Tiga serangkai

237 37 12
                                    

Haiiii... terimakasih ya yang udah suka sama cerita aku. maaf kalau banyak typo nanti bakal aku revisi lagi.
Di part ini dan selanjutnya aku mau nambahin dua karakter lagi nih hehe. dibaca terus yah
Happy reading

-----------

Bintang-bintang di langit bersinar dengan indah. Senyum Kayla pun tak kalah indah dengan bintang-bintang di langit. Entah apa yang sedang ada dipikiran Key malam ini, membuat Key melamun gak jelas.

Kayla pun mengambil buku diary nya dan mulai menulis apa yang ia rasakan saat ini. Sudah cukup lama ia menulis di buku diary nya. Kayla mengambil handphonenya yang ia letakan disampingnya dan memainkan handphonenya.

Kayla melihat-lihat handphonenya dan ternyata tidak ada notif dari siapa pun. Maklum efek jomblo, Hehe. Padahal Key berharap Aldy menelponnya malam ini. Wajah Key pun begitu bete, ia berjalan ke kamarnya dan meninggalkan balkon yang sudah ia tempati sejak lama.

Key merebakan badannya di atas kasur dan menarik selimut tebal lembutnya. Lampu kamarnya pun mulai ia matikan satu persatu, dan tiba-tiba handphonenya berdering.

"Siapa lagi yang menelpon malam malam gini. Ganggu istirahat orang aja!" Gerutu Key.

Segera Key mengambil handphonenya dan melihat siapa yang menelponnya tengah malam begini. Dan yapsssss yang di tunggu tunggu Key akhirnya tercapai. Dia menelpon Key. Betapa senangnya hati Key. Oh ya Tuhan dia meneleponku. Ujar Key dalam hati. Key pun mengangkat telpon yang berdering sudah cukup lama itu.

"Hallo" sapa Key dengan wajah polosnya.

"Hei. Aku ganggu kamu yah." Tanyanya begitu lembut membuat Key tersenyum sendirian. "My little princess, kamu gapapa kan?" Ujarnya.

"E-eh iya gue gapapa ko."

"Aku ganggu tidur kamu kamu gak?"

"Eng-engga ko." Key begitu gugup.

"Pliss Key gausah gugup gitu kalau ngomong dengan aku. Aku gak makan kamu Key. Kalau kamu ngomong gugup lagi kaya gitu nanti beneran aku makan nih. Hehe"

"Apaan sih Lo!!" Key begitu bete.

"Eh iya, iya, jangan jutek lagi dong. Baru juga tadi sore kita temenan masa sekarang kamu jutek lagi." Aldy menghela napas sebentar. "Uuuuuuu dasar tukang ngambek!" Ledeknya

"Bodo!" Jawab Key singkat.

"Uuuuuuu, tukang ngambek, tukang ngambek. Wleeee." Aldy pun semakin meledek Key yang sedang bete padanya.

"Aldy ihhhhh." Emosi Key pun mulai meluap.

"Iya, iya maaf yah cantik. Udah jangan ngambek lagi yah." Bujuk Aldy.

"Mau ngapain Lo telpon gue?"

"Key, gabaik tau manggilnya Lo gue. Aku kesini cuma kangen aja sama kamu. Gatau kenapa aku selalu kangen sama kamu." Ucap Aldy.

"Apaan si Lo tuh."

"Sssttttt.... Key kan udah aku bilang, gabaik panggilnya Lo gue."

"Iyaa, iyaa pak guru." Key manyunkan bibirnya

"Eh ko tua amat panggilnya pak guru."

"Bodo wleee." Ledek Key.

"Yaudah kamu tidur gih, udah malem. Have a nice dream my little princess." Aldy pun menutup telponnya.

Serius Aldy nutup telponnya? Ya ampun, Padahal gue pengen ngomong lebih lama sama dia. Arrghhhh. Ucap Key dalam hati.

Key pun segera tidur dan memejamkan matanya. Key berharap ia akan bertemu dengan Aldy walau hanya dalam mimpinya.

Cinta dan DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang