mereka berinteraksi semalam ketika aku mengambil makanan untuk Davina.
Dan yang lebih membuatku kesal adalah kehadirannya di sini, buat apa dia berada di Lombok, padahal Renzo tidak ada kepentingan sama sekali di sini.
Ketika aku bertanya, Renzo hanya menjawab kalau dia ada kepentingan dengan Davina, aku terus mencecarnya dengan menanyakan kepentingan apa dengan Davina.
KAMU SEDANG MEMBACA
decision
RomanceBEBERAPA PART SAYA HAPUS UTK KEPENTINGAN PENERBITAN apa bisa kita mengubah keputusan seseorang? Warning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading