Rain and You

1.4K 246 35
                                    


Langit mendung dan gemuruh angin di luar membuat Rean menoleh jendela. Ia masih setia duduk di sofa wangi rumah Irina dan Sandra. Secangkir teh hijau yang ia buat sendiri dengan arahan Irina menemaninya.

"Rin!! Buruan! Mendung di luar lho!" teriak Rean tak lagi bisa sabar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rin!! Buruan! Mendung di luar lho!" teriak Rean tak lagi bisa sabar.

Kewajiban yang dibebankan Sandra padanya untuk mengantar Irina, tak bisa Rean tinggalkan. Meski sebenarnya ia hanya perlu mengantar Irina ke minimarket depan, hatinya tak tega membiarkan Irina berangkat sendirian.

"Hujankah?" tanya Irina saat keluar dari pintu kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hujankah?" tanya Irina saat keluar dari pintu kamarnya.

"Belom. Baru angin aja. Makanya sebelum hujan kita jalan. Kamu udah kuat?" Rean berdiri, ia menghampiri Irina dan memapahnya duduk di sofa.

"Nggak papa. Lemes dikit sih, tapi nggak mungkin kan gue biarin lo berangkat sendiri beli pembalut? Bisa emosi gue. Daripada habis tenaga gue buat ngomelin lo."

"Kenapa?"

"Muka jangan sok imut gitu deh!"

"Cuma beli pembalut doang bisa aja! Emang aku anak kecil apa?" protes Rean tak terima diremehkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cuma beli pembalut doang bisa aja! Emang aku anak kecil apa?" protes Rean tak terima diremehkan.

"Bukan anak kecil, cuma lo itu perbendaharaan katanya masih terbatas!"

"Sederhana aja. Tinggal aku liat pembalut yang kamu pake, terus beli yang mirip begitu."

"Sialan! Otak mesum lo aktif banget ye?"

The Sound Of SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang