The Truth

227 43 4
                                    

Because Of You – Part 17

Seakan tak punya jalan lain, minyoung terpaksa menerima keinginan Siwan untuk kembali lagi menjadi puteri. Namun sebelum itu, dia harus menjelaskan apa yang terjadi pada Tiffany, dia tidak ingin wanita yang ia cintai menjadi salah paham. Lalu merasa di manfaatkan olehnya selama ini. Hanya karena Minyoung sadar dari komanya, dan Tiffany tidak mengetahuinya.

"Untuk apa kita datang ke café ini?" Tiffany mempertanyakan ajakan Siwan siang ini, lelaki itu memintannya disaat dia masih memiliki banyak rangkaian tugas untuk lusa.

"Ada yang harus kita temui, sebelum acara penyerahan tahta Blue Castle"

Tiffany mengangguk mengerti, kemudian mengikuti Siwan yang menyusuri café ini lebih jauh. Entah siapa orang yang akan mereka temui, Tiffany tidak bisa menebaknya. Yang jelas, sepertinya ini terlihat sangat penting dan. . .

Mendadak langkah Tiffany membeku ketika melihat Siwan memberi hormat pada seorang wanita berambut pendek dengan kacamat hitam yang melekat pada pandangan wanita itu. Dan tidak diragukan lagi, bahwa yang duduk dihadapan mereka saat ini adalah puteri Blue Castle yang sebenarnya.

"Tiffany, ada banyak hal yang harus dia jelaskan padamu" Suara Siwan membuat Tiffany tersadar dari keterpakuannya, sekali lagi tatapannya jatuh pada Minyoung yang dengan santainya hanya duduk sembari menunggu reaksi darinya.

"D-dia, sudah kembali?"

"Kita bisa bicara lebih dulu, jadi duduklah"

Entah mengapa Tiffany lebih meng-iyakan rasa penasaranya ketimbang rasa takut dan kekesalannya yang muncul ketika tahu, bahwa selama ini tidak ada yang memberitahu jika sang puteri telah sadar dari tidur panjangnnya.

"Kurasa, Im Siwan memilih pengganti yang benar"

Mendadak kening Tiffany berkerut mendengar apa yang baru saja Minyoung ucapkan.

"Apa yang harus kudengar?" Tanya Tiffany pada Siwan yang duduk dihadapannya.

"Tentang bagaimana Minyoung sadar lalu tinggal bersama ayahmu"

"Apa?" Seakan tidak percaya dengan apa yang Tiffany lihat, sekarang dia juga tidak percaya bagaimana bisa Minyoung tinggal bersama ayahnya, dan juga itu artinya selama ini Tiffany dibodohi dengan kondisi Minyoung yang masih koma.

...

Irene memutuskan untuk pergi melihat Sehun hari ini, dengan membawa dua kantung belanjaan yang berisi bahan – bahan memasak. Karena hari ini dia ingin memasak makan malam untuk pria itu. Sesaat setelah tiba dihadapan Apartemen milik Sehun, dia tidak memilih langsung menekan kode pintu yang ia tahu.

Dengan perlahan dia lebih memilih menekan bel pintu tersebut, dan menunggu bahwa pria itu akan membukakan pintu untuknya. Namun ketika dia menekan bel untuk ketiga kalinya, dia sadar jika pria itu mungkin tidak akan pernah membuka pintu apartemen itu untuknya. Irene melepaskan keinginannya dan memilih untuk menekan kode pintunya.

Setelah terdengar bunyi beep, dia langsung meraih ganggang pintu dan melenggang masuk kedalamnya. Hal pertama yang didapati Irene adalah, kenyataan bahwa apartemen itu terlihat begitu rapi dan hampa.

Ia paham betul jika pria yang ingin dia temui tidak sedang berada disini, dan fikirannya pun mulai bertanya-tanya tentang kemana perginya pemilik nama Oh Sehun itu.

...

Hal pertama yang dilakukan Tiffany saat kembali dari pertemuan tak biasa itu adalah mengambil beberapa jarak dari Siwan, dengan mengunci pintu kamar dan duduk termenung dipinggiran ranjang. Kedua, dia harus menahan sesak didadanya saat memikirkan bagaimana dengan mudahnya Minyoung membohongi ayahnya lalu tinggal bersama. Karena selama ini, hal yang diinginkan Tiffany adalah keluar dari tempat ini dan hidup bersama lagi dengan ayahnya.

Princess Hwang Where stories live. Discover now