V. Rejection

93 12 11
                                    

"Tris?" panggil gadis itu sambil menunggu sang kekasih melihat kearahnya,

Yang dipanggil masih sibuk mengobrak-abrik seluruh isi kamarnya,

"Tristan!" panggil gadis itu sekali lagi dengan nada yang lebih tinggi,

Keputusannya sudah bulat. Dia akan memberitahu Tristan hari ini juga. Dan dia akan berusaha menerima apapun respond dari Tristan nantinya,

"What?" ucap Tristan yang setengah kesal karena dari tadi sikap Aurora yang seperti anak kecil. Dia sedang sibuk mencari ponselnya yang entah dimana,

Melihat respond Tristan yang seperti itu, hati Aurora ciut seketika. Baru dipanggil sudah memberi respond yang tidak baik,

Tristan malah semakin menautkan alisnya. Mengintimidasi gadis itu untuk bicara,

"Can I borrow your clothes? It's cold." ucap Aurora asal. Tristan menghela nafasnya lalu tersenyum. Segera berjalan kearah Aurora lalu memeluknya.

"I knew you missed me Au. But you just gotta tell me that. Jangan seperti anak kecil yang mencari perhatian, yea? Besides jika kau memang ingin meminjam sesuatu, kau tinggal ambil sendiri seperti biasa bukan?" ucap Tristan sambil membelai lembut rambut Aurora,

"I'll wait you outside. Tinggalkan saja bajumu disini, mengerti?" ucap Tristan lagi seraya menjauhkan badannya dari Aurora tapi tangan besarnya menangkup pipi gembul gadis tersebut,

"I tove you Tristan!" ucap Tristan sambil memainkan pipi Aurora seraya mencontohkan bagaimana suara Aurora saat mengucapkan kalimat tersebut,

Aurora hanya bisa memajukan bibirnya kesal seraya pasrah pipinya yang menjadi korban kali ini,

"Alright I see you outside." ucap Tristan lalu mengecup bibir Aurora cepat sebelum beranjak keluar kamarnya.

Aurora tersenyum lalu segera duduk dibibir ranjang milik Tristan. Kepalanya terbang membiarkan lamuman membawanya kembali ke kenangan-kenangan manis yang pernah dia alami bersama Tristan,

Tapi kenangan itu tidak berangsur lama. Kenangan manis itu berubah menjadi ketakutan serta kekhawatiran. Seperti apa yang akan terjadi jika Tristan sudah tau bahwa dia memiliki malaikat kecil dirahimnya,

"I will take care of you darling, no matter what." ucap Aurora sambil mengusap perut ratanya,

"Tristan! Oops sorry!"

Aurora tersadar lalu mengangkat kepalanya. Menemukan kepala James yang menyembul dipintu kamar Tristan,

"Where's he?" tanya James langsung, Aurora tersenyum,

"Dia sudah keluar James, it's okay btw," jawab Aurora, James mengangguk,

"Thank you, Au!" jawab James sebelum dia beranjak tak lupa senyum yang disunggingkan hanya untuk Aurora.

~~~~~~~

Rasa sakit serta kesal menguasai diri Aurora. Dia menahan rasa itu sendirian dalam diam.

Yang dia paling takutkan akhirnya terjadi. Kenyataan menyeretnya kejurang yang paling dalam. Mengubur semua harapan indahnya disana.

*flashback on*

"Oh c'mon Au, it's not funny you know. You must be joking right? I have to focus on my career right now. Jangan suguhkan aku candaan seperti ini Au!" protes Tristan karena merasa kalimat terakhir yang diucapakan Aurora tidak masuk akal,

Rockabye [T.E]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang