Party Time

267 45 6
                                    

You-Who? - Part 7

Sedari pagi Bluesky menjadi tempat paling sibuk, apalagi di bagian ruang tengah yang kini disulap menjadi tempat pesta. Lengkap dengan beberapa bunga yang di susun rapi dan beberapa meja yang memang dipersiapkan untuk tempat hidangan malam ini.

Bahkan didapur sendiri, chef-chef ahli telah didatangkan demi membuat masakan yang bercita rasa spesial untuk acara malam ini.

Tiffany berjalan dengan beberapa pelayan yang mengikutinya, dia melihat para pekerja yang sibuk menyiapkan pesta malam ini. Siwan dan ayahnya pun juga berada disana, mereka berbalik saat melihat Tiffany yang berdiri dibelakang mereka.

"Puteri, kau ada disini" Tiffany juga balas memhungkuk pada Tuan Im.

"Aku ingin melihat ruangan ini akan disulap seperti apa?" Ucap Tiffany dengan rasa penasaranya.

Siwan menatap Tiffany, dia ingin memastikan jika wanita itu baik-baik saja. Karena setelah kejadian semalam, dia tidak melihat Tiffany keluar dari kamarnya. Bahkan wanita itu tidak keluar untuk makan malam. Padahal dia sudah menunggunya untuk makan malam bersama.

"Yang jelas, kami menyesuaikanya dengan beberapa bunga yang kau sukai, puteri"

Tiffany tersenyum, tapi senyumnya itu dia gunakan untuk menutupi kegugupanya karena pandangan Siwan. Sungguh, dia tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya. Dia begitu merasa gelisah saat Siwan menatapnya seperti itu.

"Kalau begitu, aku mempercayakan semuanya pada kalian. Aku permisi dulu" Tuan Im membungkuk saat Tiffany berjalan menajuhi mereka.

"Dia tumbuh menjadi wanita yang manis" Puji Tuan Im, dan Siwan tak menanggapi perkataan ayahnya.

.
.

Tiffany berjalan sendiri sekarang, dia meminta para pelayanya untuk berisitirahat saja. Karena dia ingin berjalan sendiri menikmati suasana nyaman di sekitar taman botani. Beberapa pekerja terkadang menyapanya, dan ada pula yang memberinya setangkai bunga mawar yang baru saja dipetik untuk di letakan di Bluesky.

Dirinya masih terlihat gugup untuk pesta malam ini, meskipun Siwan telah memberinya daftar nama undangan yang akan datang. Tetap saja jantungnya berdetak akan kecemasanya, bagaimana jika dia melakukan kesalahan.

"Dimana para pelayanmu?"

Tiffany menengang saat dia tahu sebuah suara berasal dari balik tubuhnya, dia sedikit terkejut karena tiba-tiba Siwan mengekorinya.

"Aku meminta untuk sendiri" Jawab Tiffany, sungguh dia terlihat pusing ketika kedua wanita itu mengekorinya sepanjang waktu.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Siwan.

"Aku baik-baik saja, memangnya aku kenapa?" Sial fikir Tiffany, mengapa disaat Siwan terlihat peduli hatinya kembali merasakan hal yang ia rasakan tadi. Dengan segera dia berpaling dari wajah Siwan, yang terlihat tampan hari ini.

Tiffany menggelengkan kepalanya, mencoba mengenyahkan fikiranya tentang Siwan. Namun, disaat akan menyadarkan dirinya dia merasa jarinya tertusuk sesuatu.

Siwan menarik tanganya, hingga mawar itu terjatuh ke tanah "Bagaimana bisa kau menusukan sendiri jarimu, dasar ceroboh" Kesal Siwan, yang melihat Tiffany menggenggam mawar itu hingga melukai dirinya.

Tapi Tiffany tidak bisa berbicara ketika dia melihat Siwan meniup luka kecil yang ia dapatkan dari duri mawar, sungguh dia merasa dunianya seakan berhenti ketika melihat perlakuan manis Siwan. Bolehkah dia memandang Siwan dengan tatapan seperti ini? Tatapan dimana dia merasa akan jatuh dalam pesona pria ini.

Princess Hwang Where stories live. Discover now