Different

200 50 8
                                    

My man & your man - Part 12

Bagi Minyoung ia terlihat seperti telah kehilangan segalanya, segala yang ia punya. Bahkan cintanya sendiri telah menjadi penghianat disaat dia mulai tidak memiliki pegangan untuk bersandar, dan kini disaat dia akan menghubungi satu-satunya orang yang menantinya. Dia juga sepertinya kehilangan kesempatan untuk kembali.

Saat dirinya melihat salah satu telivisi di kedai pinggir jalan, kabar upacara penurunan tahta pun di umumkan. Minyoung mendekati suara yang berasal dari telivisi itu, dia memasang tatapannya lurus mengadah ke arah telivisi tersebut.

Yang disebut sebagai sosok seorang puteri itu seharusnya dirinya, bukan?. Namun mengapa yang ada di dalam siaran langsung itu bukan dirinya, dan mengapa orang itu terlihat seperti dirinya?. Apa selama dia tidak ada, Bluesky menyewa seseorang yang mau di operasi plastik untuk menduplikat wajahnya.

"Dia benar-benar terlihat seperti malaikat" Pujian dari salah satu pelanggan itu membuat Minyoung mengalihkan pandanganya, jika semua orang tahu bahwa dia juga terlihat sama dengan wanita yang berdiri didalam telivis tersebut, maka akan terjadi kehebohan nantinya.

Tidak, Minyoung tidak mungkin kembali meskipun dia ingin. Akan lebih baik seperti ini, menjadi puteri bukanlah impiannya. Terlalu banyak sandiwara di Bluesky Castle. Dia akan semakin terluka jika kembali menjadi Minyoung, untuk saat ini biarlah dia menjalankan perannya sebagai Tiffany.

Cukup mudah memang, karena dia diagnosa amnesia.

"Aku akan menjadi Tiffany"

"Minyoung-ah, kau seorang puteri"

"Aku tidak peduli Nickhun-ah. Karena Siwan-Oppa telah mengambil jalan yang tepat"

"Kau dimana sekarang?"

"Tidak, cukup kuberitahu dirimu jika aku baik-baik saja"

"Tapi Siwan mengkhawatirkanmu"

"Tidak sekarang waktuku untuk kembali, aku ada beberapa urusan. Dan aku perlu menjadi Tiffany"

Minyoung meletakkan kembali telfon itu, dia melangkah keluar dari box telfon itu. Nickhun benar, Siwan pasti sangat mengkhawatirkanya. Tapi bukankah, dia juga bisa melacak tempat tinggal Tiffany dengan mudah?.

.
.

Tiffany mencoba memetik beberapa bunga untuk menjadi bahan pelajarannya hari ini bersama Hyorin. Jujur, Tiffany sangat antusias untuk pelajaran kali ini, karena merangkai bunga adalah salah satu hobby yang dimiliki Tiffany. Yang jelas, dia pernah bekerja sebagai salah seorang karyawan di Toko Bunga.

"Puteri begitu menguasai pelajaran ini" Puji Min Hyorin, yang melihat cantiknya rangkaian bunga milik Tiffany.

"Tentu saja" Jawab TIffany bangga "Ini semua pernah kudapatkan ketika aku bekerja sebagai karyawan di toko bunga"

Hyorin mencoba mencerna apa yang dikatakan Tiffany, kemudian berkata "Toko Bunga?"

Tiffany mendengar apa yang dikatakan Min Hyorin, dia juga sama terkejutnya. 'Bodoh kau Tiffany' Umpatnya pelan.

"Maksudku, aku pernah menjadi relawan disalah satu Toko Bunga"

Hyorin hanya mengangguk pasrah, alasan yang cukup masuk akal  memang. Mengingat Tiffany menjadi seorang puteri, jadi banyak pekerjaan sebagai relawan. Untungnya Hyorin terdiam dan melanjutkan pelajarannya.

Tiffany menghela nafasnya lega.

"Hampir saja" Gumamnya lirih.

"Hampir apa?" Suara bisikan itu membuat Tiffany berjengit, hingga tak sengaja menjatuhkan vas kaca dihadapanya.

Princess Hwang Where stories live. Discover now