Canggung

292 45 9
                                    

Pagi yang cerah, mebuat sinar matahari pun mengalahkan senyum Kayla yang manis itu. Kayla berjalan menelusuri koridor sekolahnya dan disambut dengan sapaan begitu sopan kepada Kayla. Kayla pun hanya menjawab sapaan-sapaan tersebut dengan senyuman berlesung pipinya yang manis itu. Setelah Key sampai di kelas, seisi kelas pun begitu ramai dengan murid-murid yang sedang asik mencontek PR matematika yang diberikan oleh Bu Dewi. Begitu juga dengan Andini, ia pun begitu asik mengikuti teman teman yang lain mencontek. Kayla pun duduk di tempat duduknya dan hanya melihat lihat seisi kelas yang begitu ramai mencontek PR di bangku Alisya. Karena Alisya lah murid terpintar di kelas XII Ipa2.

"Key Lo PR udah? Kalau belum, ayo kita nyontek PRnya Alisya." Ajak Andini begitu panik karena ia belum mengerjakan PR.

"Gue udah ko." jawab Key dengan begitu santai.

"Eh Lo udah? Sini gue liat Key." Tanya Andini dan meminta jawaban Kayla.

Kayla pun mengasih jawabannya hanya pada Andini. Kayla juga sama seperti Alisya, Kayla murid terajin dan terpintar setelah Alisya. Andini pun dengan terburu buru menyalin jawaban Key ke bukunya, sementara waktu menunjukan 5 menit lagi pelajaran akan dimulai. Seisi kelas begitu panik karena belum selesai semuanya mencontek. Kecuali Kayla dan Alisya, ia begitu santai di tempat duduknya.

"Din, Din, ada Bu Dewi cepet." Key begitu panik ketika Bu Dewi sudah ada di pintu, dan segera mengambil bukunya yang sedang dicontek oleh Andini. Anak-anak dikelas pun kembali ke tempat duduknya ketika mengetahui Bu Dewi sudah datang.

"Yah Key, tanggung tinggal satu lagi." bisik Andini.

"Udah nanti aja, lagian Bu Dewi pasti lupa sama PR yang dia kasih ke kita." Jawab Key berbisik kepada Andini.

Bu Dewi pun memasuki kelas Kayla dan duduk di bangkunya. Dengan tenang Bu Dewi mengisi agenda yang ada di meja guru dan mengabsen semua murid di kelas. Begitu selesai mengabsen, Bu Dewi berdiri dari bangkunya.

"Ada PR hari ini?" Tanya Bu Dewi dengan sangat tegas sehingga membuat murid ketakutan.

"ENGGAK BU" seisi kelas menjawab dengan kompak bahwa hari ini gak ada PR. Bu Dewi pun melanjutkan pelajarannya. Bu dewi memang pelupa, sehingga anak murid memanfaatkan pelupanya itu untuk situasi yang sedang genting.

Bel istirahat pun sudah berbunyi, semua siswa dan siswi pun mulai berdatangan menuju ke kantin. Karena hanya kantin lah yang ada di tujuan otak siswa dan siswi ketika jam istirahat tinggal sedikit lagi.

"Okee. Sampai sini ada yang mau ditanyakan?" Tanya Bu dewi. "Kalau tidak saya pamit. Assalamualaikum" ucap Bu Dewi dan meninggalkan kelas.

Key dan Andini pun membereskan peralatan tulisnya dan menaruhnya di tas mereka. Dan mereka pun menuju ke kantin langganannya.

"Selamet... Selamet. Untung Bu Dewi lupa ya Key sama PR yang dia kasih ke kita. Kalau dia inget, mampus gue belum ngerjain PRnya." Jelas Andini sambil memakan bakso mang Ucup langganannya di kantin.

"Ya gitulah. Bu Dewi kan emang pelupa kalau gak kita ingetin mah." Jawab Key sambil meminum minumannya. "Lagian, Lo ko bisa sih sampai gak ngerjain PR dari Bu Dewi. Biasanya Lo gak pernah gak ngerjain PR Bu Dewi Din." Tanya Key.

"Ceritanya tuh panjang Key" Andini menghentikan bicaranya untuk memakan baksonya. "Jadi, semalam tuh pas gue anterin Lo pulang, mobil gue mogok Key di jalan. Malah jalanannya sepi banget. Untung ada si Aldy yang nolongin gue, jadi gue bisa pulang." lanjut Andini.

Key pun tersedak bakso yang ia makan saat Andini menyebut nama cowok rese itu.

"Key, Lo kenapa? Minum Key." Andini panik dan mengasih minuman untuk Kayla. "Lo gapapa kan Key?" Tanya Andini panik.

Cinta dan DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang