"Dapet berapa penghargaan Rin, Rean?" tanya Sandra yang baru pulang dari tempatnya bekerja. Saat membuka pintu, sudah ada Irina yang asik menonton acara penghargaan sang kekasih.
"Empat," balas Irina singkat.
"Ngeborong lagi laki lo?"
"Best actor, film terlaris, film terbaik, sama best action,"
"Itu mah udah spesialisnya Rean."
"Senyumnya, bikin kangen," keluh Irina memandang berbinar wajah Rean yang disorot kamera.
"Di sampingnya itu Larita? Mereka nggak dapet best couple?"
"Enggak. Best couple dibawa pulang Aliando sama Prilly."
"Oh, mereka mah nggak ada matinya."
"Hu.um. Lagian gue juga lega Rean nggak menang nominasi yang satu itu. Nanti dijodoh-jodohin lagi pacar gue sama Larita, kan gue baper," Irina mencembikkan bibirnya.
"Itu kan prestasi Rin, lo harus dukung. Nggak gampang jadi pacar aktor tuh, apalagi aktor sekelas Rean yang penggemarnya sampe nyebrang ke tujuh galaksi."
"Iya, iyaaa. Mandi dulu ah, pacar mau ngapel," sahut Irina sambil berdiri dari kursinya. Ia menggeliat sebentar, wajahnya nampak tersenyum bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sound Of Silence
Fantasy"Dan ketika denting lonceng memecah kesunyian, saat itulah raga kami dibangkitkan. Jiwaku yang membara, takdirku yang berbeda jauh dengannya disatukan dalam nasib dunia nyata. Dia tetaplah berbeda, lalu dalam beda itu kami berjumpa." "Dia yang rela...