Kayla keluar dari kamar untuk mengecek si cowok nyebelin itu udah pergi atau belum. Dengan langkah begitu santai, Key berjalan menuruni anak tangga rumahnya. Key mencari cari Andini yang tak kunjung datang.
"Ma, Andini kemana? Ko gak kelihatan" Key melihat lihat seisi rumahnya mencari Andini.
"Tadi udah pulang bareng Aldy." Jawab Mama sambil membaca majalah.
"Kalau gitu Key pergi keluar dulu yaa Ma." Key mencium pipi Mamanya dan pergi.
Key pun mengelilingi taman yang berada tidak jauh dari rumahnya. Hari hari ini, Key lebih senang berjalan mengelilingi taman sendirian. Sambil melihat lihat keindahan di taman.
"Aaaarrghhh, siapa sih gausah bercanda deh. Gelap banget nih gabisa liat. Lepasin gak!" Key meraba raba tangan orang yang telah menutup matanya.
"Hay my little princess." Ujar Aldy tersenyum kecil pada Key.
"Ih galucu tau!" Key mencubit lengan aldy dengan kencang.
"Iya, iya Key lepasin sakit." Lagi lagi Aldy meringis kesakitan akibat dicubit Kayla.
"Ngapain sih Lo disinih? Belum puas Lo buat mood gue ancur tadi? Belum puas Aldy Yunanda?" Key begitu marah pada Aldy dan pergi meninggalkan nya.
"Tunggu Key." Aldy memegang tangan Kayla. Tetapi Kayla menangkis tangan Aldy dengan tangannya.
"Lo beneran marah Key sama gue?" Aldy mengejar Kayla.
"Tinggalin gue sendiri. Gue pengen sendiri." Key berjalan begitu gagah agar tidak terkejar oleh Aldy.
"Baru kemarin kemarin gue ngerasain apa arti diri Lo dihidup gue, dan sekarang? Lo jutek lagi seperti awal."
Key pun tiba tiba memberhentikan jalannya dan membalikan badannya kearah Aldy. "Denger ya! Lupain aja soal yang kemarin kemarin gue gak jutek sama lo. Sekarang gue benci sama Lo." Dengan marah Key melanjutkan jalannya untuk pergi dari Aldy.
Aldy pun memegang tangan Key dan memeluknya kedalam dekapannya. "Gue gak mau Lo benci sama gue. Sebagian hidup gue itu di hati Lo, kalau gue jauh dari Lo gue gak bakal bisa hidup. Gue sayang sama Lo" bisik Aldy dengan mengelus rambut Key.
Key terdiam dan tak menjawab perkataan Aldy. Tubuhnya seperti terpaku dan mulutnya seperti di tutup oleh lakban yang begitu keras sehingga Key tidak bisa berkata apapun.
"Apa Lo juga sayang sama gue Key?"
"Lo itu ngomong apa sih? Mana mungkin gue bisa sayang sama orang seperti Lo." Key melepaskan pelukan Aldy dari tubuhnya. Key pun pergi meninggalkan Aldy yang berada di taman.
🍂🍂🍂
Pagi ini Key berangkat sekolah dengan Andini, karena pak Ali lagi lagi sibuk mengantar Papa key kebogor. Key dan Andini pun segera berangkat ke sekolah. Kalau tidak mereka akan terlambat ke sekolah.
Waktu menunjukan pukul 06:54, 6 menit lagi gerbang sekolah mereka pun segera di tutup. Key dan Andini segera berlari menuju ruang kelas nya agar tidak dihukum karena telat.
"Untung kita Dateng dengan tepat waktu ya key. Kalau tidak kita pasti kena hukuman dari Bu Dewi." Andini tertawa ria karena ia lolos dari keterlambatannya.
"Ini semua berkat Lo Din, kalau Lo gak ngebut, kita pasti sudah berada di depan lapangan" sahut Key tertawa dan memasuki ruang kelas mereka.
Bel masuk pun mulai berbunyi, semua memasuki ruang kelasnya. Key dan Andini pun masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran pak Wiryo. Satu jam pelajaran sudah berlalu, siswa dan siswi kelas XII Ipa2 pun begitu tenang dan tentram ketika pelajaran pak Wiryo dimulai. Tetapi beda kalau gak ada gurunya seisi kelas 100% menjadi berisik kaya anak bebek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Dilema
Historical FictionSebuah pertemuan yang singkat dan sangat menjengkelkan untuk Key. Sehingga membuat Key terbawa kedalam sebuah cinta yang begitu rumit. Ia tak pernah menyangka bahwa kejadian seperti itu akan menghancurkan hubungan persahabatannya. Tak pernah terbaya...