A Man from The Ocean

4.5K 382 56
                                    


Aku terbenam, aku tenggelam. Darahku dihamburkan, kepalaku dihancurkan. Tapi aku abadi, aku adalah mitos yang menjelma dari mimpi. Kini, semua terasa bangkit kembali, terburai dalam irama sunyi.

Telah diputuskan bahwa ia akan dihukum. Ia harus merasakan bagaimana rasa sakit, bagaimana kehilangan, dan juga penderitaan. Dengan nafasnya ia mengambil nyawa, dan ia dihukum lebih kejam dari yang ia bisa. Nafasnya akan membunuh cinta.

Hanya angin berbisik dan suara lonceng dari langit yang akan membangkitkannya. Hidupnya yang berakhir dulu kala, dipanggil lagi ke dalam tubuh manusia.

Lernaean Hydra, monster berbentuk ular atau naga, memiliki sembilan buah kepala, dikisahkan terbunuh oleh Hercules. Dalam mitologi Yunani, Hydra terkenal sebagai makhluk buas yang memiliki satu kepala abadi. Ia tinggal di kedalaman rawa, menyusuri lautan dan mampu membunuh dengan nafas beracunnya. Namun ia berakhir dalam benaman darah kematiannya.

Semesta telah memanggil, membunyikan loncengnya dalam kegelapan. Segala yang telah terbenam dan dibiarkan menjadi legenda, dibawa kembali ke dunia. Sang monster menjelma dalam hidup abadinya sebagai seorang manusia.

Gelombang pasang membawanya terbangun dari tidur panjang, pusaran air itu menariknya kuat ke dalam lubang hitam. Monster air yang telah dikalahkan itu dihidupkan kembali.

"Argh!!" lengkingan teriakan di tepian air ketika tengah malam memecah gulita. Ia masih telanjang, sebutir sisik biru berkilauan terlepas dari rahang kokohnya yang mengeras. Matanya berkilat keunguan, sisa-sisa penjelmaan yang mengejutkan. Sekejap, ia mengamati tubuhnya yang mengalami perubahan. Sembilan kepalanya lenyap, berganti dengan sepasang kaki dan tangan. Ekornya menghilang, tak berbekas. Lernaean Hydra menjelma menjadi sosok lelaki tampan serupa dewa, tanpa busana.

"Aku--" ia terlonjak kaget mendengar suara beratnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku--" ia terlonjak kaget mendengar suara beratnya sendiri. Keanehan yang ia alami, suara berat yang biasanya hanya muncul sebagai geraman kini benar-benar memiliki arti. Bahasa manusia yang tiba-tiba bisa ia terjemahkan sesuka hati, "Aku manusia? Dewa! Aku menjelma manusia?" desisnya tak percaya.

Ia mengitarkan pandangan ke sekeliling, itu nampak seperti bukan tempat tinggalnya. Lalu ia bangkit di suatu tempat yang begitu jauh dari sarangnya. Yang ia temui hanya sunyi, hanya nyanyi burung hantu menyayat hati. Matanya yang ungu kehitaman memicing, menatap kilat cahaya kecil di kejauhan. Sayup mengalun, didengarnya sebuah nyanyian.

"My heart is pierced by cupid, I disdain all glittering gold. There is nothing can console me, but my jolly sailor bold. Come all ye pretty fair maids, whoever you maybe, who love a jolly sailor bold that plough the raging sea."

Nyanyian itu semakin lama semakin jelas seiring sinar gemerlap yang mendekat ke tepi. Riak air yang tadinya sangat tenang berubah bergelombang.

"Siren," gumam sang lelaki tampan jelmaan Hydra yang masih mematung terguncang. "Puluhan Siren di danauku yang tenang?"

The Sound Of SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang