Part 10

1.8K 199 4
                                    

Nagisa membuka bekal makan siangnya saat Sugino mendekatinya.

"Hae Nagisa! Ayo makan bareng!"

"Hai Sugino!" Balas Nagisa ramah.

"Menu makanmu apa kali ini Nagisa? Kalau aku seperti biasa, makanan sehat agar energi dan staminaku kuat!" Sugino membuka percakapan.

"Hehe hanya makanan biasanya."

"Gak boleh begitu Nagisa! Kau harus menjaga makanmu juga dong! Biar sehat!" Protes Sugino, lalu melirik Karma di bagian terjauh ruangan. Ini dia... "aku sedikit khawatir kalau melihat teman-temanku makan tidak teratur. Apalagi Karma. Dia seringnya kulihat hanya minum susu strawberryyy saja."

Nagisa hanya diam. Eh... Sugino mulai resah. Urgh, dia hanya ingin memulai percakapan ringan dengan Nagisa tentang Karma. Rencananya sampai Nagisa terbuka dan mungkin saja membicarakan masalahnya dengannya. Tapi respon Nagisa masih diam tanpa memakan makanannya sendiri pun. Membuat Sugino makin resah;

"Sugino," akhirnya Nagisa berkata. "Terima kasih! Aku akan mulai berusaha mengontrol makananku juga hehe" lalu Nagisa lanjut makan. Tidak terpancing ke topik tentang Karma.

Sugino akhirnya menghela nafas. Berbasa basi bukan begitu keahliannya. "Sesuatu terjadi diantara Karma dan kamu kan, Nagisa." Sugino to the point. Nagisa kembali diam. Suasana tetiba tegang, dan Sugino tahu penyebabnya karna Sugino mengungkit sesuatu yang private. "Mungkin aku mengikut campuri sesuatu yang bukan urusanku, tapi Karma dan kamu Nagisa, adalah teman yang penting." Sugino membereskan tempat makannya dan berdiri, "aku harap urusan kalian terselesaikan dengan baik." Sugino tersenyum menyemangati dan pergi.

***

"Karma!"

Karma menengok, mendapati Nakamura berlari ke arahnya. "Apa? Kalau bukan urusan penting jangan menstop gue disaat gue buru-buru pengen maen game dan bolos."

Nakamura cemberut, tapi tak lama langsung tergantikan oleh cengiran jailnya. "Hei Karma~ ayo buat Nagisa cosplay sebagai guru perempuan!! Gue bawa peralatannya!"

Sesuatu mengaktifkan tombol marah Karma. " woe Nakamura..." panggil Karma dengan nada kalem mencekam. "Jangan dekati Nagisa." Dan dia pergi setelah tersenyum mengancam pada Nakamura.

"Sereem~" gumam Nakamura, menggerutu. "Kayak lagi datang bulan aja." Nakamura menatap Karma yang pergi menjauh. "Maksud dari perkataanya itu..."

***

"Jadi, Okuda-san, kau bisa buat cairan apa aja dari zat ini?" Karma memperhatikan tabung berisi zat berwarna bening, berfikir kejailan apa yang bisa direncanakan.

"Uhm..."

"Eeh, kita harus mencampur cairan mana dengan cairan mana agar bisa menghasilkan rancun untuk Koro-sensei~" Karma memperhatikan peralatan penelitian dengan tertarik. Karma sedang merasa bosan jika ia langsung pulang dan memainkan game yang sudah ia selsaikan, maka ia memilih mengikuti Okuda untuk penelitian kecilnya~

"Ano, Karma-kun!" Okuda akhirnya teteg berbicara.

"Hm?"

"Bukannya sulit... bukannya sulit untuk marah dalam waktu yang lama pada teman sendiri?"

"Huuh? ...Bukan teman." Jawab Karma. "Sudah sekitar beberapa bulan ini, aku tidak bisa menganggapnya teman."

Okuda kaget.

***

"Nagisa!!"

Nagisa sedikit tersentak karna Kayano tetiba memanggilnya dengan berteriak. "Ya, Kayano?"

assassination classroom fanfic [KaruNagi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang