Touching You

1.1K 195 17
                                    

"Kalo aku nggak makan berarti kamu juga nggak makan seharian?" Irina bertanya sambil memberi sepotong daging ayam di atas nasi Rean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo aku nggak makan berarti kamu juga nggak makan seharian?" Irina bertanya sambil memberi sepotong daging ayam di atas nasi Rean.

"Aku biasa nahan lapar."

"Pantesan kamu kurusan Re."

"Kamu tau berat badanku?"

"Aku ini penggemarmu! Pasti taulah!"

"Kamu tau tentang tato di punggungku?"

"Yang keliatan bersinar itu?"

"Kamu melihatnya?"

"Hem," Irina bergumam sambil menguyah nasinya, "di mataku kamu selalu bersinar, bahkan tanpa tato itu."

Terdengar Rean mendesah kecewa, "
"Ke mana?" Rean nampak khawatir saat melihat Irina beringsut dari posisi duduknya. Matanya yang masih sembab menatap tak rela.

Irina tersenyum, "Aku minta obat luka dulu," ucapnya.

"Siapa yang terluka? Aku nangis bukan karna luka."

"Aku tau Re. Kamu tunggu ya, nggak akan lama. Aku turun bentar."

"Ngapain?"

"Kan minta obat luka ke resepsionis," Irina masih menjawab sabar.

"Aku lapar. Kamu nggak?"

"Banget," jawab Irina jujur.

"Makan dulu Rin."

"Tapi pergelangan tanganmu gimana?" Irina kembali duduk menghadapi Rean.

"Kayak gitu sok-sokan nolak. Abisin dulu, lagian lukaku nggak seberapa," ucap Rean sangat pengertian.

"Kamu nggak boleh tampil dengan luka Re. Ini kenapa sih?"

Kali ini Rean tak menolak saat jemari lembut Irina meraih pergelangan tangannya. Ia menurut saja, memperhatikan Irina yang dengan saksama meniup bekas lukanya. Keinginan Rean untuk tetap bisa menyentuh gadisnya harus ia tekan sekuat tenaga karena ia tak ingin membuat Irina merasa terikat dengannya.

"Kamu acara apa di Dubai?" tanya Rean memecah hening.

"Liburan. Ada rombongan wisata di kantor temenku dan aku diijinin ikut."

"Jadi nanti kamu nginep bareng mereka?"

"Mereka udah balik Indo tadi pagi Re. Aku aja yang ketinggalan di sini," terang Irina dengan telaten memberesi bekas makanan Rean.

"Terus kamu ngapain di sini sendirian?"

"Ketemu kamu!" teriak Irina sebelum menutup pintu dan berjalan ke meja resepsionis untuk meminta obat.

"Lo! Tadi yang dibawa Rean kan?" di tangga Irina berpapasan dengan Eza. Ingatan mereka sama-sama dihilangkan, dibawa ke dalam dimensi lain yang asing, mereka sudah tidak saling kenal.

The Sound Of SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang