"bukan, musik itu bebas" kata Kaori dengan cengiran khasnya
Kousei hanya bisa menatapnya dengan penuh kebingungan dikepalanya.
"Ayo kita mulai perjalanan kita" lanjut Kaori
Banyak penonton yang bingung oleh pengiringnya yang masih, sangat kecil dan ada juga yang masih tak percaya kalau pengiringnya adalah Arima Kousei.
"Mungkinkah, dia"
"Tidak mungkin"
"Bukannya, dia udah pensiun"
"Arima Kusei si pianis jenius!
Kousei sepertinya sulit mengatur kursinya.
"Apa yang kau lakukan" bentak Kaori dengan suara kecil.
"Abis kursinya belum tertata" jawab Kousei yang sedang kesusahan mengatur kursinya.
Sesudah Kousei mengatur kursinya dan mereka berdua siap tampil. Kaori berkata pada dirinya sendiri "elohim essaim, elohim essaim. Aku mohon pada mu".
Mereka mulai bermain, permainan yang akurat, permulaan yang bagus banyak penonton terpukau pada permainan pengiringnya.
Bagus, permulaan yang bagus, aku bisa memainkannya. Aku bisa mendengarkannya not nya, walaupun ada beberapa bagian yang aku tidak ketahui. ata Kousei didalam hatinya.
'tapi jika aku mendengarkan biolanya baik-baik, dan fokus pada partitur musiknya, secara teknis ini bukan lagu yang sulit' batin Kousei.
"Miyazono Kaori ..... Permainanya jauh berbeda di bandingkan sebelumnya" kata salah satu composer.
"Apa, dia mencoba menyusuaikan diri dengan Arima?"
Kaori, melirik pada Kousei, Kousei juga melirik Kaori
Permainanya mereka mulai serius
"Ah.... Muncul juga" lanjut composer, yang terpukau oleh permainan Kaori
Kousei, melirik pada tempat yang berada di ujung kursi penonton
KAMU SEDANG MEMBACA
shigatsu wa kimi no uso
Подростковая литература[Bukan cerita asli dari anime shigatsu wa kimi no uso] (cuma seseorang yang tidak rela dengan ending, lalu membuat fans story :) ) Arima Kousei adalah anak yang berbakat bermain piano, yang selalu mendominasikan dalam kompetisi yang menjadikanya ter...