#11 Happiness

519 87 2
                                    

a story by minseokmyass

www.asianfanfics.com/story/view/1016240/polar-mingyu-seventeen-meanie-wonwoo-meaniecouple

.

.

.

Mingyu menatap ibunya dan Wonwoo bergantian. Ia merasakan perasaan bersyukur dan kebahagiaan melanda dirinya ketika ia melihat senyum tulus Wonwoo pada Ibunya. Sebenarnya, yang benar-benar ingin ia lakukan saat ini adalah mencium Ketua Kelasnya itu, tapi sebelumnya ia harus mengatasi ibunya.

"Ibu, terima kasih karena Ibu sudah datang, tapi aku tidak perlu buku itu hari ini. Ibu bisa pulang sekarang," ia mengatakan pada ibunya melalui isyarat tangan.

Ibunya menjawab,

"Baiklah, Ibu akan pergi sekarang."

"Aku akan mengantar ibu pulang, ayo."

Ny. Kim bangkit dari kursi di ruang guru itu, dan berdiri di samping putranya, yang jauh lebih tinggi darinya. Mingyu melingkarkan tangannya pada ibunya dan berjalan menyusuri koridor. Ny. Kim berbalik dan melambaikan tangannya pada Wonwoo disertai senyuman manis, yang dibalas oleh lambaian tangan dan senyuman Wonwoo. Mingyu juga menoleh ke belakang dan berkata,

"Aku mungkin akan terlambat masuk kelas. Aku akan menemuimu lagi nanti!"

Mingyu lalu kembali berjalan untuk mengantar ibunya. Ibu dan anak itu saling bergandengan tangan, dan Mingyu mencium puncak kepala ibunya. Melihat kekasihnya bersikap lembut seperti itu membuat Wonwoo benar-benar bahagia, dan membuatnya bertanya-tanya bagaimana bisa seseorang yang berbahaya dan dikenal menyukai kekerasan bisa terlihat penuh kasih sayang, dan lucu seperti itu. Setelah keduanya berpisah, bel istirahat makan siang berbunyi, menandakan dimulainya jam pelajaran ke-4. Wonwoo berjalan ke kelas, dan duduk di kursinya. Jun dan Minghao memasuki kelas bersama, keduanya sedang membicarakan tentang sesuatu yang kelihatannya menarik. Percakapan itu terhenti ketika guru mereka menyuruh mereka berdua untuk diam.

"Mingyu-ssi tidak masuk hari ini?"

"Kembali ke kebiasaan lamanya," "Aku tahu dia yang rajin sekolah tidak akan bertahan lama.", kasak-kusuk di dalam kelasnya mulai terdengar.

"Dia masuk, hanya saja dia akan sedikit terlambat."

"Oh, dan bagaimana kau bisa tahu, Wonwoo-ssi?" gurunya bertanya, terkejut karena dari semua orang, yang mengetahui keberadaan Mingyu adalah Wonwoo.

"Kami tadi pergi menemui ibunya yang datang untuk memberikan buku tulis Mingyu, dan sekarang Mingyu sedang mengantarkan ibunya pulang.", ia menjelaskan.

"Ooo~ jadi si berandalan itu adalah anak mama?" seorang temannya berkata, "Kenapa ibunya tidak bisa pulang ke rumah sendiri? Apa ibunya takut~" anak lain ikut menimpali. Hanya berani mengatakan itu ketika Mingyu tidak ada di kelas dan tidak bisa melakukan apa-apa.

"Yah! Kau lebih baik menjaga mulutmu.", Minghao berkata, menghilangkan senyuman mengejek dari salah satu wajah kedua anak itu, tapi satu anak yang lainnya mengalihkan pandangannya pada Minghao,

"Apa yang akan kau lakukan? Mengadukannya pada ibunya?" anak itu berkata dengan nada mengejek, dan Minghao tersenyum miring,

"Aku akan menonjokmu sangat keras sampai kau tidak bisa bicara selama seminggu. Dan tidak, aku tidak akan mengadu pada ibunya, mau tahu kenapa? Karena ibunya tuli." Minghao mengatakan yang sebenarnya.

Polar ; meanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang