#20 Reminder

449 60 4
                                    

a story by minseokmyass 

www.asianfanfics.com/story/view/1016240/polar-mingyu-seventeen-meanie-wonwoo-meaniecouple 

.

.

.

Wonwoo terbangun keesokan paginya, meskipun rasanya sulit untuk membuka matanya karena air mata yang semalaman ia keluarkan sudah mengering. Ia lupa kenapa ia bisa sampai menangis, lalu perlahan-lahan ia ingat saat foto 11 anak laki-laki memenuhi kepalanya. Ketua Kelas itu juga mengingat masa lalu sulit yang dialami kekasihnya, yang mungkin masih menghantuinya hingga saat ini, dan membuatnya memulai harinya dengan air mata yang jatuh perlahan menuruni pipinya bersamaan dengan salju yang turun di luar jendelanya. Ia masih menangis ketika ibunya mengetuk pintu kamarnya dan memasuki kamarnya untuk membangunkannya. Wonwoo menatap ibunya, matanya terlihat sedih dan ia masih melanjutkan tangisannya.

"Oh, sayang..." Narin berkata sambil memeluk putranya.

"Kenapa dia bisa setegar dan sebahagia itu, Bu?" Wonwoo bertanya saat air matanya mulai berhenti mengalir, dan hanya menyisakan isakan perlahan.

"Itu karena dia masih memiliki saudara-saudaranya yang lain yang mendukungnya. Ibu yang menyayanginya, karena dia memiliki orang seperti Seokmin di sisinya. Dan juga karena dia memilikimu sekarang.", Narin menjawab.

Wonwoo tersenyum dalam pelukan ibunya,

"Kau yang terbaik, Bu."

"Hehe, tentu saja.", ibunya berkata sembari menangkup wajah Wonwoo di tangannya, dan menghapus air matanya.

"Kau benar-benar mencintainya, huh?" Narin bertanya, dan Wonwoo tersenyum semakin lebar, menganggukkan kepalanya.

"Oke, well, ayo bangun, sarapan sudah siap." Ia berkata, dan Wonwoo melepaskan selimut hangat yang menyelubungi tubuhnya.

Narin meninggalkan kamarnya dan turun menuju dapur lalu mulai membuat secangkir cokelat panas untuk Wonwoo, dan 2 kopi untuknya dan Minsung. Sementara Wonwoo bangkit dari kasurnya, tidak mau repot-repot merapikan tempat tidurnya, dan langsung menuju kamar mandi, tidak lupa membawa ponsel di saku hoodienya. Setiap kali kakinya melangkah, ia merasakan kejutan dari rasa dingin yang menjalari kakinya saat bersentuhan dengan lantai, membuatnya mempercepat langkahnya menuju kamar mandi. Ketika ia sampai di kamar mandi, ia menatap cermin dan tertawa pada dirinya sendiri melihat rambut hitam legamnya mencuat kesana-sini, dan ia sedikit mengerucutkan bibirnya ketika melihat bekas air mata yang mengering di pipinya. Ia sedang menggosok gigi ketika ia merasakan getaran dari sakunya, dan ia tersenyum tanpa perlu menatap ponselnya. Begitu ia membuka ponselya, di layar ponselnya tertera sebuah pesan dari kekasihnya.

Mingyu❤️: Selamat pagi! Terima kasih karena sudah mau menghabiskan Hari Natal denganku kemarin. Kau tahu kalau aku mencintaimu, kan? hehe

Wonwoo terkekeh melihat pesan manis yang dikirimkan Mingyu, dan mulai membalas pesannya, menggigit sikat giginya supaya ia bisa menggunakan kedua tangannya.

Wonwoo : Terima kasih untuk hari yang luar biasa kemarin... dan benarkah? Hmm, aku tidak ingat kau mengatakan hal seperti itu kemarin

Wonwoo menggodanya. Wonwoo senang mendengar Mingyu mengatakan "I love you", dan mengatakan hal seperti itu di dalam pesan juga rasanya sama menyenangkannya. Wonwoo melanjutkan acaranya menyikat gigi, menunggu Mingyu membalas pesannya, tapi tiba-tiba ia mendapat permintaan FaceTime, yang langsung ia terima tanpa memikirkan tentang penampilannya saat ini. Itu sudah jadi kebiasaan, ia bahkan tidak memastikan apakah itu memang Mingyu dan hatinya sedikit berdetak keras memikirkan kemungkinan apabila orang lain yang tiba-tiba muncul, tapi lalu ia bernapas lega ketika wajah mengantuk milik kekasihnyalah yang muncul di layar ponselnya. Sebelum Wonwoo mengatakan apapun, Mingyu berkata,

Polar ; meanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang