"ohayou~" ucap nagisa saat berjalan masuk ke dalam kelas. karma, ga seperti biasanya, sudah berada di bangkunya kali ini.tapi dia tak menjawab sapaan nagisa karna karma yang berada paling belakang tak mendengar.atau tak perduli? dan karma terlihat lebih fokus dengan obrolannya.
"hmm~ cuacanya mendukung buat bolos~ atau malah harusnya gue ga masuk sekolah aja tadi~"
"wei jangan mentang-mentang jenius lu jadi bolos mulu hah!" saut terasaka.
"gue emang bisa dibilang jenius sih, makasih~ tapi walau gue sering bolos, ga kayak seseorang yang otaknya rada macet kayak orang yang lagi ngobrol bareng gue, gue ga ketinggalan pelajaran~"
"b*ngs*t! kenapa orang kek dia bisa punya otak begitu sih?! sini lu gue bunuh karma!" terasaka meledak tapi muramatsu dan yoshida sigap menahan terasaka dan berusaha sekuat tenaga menenangkan.
"sayang sekali~ tapi gue ga berencana mati dulu terasaka, mending bunuh koro-sensei dulu."
"ohayou nagisa~" balas kayano.
"eh? ah, iya, ohayou kayano" dan nagisa duduk di bangkunya.
***
"bekalmu apa hari ini nagisa?" sugino bertanya sambil duduk di bangku di depan nagisa dan menghadap nagisa.
"aku membawa sushi. bagaimana denganmu sugino? kau bawa apa?"
"hee~ okuda bawa karumeyaki~? apa itu cukup untuk makan siang~?" ucap karma yang penasaran dengan isi kotak bekal okuda. karma sedang berdiri di sebelah meja okuda sekarang.
"eh? karma-kun, kamu sendiri hanya minum susu strawberry untuk makan siang........"
".............. benar juga. yah, kalau itu makanan atau minuman yang kita suka apa salahnya? okuda suka karumeyaki kan~?"
"iya" senyum okuda.
"nagisa? nagisaa? nagisa?!" sugino rada meninggikan suaranya. wajar saja, sedari tadi dia berbicara panjang lebar dan nagisa tidak mendengarkan. lebih tepatnya, fokus nagisa sedang jalan-jalan ntah kemana.
"are? maaf sugino, kamu tadi ngomong apa?"
"*sigh* nagisa, sadar gak tadi kamu pasang tampang seperti apa?"
"huh?"
"sekarang mah udah seperti nagisa yang biasa, tapi tadi kamu masang tampang seolah kamu ingin membunuh orang karna kamu kemakan emosi" santai sugino sambil melanjutkan makannya. maksud perkataannya, adalah tampang saat nagisa berhadapan dengan takaoka-sensei sebelum akhirnya nagisa disadarkan oleh terasaka bahwa membunuh karna termakan emosi bukan sesuatu yang pantas. sugino gak tahu ekspresi nagisa saat itu karna dia adalah salah satu murid yang terkena virus dan harus dirawat di hotel.
nagisa tertegun. "... makasih sugino"
"eh?" bingung sugino tapi nagisa hanya tersenyum.
***
sekolah telah usai. pelajaran tambahan dari karasuma-sensei pun sudah berakhir. nagisa berjalan sendirian untuk pulang. ntah karena apa, tapi sepertinya nagisa orang terakhir yang baru meninggalkan gedung 3-E. sampai di salah satu pohon terdekat, terlihat karma bersandar sambil memainkan dsnya.
*deg deg*
"kalau kamu belum pulang, setidaknya tadi kamu bisa ikutan latihan dari karasuma-sensei dulu karma -v-"
"hmm. tapi gue pen nyelesain game ini duluu~" jawab karma sambil mulai melangkah walau dia masih fokus dengan dsnya.
"*sigh~*" dan nagisa pun berjalan di sisi karma. sewajarnya mereka pulang bersama, ga peduli siapa yang pulang terakhir pasti ditunggu oleh orang satunya-
eh?
... sejak kapan? sejak kapan ya udah menjadi kebiasaan kalau kita pulang harus bersama? kalau dipikir, sudah beberapa hari ini pulang bersama jadi seperti ritual yang gak terlewat-
nagisa memerah, tapi karna dia memerah, dia jadi bingung, dan karna itu, dia jadi resah. eh? eh?;;; aku benar-benar gugup. Ini semua ... karna karma. Nagisa memperhatikan karma yang berada dihadapannya ...hari ini juga sepertinya fokusku seolah hanya pada karma saja...
nagisa berhenti berjalan sejenak.
"ah! nagisa hayo maen games di rumah gue~ ada game terbaru loh~ maen berdua lebih asik--"
"karma"
"...hmm?" karma ikut berhenti berjalan dan berbalik untuk menatap nagisa. mereka belum terlalu jauh berjalan, mereka masih di hutan, di jalan menuju gedung sekolah utama.
nagisa menatap karma tajam, "...apa makanan kesukaanku?" tanya nagisa tenang berbahaya.
kekesalan karma tersulut. "haa??" apa-apan ekspresinya itu? ekspresi menantang.
"maksud lu apan sih tiba-tiba nanya tentang makanan??" tanya karma menahan kesal yang tiba-tiba muncul. "dan tampang lu ngapa ha? ngajak ribut~?"
Nagisa menggertakkan giginya dan langsung melompat ke arah karma. Kedua tangan Nagisa memeluk leher karma sedang kakinya membelit pinggang karma. Karma yang belum siap terdorong karena momentum hingga punggungnya membentur pohon terdekat.
"NAGIS--" Karma baru ingin meledak saat kejadian selanjutnya gak lebih tiba-tiba dari sebelumnya.
Nagisa menempelkan bibirnya pada bibir Karma.
![](https://img.wattpad.com/cover/101541012-288-k547778.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
assassination classroom fanfic [KaruNagi]
Fanfictiondengan segala kesibukan anak sekolah kelas tiga, ditambah dengan misi untuk membunuh sang guru. semakin sempitnya waktu dan semakin banyaknya yang harus dilakukan. apa sekarang adalah saat yang tepat untuk memikirkan hal semacam perasaan? penting? m...