Comeback

200 38 7
                                    

Avoid – Part 19

Hwang Sik duduk dengan wajahnya yang lemas, entah harus bagaimana dia menghadapi masalah ini. Tapi yang jelas, semuanya terlalu rumit sekarang. Dia mengetahui semuanya setelah Minyoung yang mengutarakannya, kecurigaan Hwang Sik berawal dari Sehun yang mengatakan jika anaknya bukanlah Tiffany, melainkan Minyoung.

" Aku meminta maaf untuk semua kebohongan yang telah kuperbuat, aku sangat menyesal" Minyoung menunduk seraya mengucapkan penyesalannya.

Hwang Sik terdiam, dia masih tidak tahu harus berbuat apa. Perasaannya terluka, benar dia terluka. Karena merasa dibodohi dengan semua ketakutan yang ada.

"Tiffany, bukan maksudku Puteri Minyoung..

"Akan lebih nyaman jika, kau mau memanggil dengan Minyoung. Karena aku sudah sangat nyaman memanggilmu sebagai Ayah"

Keduanya saling berpandangan dengan Minyoung yang menahan air mata jatuh dari pelupuk matanya. Sungguh, jika saja maafnya dapat diterima dia ingin Hwang Sik menjadi ayahnya. Dia berharap Tiffany mau berbaik hati untuk dapat berbagi kasih sayang dengannya.

"Lalu, dimana puteriku?"

***

"Sekertaris Im, puteri tidak ada dikamarnya" Siwan mengangkat wajahnya dan melihat kepanikan dari dua pengawal yang member informasi tentang keberadaan Tiffany.

"Cepat temukan puteri sebelum upacara penurunan tahta sore nanti"

Kedua pengawal tersebut mengangguk mengerti lalu mulai meninggalkan Siwan yang bertindak tennag, namun hatinya juga gusar secara bersamaan. Dia mencoba mendial panggilan terhadap Tiffany, namun sayang wanita itu mematikan ponselnya.

"Sial" Umpatnya.

Siwan tahu bahwa wanita itu akan kecewa, tapi Siwan tidak akan menduga jika Tiffany akan pergi bersama kekecewaanya, sebelum mendengarkan penjelasannya. Upacara yang  akan menentukan nasib Tiffany di istana ini akan terjadi sebentar lagi, tapi semuanya menjadi kacau sekarang.

"Bagaimana?" Tanya Siwan pada salah seorang pengawal yang kembali datang padanya.

Pengawal itu menarik nafasnya yang terengah-engah karena berlari untuk menemui Siwan yang berada diruang tengah Blue Castle.

"Maafkan kami sekertaris Im, ternyata tuan puteri hanya pergi berjalan-jalan"

Wanita itu, wanita yang ia khawatirkan selama beberapa menit terakhir ini telah berdiri di ambang pintu masuk Blue Castle, senyumnya mengambang saat Siwan menatapnya dengan dahi  yang berkerut.

Bagi Siwan ada yang salah dengan penampilan wanita itu, Tiffany yang dia kenal tidak memiliki rambut sependek itu. Bahkan ketika dia tersenyum, Siwan tidak merasakan jantungnya yang berdebar tak karuan.

"Oppa"

Suara itu terasa familiar ditelinganya, tapi itu bukanlah suara Tiffany yang ia kenal selama beberapa bulan terakhir ini. Itu adalah suara yang pernah mewarnai masa kecilnya, suara yang mampu membuatnya kesal dan senang disaat yang bersamaan.

Dan suara itu hanya milik, Hwang Minyoung.

Minyoung mendekati Im siwan yang masih terpana ditempatnya. Wanita itu kemudian memeluk Siwan tanpa permisi, meskipun begitu hal seperti itu sudah mereka lakukan semenjak dulu. Semenjak dimana Siwan dan Minyoung menjadi sahabat.

Minyoung melepaskan pelukannya, lalu kemudian berkata " Aku tidak tahu seberapa besar aku merindukan tempat ini dan kenangannya" Mata Minyoung menyapu sudut-sudut ruangan ini, dia mengenang hal-hal indah ditempat ini.

Princess Hwang Where stories live. Discover now