#1 Detention

2.1K 154 1
                                    

a story by minseokmyass

www asianfanfics com/story/view/1016240/polar-mingyu-seventeen-meanie-wonwoo-meaniecouple

.

.

.

Jeon Wonwoo adalah seorang murid yang rajin. Ia berasal dari keluarga yang berkecukupan, dan seorang remaja 18 tahun yang sederhana, penuh hormat, yang sedang menjalani tahun ketiganya di sekolah menengah atas dengan tenang. Wonwoo tidak pernah benar-benar menjadi pusat perhatian. Satu-satunya saat ia menjadi pusat perhatian, adalah saat ujian, karena ia selalu menjadi yang nomor satu di kelasnya. Karena nilainya yang selalu hebat, dan ia juga selalu bekerja keras, guru-guru di sekolahnya menunjuknya menjadi Ketua Kelas. Selain itu, Wonwoo tidak pernah ingin terlihat terlalu menonjol, atau menyebabkan keributan, seperti yang selalu ia lakukan selama 3 tahun belakangan ini. Meskipun ia tidak terlalu terkenal, bukan berarti wajahnya tidak menarik. Ia memiliki fitur wajah yang unik, mata yang dingin, tapi setelah kau mengenalnya, kau akan menyadari kalau ia adalah remaja yang manis dan baik hati. Ia cukup tinggi, hampir jadi yang tertinggi di kelasnya, dan suara rendahnya enak untuk didengar. Faktanya, beberapa gadis selama masa sekolahnya sudah mencoba untuk menyatakan perasaannya pada Ketua Kelas itu, dan setiap dari mereka pasti mendapatkan penolakan. Ini bukan karena ia tidak menyukai gadis-gadis itu, ia hanya ingin tetap fokus pada pelajarannya. Wonwoo tidak memiliki waktu untuk berpacaran, ataupun olahraga. Selama jam makan siang, daripada makan seperti teman-temannya yang lain, Wonwoo berada di mejanya sendirian, belajar dan memecahkan soal matematika. Saat tiba-tiba, seseorang melingkarkan lengan di sekitar lehernya, yang membuatnya kaget.

"Yah~. Sudah kutebak. Ketua Kelas mengerjakan tugasnya saat jam makan siang." ucap sebuah suara yang tidak asing.

Wonwoo mengalihkan perhatiannya dari bukunya dan tersenyum pada sahabatnya selama 3 tahun ini. Wen Junhui. Ia memiliki banyak kesamaan dengan Wonwoo dalam setiap aspek. Ia juga seorang pekerja keras, tapi sedikit lebih santai dari Wonwoo. Tinggi badan mereka hampir sama, 180 cm, dan pada dasarnya sama-sama menyukai hal yang sama. Karena mereka memiliki banyak kesamaan, mereka akhirnya menjadi sahabat dekat. Wonwoo menaikkan bahunya sedikit untuk membuat lengan yang lebih tua turun dari lehernya, dan kembali mengerjakan tugasnya.

"Terserah, Jun~" ucapnya sambil kembali mengambil pensilnya dan mengerjakan pekerjaannya lagi.

Jun duduk di depan Ketua Kelas, dan mulai memakan makan siangnya. Ia melemparkan roti ke arah Wonwoo yang mendarat tepat di atas tugas matematikanya.

"Makan." Ucapnya dengan senyuman.

Wonwoo mengambil roti itu, membuka bungkusnya, dan mulai memakannya. Karena Jun duduk dengannya, Wonwoo memutuskan untuk menutup bukunya dan mengobrol dengan sahabatnya. Mereka berbicara tentang hal random dan aneh, tapi salah satu dari topik utama mereka adalah rencana setelah lulus SMA. Wonwoo selalu ingin melanjutkan ke bidang medis, sedangkan Jun bilang ia ingin memulai karirnya menjadi guru di China. Bel yang mengakhiri jam makan siang berbunyi, dan pelajaran ke-4 dimulai. Semua orang kembali ke bangkunya masing-masing, yang disusun berurutan berdasarkan nama keluarga mereka. Di sebelah kiri Wonwoo adalah sebuah bangku kosong. Bangku itu kosong hampir setiap waktu, dan tidak ada seorangpun yang bertanya alasannya. Guru mereka masuk ke kelas, menaruh bukunya dan menyapa seisi kelas. Pelajaran ke-4 adalah pelajaran Science, dan kebetulan, pelajaran yang tidak begitu Wonwoo sukai. Tapi, ia tahu kalau kapanpun mereka belajar Science, bangku di sebelah kirinya tidak akan kosong lagi. Dan, seperti yang sudah diperkirakannya di tengah kelas, saat gurunya sedang menuliskan catatan di papan tulis, pintu kelas mereka dibuka dengan kasar. Suara pintu yang dibuka dengan keras sudah cukup untuk mengejutkan seisi kelas, dan membuat guru mereka berhenti menulis di papan tulis. Seisi kelas mengalihkan pandangan ke arah pintu, dan dengan cepat kembali menatap ke papan tulis. Suasana jadi sedikit tegang saat sesosok tubuh tinggi masuk ke dalam kelas. Ia adalah murid tertinggi di kelas, lebih tinggi dari Wonwoo dan Jun. Wajah dan buku-buku jarinya ditutupi oleh memar dan luka-luka baru setiap kali teman-teman sekelasnya melihatnya. Ia memasuki kelas, seragamnya sedikit robek di beberapa tempat, dan membungkuk 90 derajat ke arah guru mereka.

Polar ; meanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang